Gianyar Rancang Angkutan Pelajar
Pemkab Gianyar kini merancang proram angkutan gratis untuk kalangan siswa atau pelajar.
GIANYAR, NusaBali
Program ini berlaku sekitar pertengahan tahun 2018 dengan memanfaatkan armada angkutan desa (angdes) dan angkot (angkutan kota). Kebetulan, dua kondisi angkutan umum ini makin memprihatinkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar I Wayan Artana saat menghadap Wabup Gianyar Made Mahayastra di ruang kerja wabup setempat, Senin (27/11). ‘’Gianyar ingin meniru seperti angkutan pelajar di Tabanan, dengan memanfaatkan armada angdes dan angkot,’’ jelas Artana.
Kata dia, program angdes pelajar ini akan memanfatakan sekitar 150 unit armada angdes/angkota yang ada di Kabupaten Gianyar. Program ini dianggarkan pada APBD 2018 Rp 3,9 miliar dengan sistem tender pihak III. Pola yang dipakai sewa layanan angkutan. Angkutan ini gratis untuk siswa/pelajar baik untuk berangkat dan pulang dari sekolah. Angkutan ini akan dipadukan dengan layanan tujuh bus pelajar pada tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Angkutan pelajar ini akan keluar-masuk ke pelosok desa, pada jalan desa sekecil-kecilnya. ‘’Selama ini, bus pelajar bantuan Pusat yang dikelola langsung oleh Dishub, belum bisa melayani pelajar ke desa-desa dengan jalan kecil. Karena bus hanya bisa ke jalan utama,’’ jelasnya.
Jelas Artana, sistem layanan angkutan pelajar ini yakni setiap angdes/angkot wajib melayani anak pulang-pergi sekolah. Di luar layanan itu, kendaraan ini bebas melayani penumpang umum, namun tidak gratis. Program ini akan dibuatkan perencanaan pada Januari 2018, dan sekitar Juni 2018, mulai opreasi. Setiap armada berhak atas bayaran antara Rp 125.000 - Rp 150.000 per hari.
Wabup Gianyar Made Mahayastra mengakui, program ini dirancang karena Pemkab Gianyar menimbang kondisi angkutan umum makin memprihatinkan. Akibatnya, banyak orangtua murid yang bekerja kesulitan mengantar-jemput anak ke sekolah. Selain itu, banyak pelajar belum cukup umur untuk memilik SIM, terpaksa pulang-pergi ke sekolah mengendarai sepeda motor sendiri. *lsa,nvi
Program ini berlaku sekitar pertengahan tahun 2018 dengan memanfaatkan armada angkutan desa (angdes) dan angkot (angkutan kota). Kebetulan, dua kondisi angkutan umum ini makin memprihatinkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar I Wayan Artana saat menghadap Wabup Gianyar Made Mahayastra di ruang kerja wabup setempat, Senin (27/11). ‘’Gianyar ingin meniru seperti angkutan pelajar di Tabanan, dengan memanfaatkan armada angdes dan angkot,’’ jelas Artana.
Kata dia, program angdes pelajar ini akan memanfatakan sekitar 150 unit armada angdes/angkota yang ada di Kabupaten Gianyar. Program ini dianggarkan pada APBD 2018 Rp 3,9 miliar dengan sistem tender pihak III. Pola yang dipakai sewa layanan angkutan. Angkutan ini gratis untuk siswa/pelajar baik untuk berangkat dan pulang dari sekolah. Angkutan ini akan dipadukan dengan layanan tujuh bus pelajar pada tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Angkutan pelajar ini akan keluar-masuk ke pelosok desa, pada jalan desa sekecil-kecilnya. ‘’Selama ini, bus pelajar bantuan Pusat yang dikelola langsung oleh Dishub, belum bisa melayani pelajar ke desa-desa dengan jalan kecil. Karena bus hanya bisa ke jalan utama,’’ jelasnya.
Jelas Artana, sistem layanan angkutan pelajar ini yakni setiap angdes/angkot wajib melayani anak pulang-pergi sekolah. Di luar layanan itu, kendaraan ini bebas melayani penumpang umum, namun tidak gratis. Program ini akan dibuatkan perencanaan pada Januari 2018, dan sekitar Juni 2018, mulai opreasi. Setiap armada berhak atas bayaran antara Rp 125.000 - Rp 150.000 per hari.
Wabup Gianyar Made Mahayastra mengakui, program ini dirancang karena Pemkab Gianyar menimbang kondisi angkutan umum makin memprihatinkan. Akibatnya, banyak orangtua murid yang bekerja kesulitan mengantar-jemput anak ke sekolah. Selain itu, banyak pelajar belum cukup umur untuk memilik SIM, terpaksa pulang-pergi ke sekolah mengendarai sepeda motor sendiri. *lsa,nvi
Komentar