1 Sapi Mati Tertimbun Longsor
Material senderan jebol belum dievakuasi karena terkendala cuaca.
BANGLI, NusaBali
Satu ekor sapi milik I Wayan Ginarta, 63, mati tertimbun longsor di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, Selasa (28/11). Bencana senderan longsor juga menyebabkan kandang ayam milik I Ketut Suteja juga rusak. Senderan longsor diduga diakibatkan saluran irigasi tersumbat sampah sehingga air meluber dan mengikis tanah. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut Wayan Ginarta, bencana senderan longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Diceritakan, material senderan jebol mengenai kandang hingga 1 ekor sapinya mati tertimbun. Sementara lima ekor sapi lainnya dalam keadaan selamat. Dikatakan, sapi-sapi peliharaannya itu merupakan milik kelompok Simantri. Ginarta mengaku mengalami kerugian Rp 15 juta atas kematian satu ekor sapinya. “Material tanah belum dievakuasi. Sapi yang mati masih tertimbun tanah,” jelas Ginarta, Rabu (29/11).
Selain sapi, kandang ayam milik I Ketut Suteja juga diterjang material senderan longsor. Sebelum bencana terjadi, Suteja sudah memindahkan ayam-ayamnya. Namun ada puluhan ayamnya juga mati tertimbun. Demikian pula kolam ikan turut dihantam longsor sehingga kerugiannya berlipat. Suteja mengaku telah berkoordinasi untuk proses evakuasi material longsor.
Sementara Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Sulahan, I Wayan Wiranata mengatakan telah bersurat ke BPBD Bangli. Sementara proses evakuasi dilakukan bila cuaca mendukung. “Petugas dari Dinas Pertanian serta petugas BPBD sudah sempat mengecek ke sini,” imbuhnya. Dampaknya, longsor terjadi akibat senderan yang terus menerus diterjang air. Pasalnya saluran irigari tersumbat sampah, sehingga air meluber. “Beberapa hari hujan terus, debit air besar, saluran irigasi tidak optimal hasilnya air menggenangi jalan hingga membuat senderan labil,” bebernya. *e
Menurut Wayan Ginarta, bencana senderan longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Diceritakan, material senderan jebol mengenai kandang hingga 1 ekor sapinya mati tertimbun. Sementara lima ekor sapi lainnya dalam keadaan selamat. Dikatakan, sapi-sapi peliharaannya itu merupakan milik kelompok Simantri. Ginarta mengaku mengalami kerugian Rp 15 juta atas kematian satu ekor sapinya. “Material tanah belum dievakuasi. Sapi yang mati masih tertimbun tanah,” jelas Ginarta, Rabu (29/11).
Selain sapi, kandang ayam milik I Ketut Suteja juga diterjang material senderan longsor. Sebelum bencana terjadi, Suteja sudah memindahkan ayam-ayamnya. Namun ada puluhan ayamnya juga mati tertimbun. Demikian pula kolam ikan turut dihantam longsor sehingga kerugiannya berlipat. Suteja mengaku telah berkoordinasi untuk proses evakuasi material longsor.
Sementara Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Sulahan, I Wayan Wiranata mengatakan telah bersurat ke BPBD Bangli. Sementara proses evakuasi dilakukan bila cuaca mendukung. “Petugas dari Dinas Pertanian serta petugas BPBD sudah sempat mengecek ke sini,” imbuhnya. Dampaknya, longsor terjadi akibat senderan yang terus menerus diterjang air. Pasalnya saluran irigari tersumbat sampah, sehingga air meluber. “Beberapa hari hujan terus, debit air besar, saluran irigasi tidak optimal hasilnya air menggenangi jalan hingga membuat senderan labil,” bebernya. *e
1
Komentar