Waswas saat Truk Melintas
Aktivitas transaksi antara pedagang dan pembeli di Pasar Desa Selat menyita bahu jalan. Padahal jalur tersebut dilintasi truk-truk pengangkut material galian C.
Pedagang di Pasar Desa Selat Berjualan di Bahu Jalan
AMLAPURA, NusaBali
Puluhan pedagang yang berjualan di bahu jalan di Pasar Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, selalu waswas terutama saat truk pengangkut material galian C melintas.
Kelian Desa Pakraman Selat Jro Mangku Wayan Gede Mustika mengakui keselamatan pedagang dan pembeli terancam. Untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas, langkah awal yang ditempuh adalah memindahkan sekitar 15 pedagang dengan menyewakan lahan dua are di barat Pasar Desa Selat. Selebihnya tersisa 70 pedagang masih jualan di bahu jalan.
“Lahan pasar memang sempit, terpaksa sebanyak 70 pedagang jualan di bahu jalan, di kanan dan kiri jalan. Jalur itu memang arus lalulintasnya padat oleh truk. Memang membahayakan, tetapi kami telah berkoordinasi dengan petugas Polsek Selat,” jelas Mangku Mustika di Desa Selat, Minggu (24/1).
Walau pedagang jualan di pinggir jalan sudah terbiasa dengan kondisi itu, tetapi aktivitas transaksi dengan pembeli akan menyita badan jalan. Karenanya, keselamatan pembeli jadi terancam terutama saat truk melintas. Apalagi transaksinya di pagi buta, sekitar pukul 04.00-05.00 Wita.
Pedagang canang Ni Ketut Murti, yang jualan di bahu jalan, mengakui, truk banyak melintas sehingga pembeli terganggu. Ramainya terutama jelang hari raya. “Saya jualan di bahu jalan karena tak dapat tempat jualan di dalam pasar,” jelas pedagang dari Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Selat. Ni Ketut Musti mengaku kesulitan jualan di bahu jalan, terutama jika turun hujan.
Pedagang I Gusti Ayu Mangku Istri Anom, pedagang canang, menambahkan, soal tempat jualan, tergantung Kelian Desa Pakraman Selat. “Kalau dipindah, saya siap,” jelas pedagang dari Banjar Babakan, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, itu.
Pedagang Ni Wayan Subrati, dari Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang juga mengakui agak kesulitan melayani pembeli terutama saat pembeli ramai, truk-truk angkut pasir lalu lalang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gusti Ngurah Suarta, mengatakan, aktivitas Pasar Desa Selat bisa saja dipindah, tetapi pihak Desa Selat bersikeras agar kegiatannya tetap di pasar lama, dengan alasan di sana ada Pura Melanting. “Sementara belum ada solusi, parkir tidak ada, tempat jualan sempit, hingga meluber ke bahu jalan,” kata Gusti Suarta.
Gusti Suarta berharap, setidaknya truk-truk yang melintas agar lebih hati-hati saat melintas di Pasar Selat. 7 k16
1
Komentar