Kera Pulaki Semakin Agresif
Sejumlah kera keluar dari areal pura dan melakukan pengerusakan di sekolah, Dodiklakpur termasuk ke rumah-rumah warga sekitarnya.
Pengempon Pura Cari Solusi
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan ekor kera yang hidup di kawasan Pura Pulaki dan sekitarnya, wilayah Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak Buleleng, mulai meresahkan masyarakat. Koordinator Pemangku Pura Pulaki, Ida Bagus Mangku Kade Temaja yang dihubungi Rabu (6/12) kemarin membenarkan peristiwa tersebut. Sejumlah kera Pulaki terpantau keluar dari areal pura dan sempat merusak plapon dan genteng SDN 2 Banyupoh, serta bangunan di Dodiklakpur (Depo Pendidikan Latihan Tempur). Selain itu beberapa juga ada yang mulai menyambangi rumah-rumah warga dan menimbulkan keresahan.
“Ada beberapa yang keluar dari pura dan dilaporkan merusak sejumlah fasilitas sekolah, ada juga yang ke rumah warga tetapi tidak banyak dan tidak terlalu berbahaya,” ujar Mangku Temaja. Rasa tidak nyaman pamedek yang tangkil ke Pura Pulaki juga sering dirasakan saat berada di jaba sisi dan jaba tengah pura, saat kera-kera tanpa pengawasan pawangnya.
Ia tidak menampik bahwa gangguan kera di dalam pura memang masih ada. Terutama bagi pamedek yang membawa bungkusan dari plastik. Namun pihaknya menjamin kenyaman pamedek saat berada di jeroan dan melakukan persembahyangan.
Menyikapi masalah tersebut Pengempon Pura Pulaki selama ini memang sudah melakukan upaya. Seperti menempatkan pawang kera di jeroan pura dan membuat kerangkeng besi sehingga pamedek yang tangkil merasa aman dari ancaman kera agresif. Selain itu belum lama ini pihaknya juga mengaku telah melakukan studi banding ke Pura Uluwatu dan Sangeh yang memiliki kondisi yang sama dengan Pura Pulaki.
Dari hasil studi banding tersebut pengempon pura bersama dengan pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Gerokgak mulai menyusun rencana dan anggaran untuk pengelolaan kera di Pura Pulaki. Seperti yang dilakukan pengelola objek wistaa Pura Uluwatu dan Sangeh.
Dalam waktu dekat pengempon pura berencana akan melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait. Termasuk mengajukan proposal hibah kepada Bupati untuk biaya pemeliharaan kera, yang meliputi gaji pawang kera, pengadaan makanan kera setiap harinya dan juga pembangunan kolam air untuk minum dan tempat mandi para kera. Selain juga vaksinasi kera setiap tahunnya dengan dinas terkait.
Sehingga dengan adanya fasilitas pemeliharaan kera diharapkan kera di Pura Pulaki tidak lagi meresahkan warga dan pamedek yang tangkil kesana. Upaya pemelihaaan itu juga disebut sebagai rencana pengembangan pariwisata di objek Pura Pulaki, hanya saja pengempon pura saat ini sedang mencari pihak kedua yang bersedia sebagai pengelola DTW. *k23
1
Komentar