Kotoran Babi Menggenang di Jurang
Pihak peternakan mengaku pengolahan limbah dilakukan sangat ketat sebelum disalurkan ke masyarakat dalam bentuk pupuk.
BANGLI, NusaBali
Limbah kotoran babi yang menggenangi jurang di jalur Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli menimbulkan bau tak sedap dan kumuh. Pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut kerap keluhkan bau yang menyengat hidung. Kotoran babi itu menggenang di jurang diduga akibat saluran pengelolaan limbah yang bocor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, Ida Ayu Yudi Sutha didampingi Kabid Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Bangli IGN Laksana mengatakan limbah tersebut berasal dari kotoran babi dari peternakan setempat. Dikatakan, peternakan tersebut telah memiliki sistem pengelolaan limbah. “Kemungkinan ada kebocoran saluran pengelolaan limbah sehingga meluber keluar,” ungkap Laksana, Minggu (3/12).
Dikatakan, peternakan babi yang beroperasi setahun tersebut telah memiliki pengelolaan limbah sehingga usaha ternak bisa mengantongi izin. Meski demikian, DLH Bangli akan turun untuk mengecek kembali terkait limbah babi yang menggenangi jurang di Lingkungan Kubu tersebut. “Kalau ada pelanggaran tentu akan kami tindak lanjuti. Bisa teguran langsung, bila tidak direspon lanjut dengan teguran administrasi,” imbuhnya.
Terpisah, penanggung jawab peternakan babi, Bernat menduga ada kebocoran sehingga limbah babi menggenangi jurang. “Sebetulnya limbah dimanfaatkan beberapa warga sekitar untuk pertanian dan limbah disalurkan melalui selang. Namun selang ini pecah sehingga limbah meluber,” ungkap Bernat. Dikatakan, limbah yang disalurkan ke masyarakat sudah dalam bentuk pupuk, bukan kotoran mentah atau belum diolah.
Diakui, pengolahan limbah sangat ketat bahkan ada empat tahapan sebelum bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Peternakan memiliki petugas khusus menangani kebocoran selang sehingga saat ada kebocoran cepat tertangani. “Kami dibantu warga juga, kalau ada bocor warga cepat melapor. Rencana selang saat ini kami ganti dengan yang lebih bagus untuk antisipasi kebocoran,” imbuhnya. *e
Limbah kotoran babi yang menggenangi jurang di jalur Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli menimbulkan bau tak sedap dan kumuh. Pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut kerap keluhkan bau yang menyengat hidung. Kotoran babi itu menggenang di jurang diduga akibat saluran pengelolaan limbah yang bocor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, Ida Ayu Yudi Sutha didampingi Kabid Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Bangli IGN Laksana mengatakan limbah tersebut berasal dari kotoran babi dari peternakan setempat. Dikatakan, peternakan tersebut telah memiliki sistem pengelolaan limbah. “Kemungkinan ada kebocoran saluran pengelolaan limbah sehingga meluber keluar,” ungkap Laksana, Minggu (3/12).
Dikatakan, peternakan babi yang beroperasi setahun tersebut telah memiliki pengelolaan limbah sehingga usaha ternak bisa mengantongi izin. Meski demikian, DLH Bangli akan turun untuk mengecek kembali terkait limbah babi yang menggenangi jurang di Lingkungan Kubu tersebut. “Kalau ada pelanggaran tentu akan kami tindak lanjuti. Bisa teguran langsung, bila tidak direspon lanjut dengan teguran administrasi,” imbuhnya.
Terpisah, penanggung jawab peternakan babi, Bernat menduga ada kebocoran sehingga limbah babi menggenangi jurang. “Sebetulnya limbah dimanfaatkan beberapa warga sekitar untuk pertanian dan limbah disalurkan melalui selang. Namun selang ini pecah sehingga limbah meluber,” ungkap Bernat. Dikatakan, limbah yang disalurkan ke masyarakat sudah dalam bentuk pupuk, bukan kotoran mentah atau belum diolah.
Diakui, pengolahan limbah sangat ketat bahkan ada empat tahapan sebelum bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Peternakan memiliki petugas khusus menangani kebocoran selang sehingga saat ada kebocoran cepat tertangani. “Kami dibantu warga juga, kalau ada bocor warga cepat melapor. Rencana selang saat ini kami ganti dengan yang lebih bagus untuk antisipasi kebocoran,” imbuhnya. *e
1
Komentar