Bupati Kecewa Progress Drainase
Sesuai kontrak, pekerjaan harus rampung pada tanggal 25 Desember nanti.
BANGLI, NusaBali
Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Wabup Sang Nyoman Sedana Arta sidak kegiatan rehabilitasi saluran drainase di kota Bangli, Senin (4/12). Hasilnya, Bupati Made Gianyar mengaku kecewa karena progress proyek rehabilitasi drainase kota Bangli sangat rendah. Semestinya telah tergarap 85 persen, namun kenyataannya baru berjalan 19 persen.
Pengerjaan rehabilitasi drainase kota Bangli itu dikerjakan CV CHU dengan nilai kontrak Rp 7.614.747.000. Bupati Made Gianyar meminta kedepannya tim pokja ULP tidak lagi melakukan verifikasi hingga keluar daerah. Pada saat verifikasi pihak rekanan mengatakan alat maupun bahan ready stock, namun dalam pelaksanaan serba kurang. “Dikatakan ready stock, ternyata ketersedian material tidak lancar. Kedepannya dibuatkan klausul untuk klarifikasi barang ataupun alat dilakukan di Bangli. Biar tidak alat yang akan digunakan di tempat lain diakui untuk digunakan di Bangli,” tegasnya.
Bupati Made Gianyar mengatakan tidak ingin erupsi Gunung Agung dijadikan alasan pengambilan pekerjaan terlambat. Sementara Wabup Sang Nyoman Sedana Arta meminta panitia pengadaan barang ke depannya membuat catatan bagi rekanan yang tidak bekerja profesional dan bila perlu digugurkan langsung ketika mengajukan penawaran. “Bila mereka nantinya melapor atau melakukan upaya hukum silakan. Capaian pekerjaan harus dihitung secara cermat. Kami tidak ingin jadi temuan BPK,” terangnya.
Wabup Sedana Arta mendorong rekanan untuk mengejar ketertinggalan. “Bukannya menambah tenaga, kami lihat malah ada penurunan tenaga, bila perlu kerja lembur untuk penyelesaian,” pintanya. Meski pengerjaam dikebut namun tidak mengurangi kwalitas. “Sesuai kontrak, pekerjaan harus rampung pada 25 Desember nanti,” tegas Wabup Sedana Arta.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I Wayan Yasa mengaku sudah tiga kali melayangkan surat teguran. Pihaknya juga telah menganjurkan pihak rekanan menambah jumlah tenaga kerja, alat berat, dan mencari U-Dicth di tempat lain asalkan sesuai space. “Rekanan selalu beralasan kesulitan mendapatkan U-Ditch. Kami sarankan cari di suplayer lain asalkan sesuai space” jelasnya. *e
Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Wabup Sang Nyoman Sedana Arta sidak kegiatan rehabilitasi saluran drainase di kota Bangli, Senin (4/12). Hasilnya, Bupati Made Gianyar mengaku kecewa karena progress proyek rehabilitasi drainase kota Bangli sangat rendah. Semestinya telah tergarap 85 persen, namun kenyataannya baru berjalan 19 persen.
Pengerjaan rehabilitasi drainase kota Bangli itu dikerjakan CV CHU dengan nilai kontrak Rp 7.614.747.000. Bupati Made Gianyar meminta kedepannya tim pokja ULP tidak lagi melakukan verifikasi hingga keluar daerah. Pada saat verifikasi pihak rekanan mengatakan alat maupun bahan ready stock, namun dalam pelaksanaan serba kurang. “Dikatakan ready stock, ternyata ketersedian material tidak lancar. Kedepannya dibuatkan klausul untuk klarifikasi barang ataupun alat dilakukan di Bangli. Biar tidak alat yang akan digunakan di tempat lain diakui untuk digunakan di Bangli,” tegasnya.
Bupati Made Gianyar mengatakan tidak ingin erupsi Gunung Agung dijadikan alasan pengambilan pekerjaan terlambat. Sementara Wabup Sang Nyoman Sedana Arta meminta panitia pengadaan barang ke depannya membuat catatan bagi rekanan yang tidak bekerja profesional dan bila perlu digugurkan langsung ketika mengajukan penawaran. “Bila mereka nantinya melapor atau melakukan upaya hukum silakan. Capaian pekerjaan harus dihitung secara cermat. Kami tidak ingin jadi temuan BPK,” terangnya.
Wabup Sedana Arta mendorong rekanan untuk mengejar ketertinggalan. “Bukannya menambah tenaga, kami lihat malah ada penurunan tenaga, bila perlu kerja lembur untuk penyelesaian,” pintanya. Meski pengerjaam dikebut namun tidak mengurangi kwalitas. “Sesuai kontrak, pekerjaan harus rampung pada 25 Desember nanti,” tegas Wabup Sedana Arta.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I Wayan Yasa mengaku sudah tiga kali melayangkan surat teguran. Pihaknya juga telah menganjurkan pihak rekanan menambah jumlah tenaga kerja, alat berat, dan mencari U-Dicth di tempat lain asalkan sesuai space. “Rekanan selalu beralasan kesulitan mendapatkan U-Ditch. Kami sarankan cari di suplayer lain asalkan sesuai space” jelasnya. *e
Komentar