Video Kecurangan Petugas Tiket Kintamani Beredar
Video yang gamblang mengungkap kecurangan petugas pungut tiket tersebut telah beredar di media sosial Youtube dan telah dilihat banyak kalangan.
BANGLI, NusaBali
Pariwisata Kabupaten Bangli kembali tercoreng oleh ulah oknum petugas pemungut tiket retribusi di kawasan wisata Kintamani. Malahan video yang gamblang mengungkap kecurangan petugas pungut tiket tersebut telah beredar di media sosial Youtube dan telah dilihat banyak kalangan. Hal itu sontak membuat panas kalangan anggota DPRD Bangli.
Dengan dipimpin langsung Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata, Wakil Ketua DPRD Bangli, Komang Carles dan sejumlah anggota DPRD lainnya, langsung mereka menggelar Sidak ke pos pemungutan tiket di Objek Wisata Kintamani, Senin (21/9).
Video yang beredar itu sudah diunggah sejak Sabtu (19/9) lalu di dunia maya, dengan judul ‘Pungli Mafia Tiket di Kintamani. Video itu dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama berdurasi 2, 35 menit dan bagian kedua berdurasi 2,05 menit. Diduga terjadi kecurangan di pos pungut Desa Sekaan, Kintamani. Saat itu, seorang guide yang membawa delapan tamu hanya diberikan empat lembar tiket oleh oknum petugas. Tidak terima dengan kecurangan tersebut, pemandu wisata marah-marah sambil mempertanyakan empat lembar tiket lainnya.
Bahkan guide tersebut mengaku peristiwa ini sudah yang kedua kali dialaminya. Oknum petugas yang belakangan diketahui berinisial JGD ini berkilah akan mengambilkan tiket yang kurang.
Sementara, pantauan di lokasi sidak, di hadapan rombongan DPRD Bangli, oknum petugas yang masuk dalam video itu, tidak menampik adanya insiden tersebut. Namun dia menampik kalau hal itu dikatakan curang. Dia berkilah akan mengambil kekurangan tiket itu, hanya saja pemandu wisata saat itu keburu marah. “Kami saat itu baru akan memberikan sisa tiketnya, tapi yang bersangkutan sudah langsung marah-marah,” ujar oknum tersebut.
Anggota DPRD Bangli, I Nyoman Gelgel Wisnawa pada kesempatan, meminta supaya pihak yang terlibat dalam insiden itu agar dipetermukan. Dengan demikian semuanya bisa diketahui dan terbuka secara terang. “Kita minta supaya kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. Kita minta pada semua pihak untuk introspeksi diri demi kemajuan pariwisata Bangli,” pintanya.
Kecurangan seperti itu, sejatinya sempat terungkap saat sidak jajaran Komisi II DPRD Bangli yang dipimpin Komang Carles. Saat itu, petugas hanya memberikan beberapa lembar tiket, padahal di dalam minibus masih banyak tamu yang belum kebagian tiket, namun petugas membiarkan kendaraan itu jalan. “Setelah kita lakukan Sidak beberapa waktu lalu, memang sudah ada upaya pembenahan yang dilakukan,” ujarnya.
Komentar