Pakelem Diiringi Atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari
Ribuan penari yang dilibatkan dalam atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari terdiri dari ibu-ibu asal Desa Jungutbatu dan Desa Lembongan, serta sejumlah siswi SD, SMP, dan SMP di Nusa Penida
Event Tahunan Nusa Penida Festival (NPF) IV 2017 Dibuka Resmi Pagi Ini
SEMARAPURA, NusaBali
Sempat tertunda selama dua bulan, event tahunan Nusa Penida Festival (NPF) IV akhirnya digelar, 6-9 Desember 2017. Acara pembukaan NPF IV 2017 akan dilaksanakan di Pantai Mahagiri, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (6/12) pagi ini, dilanjut dengan Upacara Pakelem diiringi atraksi kolosal Tari Rejang Dewa 1.500 Penari.
Pada hari pertama NPF IV, Rabu, 6 Desember 2017 ini, digelar beragam kegiatan. Setelah seremonial pembukaan resmi pagi harinya hingga siang, digelar Upacara Pakelem diireingi atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari, persembahyangan bersama, dan pameran fotografi. Sedangkan sorenya hingga malam, akan dipentaskan atraksi sakral Tari Sang Hyang Jaran, atraksi Baleganjur, dan pentas lawak Bali.
Pada kedua NPF IV, Kamis, 7 Desember 2017 besok, digelar Lomba Gebug Bantal, Lomba Gala-gala, Lomba Memasak Ikan, Touring Nusa Lembongan, Lomba Merangkai Prani, Lomba Negul dan Ngeles Tali Bulung, Lomba Busana Adat Bali untuk wisatawan asing, dan lawak Bali.
Sementara pada hari ketiga NPF IV, Jumat, 8 Desember 2017, panitia bikin gerakan bersih pantai, kegiatan transplantasi terumbu karang, penanaman Mangrove, lomba stand up padle, lomba perahu mini, hingga pentas lagu Pop Bali yang menampilkan Nosstress dan Joni Agung & Double T. Sedangkan pada hari terakhir NPF IV, Sabtu, 9 Desember 2017, digelar digelar atraksi Yoga Massal, Jalan Bareng, dan lomba renang. Acara penutup akan diisi penampilan artis Tika Pagraky, Aya, dan Laras, serta artis ibukota Denada Tambunan.
Panitia Lokal NPF IV 2017, Wayan Gede Abhyudaya, menyatakan secara keseluruhan, rangkaian pelaksanaan festival ytang digelar buat keempat kalinya ini sudah siap. Menurut Gede Abhyudaya, sakah satu rangkaian kegiatan yang unik saat pembukaan NPF IV, Rabu ini, adalah Upacara Pekelem yang diiringi atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari.
Upacara Pakelem di Pantai Mahagiri, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida ini digelar sebagai wujud syukur dan doa kehadapan Tuhan atas anugerah yang dilimpahkan, seperti keindahan alam bawah laut Nusa Penida yang menjadi daya tarik pariwisata. Upacara Pakelem juga bermakna menghargai dan menghormati alam sebagai sumber kehidupan dengan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan).
Selain itu, kata Gede Abhyudaya, Upacara Pakelem ini digelar juga terkait situasi kebencanaan yang terjadi, dengan harapan alam tetap seimbang. "Bagaimana pun, sebagai daerah kepulauan, pariwisata di sini (Nusa Penida) memanfaatkan alam laut," ujar Gede Abhyudaya di sela-sela persiapan NPF IV 2017 di Nusa Penida, Selasa (5/12).
Sementara itu, 1.500 penari yang akan ikut dalam atraksi Tari Rejang Dewa untuk mengiringi Upacara Pakelem saat acara pembukaan NPF IV, Rabu pagi ini, terdiri dari gabungan ibu-ibu, remaja putri, dan anak-anak sekolah. Ibu-ibu yang terlibat berasal dari dua desa bertetangga di Kecamatan Nusa Penida, yakni Desa Jungutbatu dan Desa Lembongan.
