Disdukcapil Jembrana Jemput Bola
Menjelang Pilgub 2018, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jembrana berusaha memaksimalkan pelayanan rekam data KTP elektronik (e-KTP).
Perekaman e-KTP Pelajar SMA/SMK
NEGARA, NusaBali
Selain mendatangi rumah-rumah warga, belakangan 'jemput bola' untuk rekam e-KTP juga menyasar kalangan siswa/siswi di SMA/SMK/MA di Jembrana.
Upaya 'jemput bola' ke SMA itu, mulai dilaksanakan pertama di SMKN 1 Negara, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu (6/12) dan Kamis (7/12). Menariknya, selain kalangan siswa yang sudah berusia 17 tahun atau ketegori usia wajib KTP, perekaman juga dikakukan terhadap siswa yang sudah menginjak usia 16 tahun. "Yang kami rekam mulai usia 16 tahun ke atas. Untuk perkemanan ini, mereka kami minta membaya syarat fotocopy KK (Kartu Keluarga)," kata Kasi Pengolaan dan Penyajian Data pada Disdukcapil Jembrana, I Gede Sudiadiartha, Kamis kemarin.
Menurut Sudiadiartha, pada hari pertama turun ke SMKN 1 Negara, Rabu (6/12) mulai pukul 09.00 Wita sampai pukul 13.30 Wita, pihaknya telah merekam data sebanyak 159 siswa. Sedangkan hari kedua, Kamis kemarin mulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 13.00 Wita, kembali direkam data sebanyak 202 siswa. Untuk mempercepat proses rekaman tersebut, disediakan dua perangkat alat rekam data e-KTP, dengan empat orang petugas. "Nanti untuk 'jemput bola' ke SMA ini, kami jadwalkan setiap hari Rabu dan Kamis. Hari Rabu dan Kamis minggu depan, rencanya berlanjut di SMK PGRI Negara. Ini kami dahulukan SMK, karena kebetulan anak-anak juga sudah duluan selesai ujian," ujar Sudiadiartha yang juga koordinator tim 'jemput bola' rekam data e-KTP dari Disdukcapil Jembrana.
Dari perekaman selama dua hari di SMKN 1 Negara itu, kata Sudiadiartha, masih ada tersisa sejumlah siswa dalam kelas yang belum mengikuti rekam data e-KTP ini. Untuk sisa siswa dalam satu kelas itu, akan diarahkan mengikuti perekaman di SMK PGRI Negara, yang kebetulan berada dekat SMKN 1 Negara. "Sebelum ke sekolah-sekolah ini, jemput bola rekam data e-KTP juga sudah lama berjalan menjemput masyarakat yang sedang sakit dan lansia langsung ke rumah-rumah. Itu kami jadwalkan per Desa. Seperti Jumat (8/12) besok, kami turun ke Desa Gumbrih, Pekutatan," ungkapnya.
Kepala Disdukcapil Jembrana Ketut Wiaspada, ketika dikonfirmasi secara terpisah Kamis kemarin, mengatakan, 'jemput bola' perekaman e-KTP ke SMA itu, merupakan upaya menyukseskan perhelatan Pilgub 2018. Bagaimana paling tidak, menjelang Pilgub 2018 nanti, diharapkan 100 persen warga usia wajib KTP, sudah melakukan perekaman e-KTP. Untuk melakukan perekaman e-KTP ke SMA ini, pihaknya memastikan sudah berkoordinasi dengan pihak Pemprov Bali. "Kalau mencari 100 persen memang sulit, karena setiap hari pasti ada warga yang sudah menginjak usia 17 tahun. Tetapi dengan mengantisi rekaman ke sekolah-sekolah ini, paling tidak nanti bisa 95 persen warga sudah melakukan rekaman e-KTP. Jadi nanti sudah usia 17 tahun, paling tidak mereka bisa kami buatkan eKTP atau minimal Surat Keterangan pengganti sementara e-KTP, sehingga bisa menggunakan hak pilih," ujarnya. *ode
Komentar