8 SMP UAS di Tempat Ngungsi
Sebanyak 8 SMP Negeri se-Karangasem di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan KRB II memilih melaksanakan UAS (ulangan akhir semester) di sekolah aman tempat mengungsi.
AMLAPURA, NusaBali
Delapan sekolah itu meliputi SMPN 1 Selat, SMPN 2 Selat, SMPN 3 Selat, SMPN 1 Kubu, SMPN 4 Kubu, SMPN 5 Kubu, dan SMPN 3 Bebandem. SMPN 3 Selat baru akan memulai UAS, Kamis (30/11) hari ini.
Informasinya, SMPN 1 Selat ngungsi ke SMPN 3 Semarapura, Klungkung, SMPN 2 Selat ke SMPN 1 Sidemen, dan SMPN 3 Selat ke SMPN 2 Sidemen. Sedangkan SMPN 1 Kubu mengungsi dan melaksanakan UAS ke SMPN 2 Tejakula, Buleleng, SMPN 4 Kubu dan SMPN 5 Kubu mengungsi ke SMPN 3 Kubu. Satu lagi, SMPN 3 Bebandem di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, melaksanakan UAS ke SMPN 4 Bebandem, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem. “Kami melanjutkan UAS di SMPN 4 Bebandem karena di SMPN 3 Bebandem masuk KRB III mesti dikosongkan, tidak boleh ada aktivitas,” jelas Kepala SMPN 3 Bebandem, I Wayan Jati, Rabu (29/11).
Wayan Jati menambahkan, UAS yang diikuti 343 siswa berakhir Kamis (30/11) hari ini. “Semua siswa ikut UAS, termasuk I Ketut Ariadi Wiraguna yang sempat ditolak numpang di SMPN 1 Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung,” kata Wayan Jati. Terpisah, Kepala SMPN 3 Selat I Nengah Sikiarta justru menunda pelaksanaan UAS karena baru memulai mengungsi dan berkoordinasi dengan SMPN 2 Sidemen di Banjar/Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen. “Kami memulai UAS Kamis (30/11) hingga Rabu (6/12),” jelas Sikiarta. Sebab, SMPN 3 Selat berada di Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat masuk KRB II. Dari 512 siswa SMPN 3 Selat, tidak semuanya mengikuti UAS di SMPN 2 Sidemen. Ada beberapa siswa ikut UAS di sekolah aman lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui telah memetakan dan menginstruksikan kepada SMP Negeri di daerah terdampak agar mengungsi ke daerah aman. Sehingga UAS bisa berjalan di daerah aman. “Materi soal dibawakan pihak sekolah asal ke sekolah tempat mengungsi. Sebab, hal itu berkaitan dengan penggunaan dana BOS (bantuan operasional sekolah),” jelas Gusti Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMP, I Wayan Sarya. *k16
Delapan sekolah itu meliputi SMPN 1 Selat, SMPN 2 Selat, SMPN 3 Selat, SMPN 1 Kubu, SMPN 4 Kubu, SMPN 5 Kubu, dan SMPN 3 Bebandem. SMPN 3 Selat baru akan memulai UAS, Kamis (30/11) hari ini.
Informasinya, SMPN 1 Selat ngungsi ke SMPN 3 Semarapura, Klungkung, SMPN 2 Selat ke SMPN 1 Sidemen, dan SMPN 3 Selat ke SMPN 2 Sidemen. Sedangkan SMPN 1 Kubu mengungsi dan melaksanakan UAS ke SMPN 2 Tejakula, Buleleng, SMPN 4 Kubu dan SMPN 5 Kubu mengungsi ke SMPN 3 Kubu. Satu lagi, SMPN 3 Bebandem di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, melaksanakan UAS ke SMPN 4 Bebandem, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem. “Kami melanjutkan UAS di SMPN 4 Bebandem karena di SMPN 3 Bebandem masuk KRB III mesti dikosongkan, tidak boleh ada aktivitas,” jelas Kepala SMPN 3 Bebandem, I Wayan Jati, Rabu (29/11).
Wayan Jati menambahkan, UAS yang diikuti 343 siswa berakhir Kamis (30/11) hari ini. “Semua siswa ikut UAS, termasuk I Ketut Ariadi Wiraguna yang sempat ditolak numpang di SMPN 1 Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung,” kata Wayan Jati. Terpisah, Kepala SMPN 3 Selat I Nengah Sikiarta justru menunda pelaksanaan UAS karena baru memulai mengungsi dan berkoordinasi dengan SMPN 2 Sidemen di Banjar/Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen. “Kami memulai UAS Kamis (30/11) hingga Rabu (6/12),” jelas Sikiarta. Sebab, SMPN 3 Selat berada di Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat masuk KRB II. Dari 512 siswa SMPN 3 Selat, tidak semuanya mengikuti UAS di SMPN 2 Sidemen. Ada beberapa siswa ikut UAS di sekolah aman lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui telah memetakan dan menginstruksikan kepada SMP Negeri di daerah terdampak agar mengungsi ke daerah aman. Sehingga UAS bisa berjalan di daerah aman. “Materi soal dibawakan pihak sekolah asal ke sekolah tempat mengungsi. Sebab, hal itu berkaitan dengan penggunaan dana BOS (bantuan operasional sekolah),” jelas Gusti Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMP, I Wayan Sarya. *k16
Komentar