Sedangkan para siswi yang dilibatkan dalam atraksi tari Rejang Dewa 1.500 Penari ini diambil dari SDN 1 Jungutbatu, SDN 3 Jungutbatu, SDN 1 Lembongan, SDN 2 Lembongan, SDN 3 Lembongan, SMPN 4 Nusa Penida, SMA Satap Nusa Penida, dan SMA Wisata Darma Nusa Penida.
"Tari Rejang Dewa 1.500 Penari ini menjadi pengiring jalannya Upacara Pakelem, sebagai tarian yang suci yang dipersembahkan dalam menyambut kedatangan para Dewa yang turun dari Kahyangan," papar Gede Abhyudaya.
NPF IV 2017 itu sendiri seharusnya sudah digelar, Oktober 2017 lalu. Namun, pe-laksanaannya terpaksa ditunda, karena terjadi keprihatinan terkait bencana erupsi Gunung Agung. Walhasil, NPF yang sudah dilaksanakan untuk keempat kalinya tersebut baru digelar awal Desember 2017 ini. Pembukaan NPF IV 2017 rencananya akan dilakukan langsung oleh Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, I Putu Ngurah, Rabu pagi ini pukul 08.00 Wita.
Setahun sebelumnya, NPF III 2016 dilaksanakan di Pantai Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Acara pembukaan kala itu, 6 Oktober 2016, diiringi atraksi Tari Baris Jangkang 1.000 Penari.
Tari Baris Jangngkang merupakan tarian sakral dari Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida. Biasanya, Tari Baris Jangkang dimainkan 9 penari, yang melambangkan konsep Nawasanga (9 arah mata angin). Tari Baris Jangkang selama ini hanya dipentaskan saat piodalan di Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Pejukutan, sebagai wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atas keberlimpahan karunia-Nya.
Nah, dalam kegiatan NPF III 2016, Tari Baris Jangkang ditampilkan secara kolosal dengan melibatkan 1.000 penari. Para penari diambil dari pelajar laki-laki di kawasan seberang Nusa Penida. Rinciannya, 500 penari dari Desa Pejukukan dan 500 penari lainnya diambil dari kalangan siswa SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Nusa Penida. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Sempat tertunda selama dua bulan, event tahunan Nusa Penida Festival (NPF) IV akhirnya digelar, 6-9 Desember 2017. Acara pembukaan NPF IV 2017 akan dilaksanakan di Pantai Mahagiri, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (6/12) pagi ini, dilanjut dengan Upacara Pakelem diiringi atraksi kolosal Tari Rejang Dewa 1.500 Penari.
Pada hari pertama NPF IV, Rabu, 6 Desember 2017 ini, digelar beragam kegiatan. Setelah seremonial pembukaan resmi pagi harinya hingga siang, digelar Upacara Pakelem diireingi atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari, persembahyangan bersama, dan pameran fotografi. Sedangkan sorenya hingga malam, akan dipentaskan atraksi sakral Tari Sang Hyang Jaran, atraksi Baleganjur, dan pentas lawak Bali.
Pada kedua NPF IV, Kamis, 7 Desember 2017 besok, digelar Lomba Gebug Bantal, Lomba Gala-gala, Lomba Memasak Ikan, Touring Nusa Lembongan, Lomba Merangkai Prani, Lomba Negul dan Ngeles Tali Bulung, Lomba Busana Adat Bali untuk wisatawan asing, dan lawak Bali.
Sementara pada hari ketiga NPF IV, Jumat, 8 Desember 2017, panitia bikin gerakan bersih pantai, kegiatan transplantasi terumbu karang, penanaman Mangrove, lomba stand up padle, lomba perahu mini, hingga pentas lagu Pop Bali yang menampilkan Nosstress dan Joni Agung & Double T. Sedangkan pada hari terakhir NPF IV, Sabtu, 9 Desember 2017, digelar digelar atraksi Yoga Massal, Jalan Bareng, dan lomba renang. Acara penutup akan diisi penampilan artis Tika Pagraky, Aya, dan Laras, serta artis ibukota Denada Tambunan.
