Kapolres Suratno Targetkan Pilkada 2018 Aman
AKBP Suratno SIK yang baru saja menggantikan AKBP I Made Sukawijaya SIK sebagai Kapolres Buleleng, Kamis (7/12) pagi sudah mendarat di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Di hari pertama di tempat tugasnya yang baru sudah mulai mengambil ancang-ancang dan pemetaan terkait target kamtibmas dan juga tupoksi Polri sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.
Perwira asal Jogjakarta yang sebelumnya menjabat sebagai Koorspripim Polda Bali, ini pun sudah mulai menyusun strategi untuk menyukseskan dan menciptakan suasana yang kondusif pada pelaksanaan Pilkada 2018, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela acara pisah sambut Kapolres Buleleng di Mapolres Buleleng kemarin pagi.
Menurutnya Buleleng sebagai daerah terluas di Bali dari pengalaman terdahulu memang memiliki perkembangan politik yang dinamis. Potensi terjadinya gesekan politik pun masih tetap ada, meseki belakangan ini tidak ada lagi muncul peristiwa politik yang dapat membahayakan masyarakat. Pemetaan terhadap daerah rawan tetap akan dilakukan sesuai dengan tahapan pemilu yang ditetapkan oleh KPU.
Selain itu pihaknya juga mengatakan sebagai Polri yang tugas utamanya melayani masyarakat juga ingin mengubah paradigma Polri, yang selama ini terkesan ditakuti masyarakat menjadi Polri yang humanis. “Targetnya mengikuti arahan Kapolri yakni menjadi sosok polisi yang promoter, selain juga mewujudkan harapan Kapolda terhadap masyarakat Bali, yakni Pilkada 2018 aman, potensi konflik bisa diredam dan masyarakat cinta kepada polisi,” ujarnya.
Sementara itu pihaknya juga menjelaskan Buleleng sebagai daerah terluas di Bali menempati rangking kedua jumlah kasus terbanyak. Namun hal tersebut dapat seimbang dengan prestasi pengungkapan dan penanganan kasusnya. “Kuncinya kerjasama baik dengan masyarakat dan stake holder sangat mempengaruhi,” imbuh dia.
Pihaknya pun menyoroti khusus kasus curanmor dan narkoba yang terus meningkat di Buleleng. meski dua kasus tersebut secara nasional juga mengalami peningkatan yang sama tingginya. Ia pun mengaku akan menindak tegas siapa saja yang terlibat dengan narkoba. Apalagi personel kepolisian, yang dapat berujung pada pemecatan.
Sementara itu dalam acara pisah sambut Kapolres Buleleng, Kapolres Buleleleng lama, I Made Sukawijaya, ang saat ini mengemban tugas barunya sebagai Wadir Polair Polda Metro Jaya, mengaku sangat bangga sempat bertugas di Buleleng. Selama 19 bulan bertugas di Buleleng ia mengaku mendapat banyak pelajaran dari berbagai karakter orang Buleleng.
“Banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Mudah-mudahan Kapolres baru dapat segera menyesuaikan diri dengan Buleleng yang sangat dinamis ini,” kata dia. *k23
Di hari pertama di tempat tugasnya yang baru sudah mulai mengambil ancang-ancang dan pemetaan terkait target kamtibmas dan juga tupoksi Polri sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.
Perwira asal Jogjakarta yang sebelumnya menjabat sebagai Koorspripim Polda Bali, ini pun sudah mulai menyusun strategi untuk menyukseskan dan menciptakan suasana yang kondusif pada pelaksanaan Pilkada 2018, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela acara pisah sambut Kapolres Buleleng di Mapolres Buleleng kemarin pagi.
Menurutnya Buleleng sebagai daerah terluas di Bali dari pengalaman terdahulu memang memiliki perkembangan politik yang dinamis. Potensi terjadinya gesekan politik pun masih tetap ada, meseki belakangan ini tidak ada lagi muncul peristiwa politik yang dapat membahayakan masyarakat. Pemetaan terhadap daerah rawan tetap akan dilakukan sesuai dengan tahapan pemilu yang ditetapkan oleh KPU.
Selain itu pihaknya juga mengatakan sebagai Polri yang tugas utamanya melayani masyarakat juga ingin mengubah paradigma Polri, yang selama ini terkesan ditakuti masyarakat menjadi Polri yang humanis. “Targetnya mengikuti arahan Kapolri yakni menjadi sosok polisi yang promoter, selain juga mewujudkan harapan Kapolda terhadap masyarakat Bali, yakni Pilkada 2018 aman, potensi konflik bisa diredam dan masyarakat cinta kepada polisi,” ujarnya.
Sementara itu pihaknya juga menjelaskan Buleleng sebagai daerah terluas di Bali menempati rangking kedua jumlah kasus terbanyak. Namun hal tersebut dapat seimbang dengan prestasi pengungkapan dan penanganan kasusnya. “Kuncinya kerjasama baik dengan masyarakat dan stake holder sangat mempengaruhi,” imbuh dia.
Pihaknya pun menyoroti khusus kasus curanmor dan narkoba yang terus meningkat di Buleleng. meski dua kasus tersebut secara nasional juga mengalami peningkatan yang sama tingginya. Ia pun mengaku akan menindak tegas siapa saja yang terlibat dengan narkoba. Apalagi personel kepolisian, yang dapat berujung pada pemecatan.
Sementara itu dalam acara pisah sambut Kapolres Buleleng, Kapolres Buleleleng lama, I Made Sukawijaya, ang saat ini mengemban tugas barunya sebagai Wadir Polair Polda Metro Jaya, mengaku sangat bangga sempat bertugas di Buleleng. Selama 19 bulan bertugas di Buleleng ia mengaku mendapat banyak pelajaran dari berbagai karakter orang Buleleng.
“Banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Mudah-mudahan Kapolres baru dapat segera menyesuaikan diri dengan Buleleng yang sangat dinamis ini,” kata dia. *k23
Komentar