RSUD Kewalahan Tangani Sampah Medis
Dari beragam sampah medis, yang sulit diproses, terutama botol-botol injeksi, dan pampers. Kedua sampah itu, sulit terbakar, walau dengan suhu 990 derajat Celsius.
Junita Umbara juga menuturkan demikian. “Makanya kami usulkan di tahun 2016, agar ada pengadaan incinerator ukuran 2 meterkubik,” katanya.
Petugas melakukan pembakaran katanya, berisiko tinggi, karena panasnya hingga 990 derajat celsius. “Lama pembakarannya hanya 2 jam, menghabiskan solar 20 liter,” ujarnya.
Direktur RSUD I Wayan Suardana mengatakan, guna menyingkirkan limbah B3 tersebut, tahun 2016 mengusulkan anggaran Rp 250 juta. “Limbah B3 itu kan perlu kami singkirkan, termasuk abu bekas pembakaran, karena di dua bak telah penuh isinya,” jelas I Wayan Suardana.
Di bagian lain Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwindahari mengatakan, selama ini lancar-lancar saja pengiriman sampah medis ke RSUD. “Rata-rata produksi sampah medis per hari 40 kilogram,” kata Dwindahari.
Sebelumnya segenap siswa SMAN 1 Amlapura sempat mengeluhkan, kena polusi asap pembakaran limbah medis. Setelah pembakarannya pindah di jam sore, maka keluhan tidak muncul lagi. “Asap itu hanya keluar sekitar 5 menit pertama,” katanya lagi.
1
2
Komentar