Panitia Lokal NPF IV 2017, Wayan Gede Abhyudaya, menyatakan secara keseluruhan, rangkaian pelaksanaan festival ytang digelar buat keempat kalinya ini sudah siap. Menurut Gede Abhyudaya, sakah satu rangkaian kegiatan yang unik saat pembukaan NPF IV, Rabu ini, adalah Upacara Pekelem yang diiringi atraksi Tari Rejang Dewa 1.500 Penari.
Upacara Pakelem di Pantai Mahagiri, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida ini digelar sebagai wujud syukur dan doa kehadapan Tuhan atas anugerah yang dilimpahkan, seperti keindahan alam bawah laut Nusa Penida yang menjadi daya tarik pariwisata. Upacara Pakelem juga bermakna menghargai dan menghormati alam sebagai sumber kehidupan dengan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan).
Selain itu, kata Gede Abhyudaya, Upacara Pakelem ini digelar juga terkait situasi kebencanaan yang terjadi, dengan harapan alam tetap seimbang. "Bagaimana pun, sebagai daerah kepulauan, pariwisata di sini (Nusa Penida) memanfaatkan alam laut," ujar Gede Abhyudaya di sela-sela persiapan NPF IV 2017 di Nusa Penida, Selasa (5/12).
Sementara itu, 1.500 penari yang akan ikut dalam atraksi Tari Rejang Dewa untuk mengiringi Upacara Pakelem saat acara pembukaan NPF IV, Rabu pagi ini, terdiri dari gabungan ibu-ibu, remaja putri, dan anak-anak sekolah. Ibu-ibu yang terlibat berasal dari dua desa bertetangga di Kecamatan Nusa Penida, yakni Desa Jungutbatu dan Desa Lembongan.
Sedangkan para siswi yang dilibatkan dalam atraksi tari Rejang Dewa 1.500 Penari ini diambil dari SDN 1 Jungutbatu, SDN 3 Jungutbatu, SDN 1 Lembongan, SDN 2 Lembongan, SDN 3 Lembongan, SMPN 4 Nusa Penida, SMA Satap Nusa Penida, dan SMA Wisata Darma Nusa Penida.
"Tari Rejang Dewa 1.500 Penari ini menjadi pengiring jalannya Upacara Pakelem, sebagai tarian yang suci yang dipersembahkan dalam menyambut kedatangan para Dewa yang turun dari Kahyangan," papar Gede Abhyudaya.
NPF IV 2017 itu sendiri seharusnya sudah digelar, Oktober 2017 lalu. Namun, pe-laksanaannya terpaksa ditunda, karena terjadi keprihatinan terkait bencana erupsi Gunung Agung. Walhasil, NPF yang sudah dilaksanakan untuk keempat kalinya tersebut baru digelar awal Desember 2017 ini. Pembukaan NPF IV 2017 rencananya akan dilakukan langsung oleh Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, I Putu Ngurah, Rabu pagi ini pukul 08.00 Wita.
Setahun sebelumnya, NPF III 2016 dilaksanakan di Pantai Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Acara pembukaan kala itu, 6 Oktober 2016, diiringi atraksi Tari Baris Jangkang 1.000 Penari.
Tari Baris Jangngkang merupakan tarian sakral dari Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida. Biasanya, Tari Baris Jangkang dimainkan 9 penari, yang melambangkan konsep Nawasanga (9 arah mata angin). Tari Baris Jangkang selama ini hanya dipentaskan saat piodalan di Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Pejukutan, sebagai wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atas keberlimpahan karunia-Nya.
Nah, dalam kegiatan NPF III 2016, Tari Baris Jangkang ditampilkan secara kolosal dengan melibatkan 1.000 penari. Para penari diambil dari pelajar laki-laki di kawasan seberang Nusa Penida. Rinciannya, 500 penari dari Desa Pejukukan dan 500 penari lainnya diambil dari kalangan siswa SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Nusa Penida. *wan
1
Komentar