Guru SMAN Sidemen Juara Lomba Karya Tulis Nasional
Putu Sudibawa tampilkan karya tulis ilmiah berjudul ‘Belajar Kimia Berbasis Kearifan Lokal Media Alam’, yang berisi tentang melaksanakan pembelajaran sambil lakukan penelitian menggunakan media-media lokal yang gampang didapatkan dan bermanfaat
Prestasi Membanggakan di Tengah Situasi Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung
AMLAPURA, NusaBali
Guru bidang studi Kimia SMAN Sidemen, Karangasem, I Putu Sudibawa, 44, belum berhenti mengukir prestasi tingkat nasional. Kali ini, Putu Sudibawa dinobatkan sebagai juara dalam Lomba Penulisan Naskah Buku Pengayaan bagi Guru Pendidikan Menengah Tingkat Nasional 2017, yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Enam tahun sebelumnya, dia sempat dinobatkan sebagai Guru Berprestasi Nasional 2011.
Lomba Penulisan Naskah Buku Pengayaan bagi Guru Pendidikan Menengah Tingkat Nasional yang mengukuhkan Putu Sudibawa sebagai jawara ini dilaksanakan Kemendikbud di Hotel Diradja Jakarta, 23-25 November 2017, serangkaian peringatan Hari Guru Nasional. Sudibawa menampilkan karya tulis ilmiah (KTI) berjudul ‘Belajar Kimia Berbasis Kearifan Lokal Media Alam’.
Karya tulis Sudibawa tampil sebagai jawara setelah menyisihkan seratusan karya tulis se-Indonesia. Dalam babak grand final di Jakarta, Sudibawa berhasil mengatasi 43 finalis lainnya. Prestasi yang dibukukan Sudibawa ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabu-paten Karangasem. Sebab, prestasi ini ditoregkan di tengah situasi darurat Karangasem menghadapi bencana Gunung Agung meletus, yang justru mengganggu pembelajaran.
“Ini benar-benar terasa spesial. Ini kado istimewa untuk perayaan Hari Guru Nasional,” ujar Sudibawa kepada NusaBali saat ditemui di sela-sela mengajar di SMAN Sidemen kawasan Banjar Banyucampah, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sidemen, Selasa (28/11).
Sudibawa mengisahkan, perjuangannya untuk meraih gelar juara dalam lomba tingkat nasional kali ini cukup panjang. Awalnya, Sudibawa mendaftarkan karya tulisnya dengan judul ‘Belajar Kimia Berbasis Kearifan Lokal Media Alam’ secara online kepada panitia. Karya tulisnya ini intinya berisi soal ‘melaksanakan pembelajaran sambil melakukan penelitian menggunakan media-media lokal yang gampang didapatkan dan bermanfaat’. Media lokal dimaksud, antara lain, kol ungu, limbah garmen cair, limbah batu padas, garam dapur, dan baterai bekas.
Semua bahan itu bisa dimanfaatkan untuk penelitian dan berguna untuk kepentingan pelestarian lingkungan. Bahan-bahan itulah yang dibawa Sudibawa dalam mem-presentasintasikan karya tulisnya di hadapan dewan juri saat babak final di Jakarta.
Sudibawa menyebutkan, limbah batu padas bisa digunakan untuk menyaring zat-zat kimia yang bercampur di dalam limbah garmen yang terbuang. Caranya, dengan memasang limbah batu padas ditumpuk, sehingga limbah garmen diserap di bagian zat-zat kimia yang berbahaya. Walhasil, air menjadi bening kembali. "Jadinya, lingkungan tidak tercemar, usaha garmen bisa jalan terus, sementara siswa yang diajarkan memahami cara menetralisir limbah garmen terewebut," jelas guru kelahiran Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, 8 September 1973, yang sempat meraih Trofi Widya Kusuma Tahun 2013 (Penghargaan Bidang Pendidikan) ini.
Ternyata, presentasi hasil karya tulisnya yang meyakinkan, mengantar Sudibawa sebagai juara tingkat nasional. Dia menerima trofi juara langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy MAP saat puncak Hari Guru Nasional, Sabtu, 25 November 2017 lalu. Sudibawa mengatasi Siti Faizah (dari SMAN 1 Singosari, Jawa Timur) dan Fery Mulyadi (dari SMAN Islam As-Shofa Riau) yang masing-masing menduduki peringkat II dan III.
Putu Sudibawa sendiri lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga petani rumput laut di kawasan seberang Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida. Pendidikan formalnya diawali dari SDN 3 Lembongan (1985), SMPN 1 Nusa Penida (1988), SMAN Melaya-Jembrana (1991), Jurusan Kimia Fakultas MIFA Undiksha Singaraja (1996), dan Pascasarjana Undiksha Singaraja (2005).
Mengawali jadi guru di SMAN Rendang-Karangasem periode 1998-2002, Sudibawa kemudian nyemplung ke SMAN Sidemen sejak 2002. Dia lulus akreditasi tahun 2007. Sebagai guru berprestasi, Sudibawa sempat meraih predikat Runner up Nasional Kreasi Media Pembelajaran Kimia di Bandung tahun 2008, juara Forum Ilmiah Guru SMA se-Bali, dan hingga jadi Finalis Nasional Forum Ilmiah Guru di Jakarta. *k16
Komentar