Kedatangan Bus Molor Hingga Tiga Jam
Melewati jalur alternatif ke Singaraja, sopir bus dan penumpang sama-sama kelelahan karena perjalanan menjadi lebih panjang.
Dampak Ambrolnya Jembatan di Jembrana
DENPASAR, NusaBali
Akibat ambrolnya jembatan Dangin Tukadaya, di Banjar/Desa Tukadaya, Jembrana, yang merupakan jalur utama Gilimanuk-Denpasar, otomatis membuat jalur utama ini lumpuh. Kondisi ini membuat perjalanan kendaraan, terutama angkutan umum mesti dialihkan.
Sejauh ini, sudah dilakukan koordinasi tentang kelumpuhan jalur utama tersebut. Dari arah Denpasar menuju pelabuhan Gilimanuk, dialihkan menuju utara atau lewat Baturiti. Sedangkan kendaraan besar dari Gilimanuk yang hendak menuju Denpasar mesti memutar arah ke Buleleng. Akibatnya, terjadi keterlambatan bus sampai di Terminal Ubung, Denpasar.
Pantauan NusaBali di Terminal Ubung, Minggu (24/1) pagi, situasi tampak lengang. Penumpang belum begitu ramai terlihat. Hal ini akibat keterlambatan bus yang datang. Keramaian mulai terlihat sejak pukul 13.00 Wita.
Kepala UPT Terminal Penumpang Ubung, Anak Agung Eka Putra saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, hingga sore kemarin keadaan terpantau normal meski terjadi keterlambatan bus yang datang. "Mengenai bus dari Ubung terpantau normal-normal saja. Tetapi kedatangan dari Jawa Tengah memang agak terlambat. Keberangkatan dan kedatangan melalui jalur Pupuan, Seririt, Singaraja," ujarnya.
Dikatakan, pengalihan arus lalu lintas ini mengakibatkan jadwal kedatangan bus dari Jawa Timur molor hingga 3 jam, begitu juga kedatangan bus dari Jawa Tengah. "Kalau hari biasa, kedatangan bus Jawa Timur mulai dari jam 6-8 pagi, sedangkan kedatangan Jawa Tengah dari jam 8-10 pagi. Sedangkan pantauan tadi masuknya ada yang jam 12, ada juga yang jam 1 siang," jelasnya.
Ia mengungkapkan, terkait keberangkatan mengalami peningkatan sejak lusa (Sabtu) yakni sebanyak 44 orang penumpang. Dari AKDP (keberangkatan) berangkat 38 bus berpenumpang 855 orang, sedangkan lusa berangkat 40 bus dengan penumpang 811 orang.
Sedangkan dari segi kedatangan terlihat mengalami penurunan. AKAP (kedatangan) kemarin tiba sebanyak 31 bus penumpang 626 orang, turun dibandingkan lusa yang datang dengan 22 bus berpenumpang 393 orang.
Sementara salah sopir yang ditemui NusaBali, Iwan, nampak kelelahan usai melakukan perjalanan panjang. Ia mengaku datang dari Jawa Timur (Malang) dan hendak menuju Denpasar. Akibat jebolnya jembatan tersebut. Ia yang telah melakukan perjalanan cukup jauh, terpaksa harus mengikuti jalan pengalihan demi keselamatan bersama. "Mungkin ada sekitar 10 jam perjalanan dari Jawa (Malang). Setelah disini, ditambah lagi pakai jalur Singaraja. Biasanya, 2,5 jam sudah sampai disini. Sekarang sampai 4 jam perjalanan," keluhnya.
Akibat perpanjangan jarak menuju Denpasar, ia pun harus menyiapkan bensin lebih banyak. Namun ketika ditanya terkait kenaikan harga, Iwan mengaku belum menaikkan harga, karena hal tersebut pada perusahaan. "Oh, itu tergantung perusahaan mbak. Tapi kalau setiap hari begini, mungkin saja ada kenaikan harga," sebutnya.
Sementara penumpang yang baru saja sampai di terminal Ubung, Dini Miarti mengaku kondisi tubuhnya serasa lemas, lantaran dia tidak kuat bepergian jauh. Apalagi ditambah perjalanan panjang dari Gilimanuk ke Denpasar akibat pengalihan lalu lintas tersebut.
"Saya nggak kuat naik mobil sebenarnya. Tadi (kemarin) aja udah nggak enak sekali lama-lama di bus. Udah dari jauh ditambah arus dialihkan lagi. Tapi mau bagaimana lagi, meskipun jauh yang penting selamat. Tidak bisa menyalahkan juga, soalnya ini musibah," kenangnya.
Sementara seorang penunggu penumpang, Agus pun terlihat cemas dan kebingungan lantaran kerabatnya belum sampai di terminal. Ia pun masih harus menunggu beberapa jam lagi untuk menyambut kedatangan saudaranya yang datang dari Jawa Timur. "Saya kira jam segini sudah sampai, ternyata belum. Karena biasanya antara 2,5-3 jam sudah sampai. Tapi saat saya telepon, saudara saya bilang baru sampai Singaraja. Ya terpaksa nunggu dulu disini," tuturnya yang setia duduk di ruang tunggu. 7 i
1
Komentar