Jembatan Ambrol, Denpasar–Gilimanuk Putus
Kendaraan besar seperti truk dan bus dari Gilimanuk ke Denpasar dialihkan ke Buleleng. Sedangkan dari arah sebaliknya diarahkan ke Baturiti, Tabanan.
NEGARA, NusaBali
Jembatan Tukadaya di Banjar Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, ambrol tepat di tengah badan jembatan, pada Sabtu (23/1) malam. Akibatnya, kendaraan dari Gilimanuk tujuan Denpasar dialihkan melintasi jalur Singaraja, Buleleng. Sedangkan kendaraan besar dari Denpasar tujuan Gilimanuk diarahkan melintasi Baturiti, Tabanan.
Pada Sabtu sore kemarin, sekitar pukul 18.00 Wita, hujan mengguyur kawasan Kecamatan Jembrana, meskipun tidak terlalu deras. Baru sekitar pukul 20/30 Wita, hujan mulai reda namun masih gerimis. Sekitar pukul 20.45 Wita, Jembatan Tukadaya yang melintas di atas Tukad Aya, ambrol.
Kondisi awal bagian ruas tengah jembatan ambrol dan terbelah dua. Saat kejadian tidak ada kendaraan melintas ataupun korban lainnya, karena arus lalu lintas sedang sepi.
Lebar jembatan sekitar 10,5 meter, dengan panjang sekitar 24 meter. Yang ambrol selebar sekitar 7 meter, tepat di tengah jembatan. Sedangkan bagian sisi kanan dan kiri dengan lebar masing-masing sekitar 1,75 meter masih dalam keadaan utuh.
Informasi yang dihimpun, bagian jembatan yang ambrol memang konstruksi lama, dibangun sekitar tahun 1980-an. Sedangkan bagian sisinya yang tidak ambrol, merupakan konstruksi baru bagian pelebaran jalan, proyek sekitar tahun 2012. Perbedaan konstruksi itu diduga menjadi pemicu jembatan tersebut ambrol. Selain itu, jembatan tersebut juga dilintasi kendaraan besar, karena berada di jalur utama Gilimanuk–Denpasar.
Akibat ambrolnya jembatan itu, jalur utama Gilimanuk–Denpasar, lumpuh. KBO Lantas Polres Jembrana Ipda I Nyoman Yasa, didampingi Kanit Laka Satlantas Polres Jembrana Iptu I Made Artika, serta Kapolsek Kota Negara Kompol I Made Prihenjagat, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol I Ketut Sukarta, menyatakan sudah dilakukan koordinasi untuk mengatasi arus kendaraan yang melintas di jalur utama Denpasar–Gilimanuk ini.
Dijelaskannya, kendaraan di wilayah timur atau dari arah Denpasar yang hendak menuju wilayah barat — ke Kecamatan Jembrana mulai Kelurahan Dauhwaru dan Desa Batuagung hingga ke Gilimanuk—, sudah dikoordinasikan dengan pihak Polres Tabanan, agar mengalihkan kendaraan besar (bus dan truk) menuju utara atau lewat Baturiti, Tabanan.
Sedangkan kendaraan besar dari barat atau Gilimanuk yang hendak menuju wilayah timur jembatan — baik ke Tabanan, Denpasar, dan kota-kota lainnya hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat—, sudah dikoordinasikan di pertigaan Cekik, untuk diarahkan memutar arah ke Buleleng.
“Tadi juga kendaraan besar yang kebetulan baru masuk perbatasan Jembrana–Tabanan dan dari Gilimanuk, sudah kami arahkan sesuai rekayasa yang sudah kami koordinasikan dengan pihak polres yang akan dilintasi,” katanya.
Sementara untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor, pick up, serta mobil pribadi, masih diizinkan melintas. Tetapi solusi sementara juga diatur melalui jalur alternatif. Khusus kendaraan kecil yang dari timur, diarahkan masuk ke selatan di perempatan kantor Desa Dangin Tukadaya, yakni di perempatan di timur jembatan, melingkar melewati jalan desa, masuk ke Kelurahan Sangkaragung dan Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dan ditembuskan ke jalan utama di pertigaan Pasar Umum Jembrana atau tembus ke Jalan Ngurah Rai.
Sementara kendaraan kecil dari barat atau datang dari Gilimanuk, diarahkan ke utara di perempatan Lingkungan Keladian, Kelurahan Dauhwaru, atau ke utara di perempatan traffic light Desa Batuagung, yakni di barat jembatan yang putus melintasi jalan desa Desa Batuagung dan Desa Dangin Tukadaya, dan tembus ke jalan utama atau jalan nasional di perempatan Kantor Desa Dangin Tukadaya.
Pejabat terkait di Pemkab Jembrana, seperti Kadis Hubkominfo I Gusti Ngurah Riyadi, Kadis Pekerjaan Umum (PU) I Gusti Putu Mertadana, Kasat Pol PP I Gusti Rai Budhi, Kakan Kesbangpol I Gusti Ngurah Darma Putra, termasuk Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, juga sempat meninjau lokasi sekitar pukul 22.30 Wita.
Tindakan yang diambil, pihak Hubkominfo Jembrana memberikan rambu lalu lintas sesuai jalur alternatif yang disetting pihak kepolisian. PU Jembrana langsung berkoordinasi ke pihak yang berwenang, yakni Balai Jalan Nasional.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Buleleng pada Sabtu (23/1) sore hingga malam, mengakibatkan beberapa bencana alam. Salah satunya adalah jalur Singaraja-Gilimanuk, yang terkena banjir bandang. Air bah yang memenuhi jalur utama tersebut terjadi di empat desa di Kecamatan Gerokgak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Bencana air bah tersebut terjadi di sepanjang jalan di jalur utama Singaraja-Gilimanuk yang meliputi Desa Sanggalangit, Musi, Penyabangan, dan Pemuteran. Air bah mulai meninggi dan memenuhi badan jalan sekitar pukul 17.00 Wita, setelah hujan deras mengguyur seluruh wilayah Buleleng sejak sekitar pukul 15.30 Wita.
Selanjutnya...
Komentar