SMPN 1 Singaraja Pertahankan Program Sister School
SMPN 1 Singaraja sebagai juara Tata Kelola Sekolah tingkat nasional beberapa waktu yang lalu terus mendapat sorotan pemerintah pusat.
SINGARAJA, NusaBali
Bahkan melalui prestasi lainnya, mempertahankan program sister school sebagai tinggalan program Rancangan Sekolah Berstandar International (RSBI), mendapat kesempatan untuk memberikan materi, tentang pendidikan penguatan karakter di kancah nasional belum lama ini.
Kepala SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/11) kemarin menjelaskan sekolahnya mendapat kesempatan dan kehormatan besar ketika didaulat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, sebagai pembicara dalam Simposium Nasional 2017. Acara yang dirangkaikan dengan peringatan hari guru tersebut Karnadhi pun mendapat kesempatan untuk menjelaskan kesuksesannya menjalani program sister school bersama Point Cook College (PCC), Melbourne, Australia.
Dalam kesempatan tersebut, Karnadhi sebagai ujung tombak pergerakan SMPN 1 Singaraja memaparkan tentang alasan kenapa sekolahnya masih mempertahankan program sister school, yang kini hanya ada satu-satunya di Indonesia. Ia dalam pertemuan bergengsi pada 23-25 November lalu di hadapan kepala sekolah, pengawas se-Indonesia memaparkan tentang penguatan pendidikan karakter kepada anak didik.
“Program sister school yang bertahan sampai saat ini di sekolah kami murni karena dukungan orangtua siswa sepenuhnya, karena dari sana siswa dapat belajar langsung,” kata dia.
Dalam kerjasamanya dengan PCC Melbourne Australia, sejak tahun 2015 lalu, siswa dan guru SMPN 1 Singaraja setiap tahunnya berkunjung ke sekolah di negeri kangguru tersebut. begitu pula dengan PCC, Melbourne yang tidak pernah absen berkunjung ke SMPN 1 Singaraja setiap tahunnya sejak tahun 2013.
Siswa dan guru yang diberangkatkan dalam pertukaran pelajar tersebut akan belajar kebiasaan, karakter dan juga sifat positif lainnya yang tertanam di PCC. Sedangkan jika PCC datang ke SMPN 1 Singaraja, lebih banyak mengambil nilai penanaman budaya yang diterapkan di sekolah.
Sementara itu Ketua Komite SMPN 1 Singaraja, Putu Tegeh Aryawangsa menjelaskan dukungan orangtua siswa selama ini memang sangat tinggi untuk kemajuan anak dan juga sekolah. Sehingga semangat untuk mempertahankan nama besar SMPN 1 Singaraja yang sudah menjadi ikon tetap dijaga. “Pendidikan yang bagus adalah keseimbangan antara akademik dan non akademik, jadi tidak melulu harus pintar, tetapi mereka juga harus berkarakter,” ujarnya.*k23
Bahkan melalui prestasi lainnya, mempertahankan program sister school sebagai tinggalan program Rancangan Sekolah Berstandar International (RSBI), mendapat kesempatan untuk memberikan materi, tentang pendidikan penguatan karakter di kancah nasional belum lama ini.
Kepala SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/11) kemarin menjelaskan sekolahnya mendapat kesempatan dan kehormatan besar ketika didaulat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, sebagai pembicara dalam Simposium Nasional 2017. Acara yang dirangkaikan dengan peringatan hari guru tersebut Karnadhi pun mendapat kesempatan untuk menjelaskan kesuksesannya menjalani program sister school bersama Point Cook College (PCC), Melbourne, Australia.
Dalam kesempatan tersebut, Karnadhi sebagai ujung tombak pergerakan SMPN 1 Singaraja memaparkan tentang alasan kenapa sekolahnya masih mempertahankan program sister school, yang kini hanya ada satu-satunya di Indonesia. Ia dalam pertemuan bergengsi pada 23-25 November lalu di hadapan kepala sekolah, pengawas se-Indonesia memaparkan tentang penguatan pendidikan karakter kepada anak didik.
“Program sister school yang bertahan sampai saat ini di sekolah kami murni karena dukungan orangtua siswa sepenuhnya, karena dari sana siswa dapat belajar langsung,” kata dia.
Dalam kerjasamanya dengan PCC Melbourne Australia, sejak tahun 2015 lalu, siswa dan guru SMPN 1 Singaraja setiap tahunnya berkunjung ke sekolah di negeri kangguru tersebut. begitu pula dengan PCC, Melbourne yang tidak pernah absen berkunjung ke SMPN 1 Singaraja setiap tahunnya sejak tahun 2013.
Siswa dan guru yang diberangkatkan dalam pertukaran pelajar tersebut akan belajar kebiasaan, karakter dan juga sifat positif lainnya yang tertanam di PCC. Sedangkan jika PCC datang ke SMPN 1 Singaraja, lebih banyak mengambil nilai penanaman budaya yang diterapkan di sekolah.
Sementara itu Ketua Komite SMPN 1 Singaraja, Putu Tegeh Aryawangsa menjelaskan dukungan orangtua siswa selama ini memang sangat tinggi untuk kemajuan anak dan juga sekolah. Sehingga semangat untuk mempertahankan nama besar SMPN 1 Singaraja yang sudah menjadi ikon tetap dijaga. “Pendidikan yang bagus adalah keseimbangan antara akademik dan non akademik, jadi tidak melulu harus pintar, tetapi mereka juga harus berkarakter,” ujarnya.*k23
1
Komentar