Pamedek Membeludak Tangkil ke Pura Silayukti
Pamedek membeludak tangkil sembahyang ke Pura Dang Kahyangan Silayukti, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, pada Buda Kliwon Pahang, Rabu (6/12).
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati Wayan Artha Dipa juga tangkil sembahyang ke Pura Dang Kahyangan Silayukti dan haturkan punia yang diterima Bendesa Pakraman Padangbai, I Komang Nuriada. Pujawali kasibeb pada Saniscara Pon Pahang, Sabtu (9/12) nanti.
Pantauan di lokasi, kendaraan pamedek tidak tertampung di parkir Terminal Pura Sad Kahyangan Silayukti. Sebagian pinjam parkir di Terminal Pelabuhan Padangbai. Penyarikan Desa Pakraman Padangbai, I Gede Yun Eka Primawata mengatakan, ke depan perlu penataan pedagang dan parkir. Sehingga pamedek tidak terhambat. “Pamedek juga dilarang parkir kendaraan di jaba pura agar tidak krodit,” jelasnya.
Sementara Pamangku Pura Dang Kahyangan Silayukti, Mangku Antara menyebutkan, Pura Silayukti merupakan stana Ida Bhatara Mpu Kuturan. Kedatangan Mpu Kuturan, katanya, menyeberang dari Jawa menggunakan perahu terbuat dari daun kapu-kapu dan bidak daun bende tiba di Pantai Padang (Bai) tahun Saka 923 (tahun Masehi 1.001). Mpu Kuturan ke Bali didorong tiga faktor yakni memenuhi undangan Raja Guna Prya Dharma Patni Udayana Warmadewa, yang kedua bertentangan dengan istrinya Walu Nateng Dirah yang terkenal penganut ilmu sihir, dan melihat isyarat perpecahan Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur.
Setiba di Pantai Desa Padangbai, Mpu Kuturan melakukan semadi di bukit timur Desa Padang (Padangbai). Guna mengenang jasa-jasa Ida Bhatara Mpu Kuturan para pengikutnya mendirikan pura diberi nama Pura Sad Kahyangan Silayukti. Mangku Antara menyebutkan, Ida Bhatara Mpu Kuturan yang berstana di Pura Dang Kahyangan Silayukti merupakan salah satu dari Panca Tirtha dari empat saudara lainnya yakni Mpu Gni Jaya di Pura Lempuyang Madya, Mpu Semeru di Pura Pedharman Pasek Besakih, Mpu Gana di Pura Dasar Gelgel, Klungkung, dan Mpu Bradah Pura Mrajan Kanginan Besakih. *k16
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Bupati Wayan Artha Dipa juga tangkil sembahyang ke Pura Dang Kahyangan Silayukti dan haturkan punia yang diterima Bendesa Pakraman Padangbai, I Komang Nuriada. Pujawali kasibeb pada Saniscara Pon Pahang, Sabtu (9/12) nanti.
Pantauan di lokasi, kendaraan pamedek tidak tertampung di parkir Terminal Pura Sad Kahyangan Silayukti. Sebagian pinjam parkir di Terminal Pelabuhan Padangbai. Penyarikan Desa Pakraman Padangbai, I Gede Yun Eka Primawata mengatakan, ke depan perlu penataan pedagang dan parkir. Sehingga pamedek tidak terhambat. “Pamedek juga dilarang parkir kendaraan di jaba pura agar tidak krodit,” jelasnya.
Sementara Pamangku Pura Dang Kahyangan Silayukti, Mangku Antara menyebutkan, Pura Silayukti merupakan stana Ida Bhatara Mpu Kuturan. Kedatangan Mpu Kuturan, katanya, menyeberang dari Jawa menggunakan perahu terbuat dari daun kapu-kapu dan bidak daun bende tiba di Pantai Padang (Bai) tahun Saka 923 (tahun Masehi 1.001). Mpu Kuturan ke Bali didorong tiga faktor yakni memenuhi undangan Raja Guna Prya Dharma Patni Udayana Warmadewa, yang kedua bertentangan dengan istrinya Walu Nateng Dirah yang terkenal penganut ilmu sihir, dan melihat isyarat perpecahan Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur.
Setiba di Pantai Desa Padangbai, Mpu Kuturan melakukan semadi di bukit timur Desa Padang (Padangbai). Guna mengenang jasa-jasa Ida Bhatara Mpu Kuturan para pengikutnya mendirikan pura diberi nama Pura Sad Kahyangan Silayukti. Mangku Antara menyebutkan, Ida Bhatara Mpu Kuturan yang berstana di Pura Dang Kahyangan Silayukti merupakan salah satu dari Panca Tirtha dari empat saudara lainnya yakni Mpu Gni Jaya di Pura Lempuyang Madya, Mpu Semeru di Pura Pedharman Pasek Besakih, Mpu Gana di Pura Dasar Gelgel, Klungkung, dan Mpu Bradah Pura Mrajan Kanginan Besakih. *k16
Komentar