Dewan Pantau Normalisasi Sungai Yehsah
Anggota DPRD Karangasem mengecek kondisi jembatan sungai Yehsah yang terancam roboh, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (4/12).
AMLAPURA, NusaBali
Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi instruksikan Pemkab Karangasem optimalkan penggunaan anggaran dana tak terduga Rp 1 miliar untuk kelancaran normalisasi alur sungai Yehsah. Sumardi memantau petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali bekerja menormalisasi alur sungai agar aliran lahar dingin tidak menghantam pilar jembatan. Sebab, salah satu pilar jembatan bagian timur telah terkelupas, bagian rangkaian besi beton hingga terlihat, akibat dihantam batu bertubi-tubi. Sumardi menyarankan pekerja di lapangan agar mempercepat pekerjaan akibat banjir lahar dingin terus terjadi. Sehingga aliran air dan banjir lahar dibelokkan ke dalam kolong jembatan untuk menghindari benturan dengan pilar jembatan.
Jembatan Yehsah merupakan akses vital menghubungkan lintas kabupaten tembus ke Klungkung dan Pura Besakih. Jika jembatan itu putus maka segala aktivitas jadi lumpuh. Ketua Komisi II, Kadek Sujanayasa menyarankan pekerja agar aliran air secepatnya dibelokkan ke tengah, tidak lagi melintasi pilar jembatan. Sebelumnya, jembatan panjang 30 meter itu dipantau Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan II Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Jawa Bali, Nusakti Yasa Weda, Kamis (30/11). Hadir pula Kasi Preservasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali I Wayan Windiawan memantau derasnya banjir yang mengancam keselamatan jembatan.
Usai melakukan pemantauan, petugas BBPJN merekomendasikan melakukan normalisasi alur sungai untuk menyelamatkan pilar jembatan dari hantaman batu-batu besar. Setelah alur sungai berbelok ke tengah kolong jembatan, rencana berikutnya pihak BBPJN melakukan pantauan dan kajian teknis, sejauh mana terjadi kerusakan. Sehingga nantinya bisa dilakukan perbaikan. *k16
Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi instruksikan Pemkab Karangasem optimalkan penggunaan anggaran dana tak terduga Rp 1 miliar untuk kelancaran normalisasi alur sungai Yehsah. Sumardi memantau petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali bekerja menormalisasi alur sungai agar aliran lahar dingin tidak menghantam pilar jembatan. Sebab, salah satu pilar jembatan bagian timur telah terkelupas, bagian rangkaian besi beton hingga terlihat, akibat dihantam batu bertubi-tubi. Sumardi menyarankan pekerja di lapangan agar mempercepat pekerjaan akibat banjir lahar dingin terus terjadi. Sehingga aliran air dan banjir lahar dibelokkan ke dalam kolong jembatan untuk menghindari benturan dengan pilar jembatan.
Jembatan Yehsah merupakan akses vital menghubungkan lintas kabupaten tembus ke Klungkung dan Pura Besakih. Jika jembatan itu putus maka segala aktivitas jadi lumpuh. Ketua Komisi II, Kadek Sujanayasa menyarankan pekerja agar aliran air secepatnya dibelokkan ke tengah, tidak lagi melintasi pilar jembatan. Sebelumnya, jembatan panjang 30 meter itu dipantau Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan II Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Jawa Bali, Nusakti Yasa Weda, Kamis (30/11). Hadir pula Kasi Preservasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali I Wayan Windiawan memantau derasnya banjir yang mengancam keselamatan jembatan.
Usai melakukan pemantauan, petugas BBPJN merekomendasikan melakukan normalisasi alur sungai untuk menyelamatkan pilar jembatan dari hantaman batu-batu besar. Setelah alur sungai berbelok ke tengah kolong jembatan, rencana berikutnya pihak BBPJN melakukan pantauan dan kajian teknis, sejauh mana terjadi kerusakan. Sehingga nantinya bisa dilakukan perbaikan. *k16
1
Komentar