Lagi, Pengungsi Diserang Tomcat

Sejumlah pengungsi asal Karangasem yang menempati GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, kembali diserang serangga beracun jenis tomcat. Tidak saja kalangan anak-anak, tomcat juga menyerang pengungsi dewasa, terutama di sisi selatan dan GOR bagian atas.

Pengungsi yang terserang tomcat ini mendadak mengeluhkan rasa sakit dan gatal-gatal pada bagian kulit di sekitar mata, bibir dan leher akibat serangan serangga. Karena ketika serangga tomcat itu mengghinggapi secara tidak sengaja ditepuk hingga mengeluarkan cairan beracun.

Tak berselang lama kulit pengungsi yang terserang tomcat pun melepuh dan mengalami pembengkakan. Bahkan anak-anak sekolah yang terkena tomcat terpaksa libur karena tidak kuat merasakan perih. “Serangan tomcat ini terjadi sudah hampir satu minggu ini, setiap malam dan setelah hujan turun tomcat langsung ke dalam GOR,” ujar seorang pengungsi yang terserang tomcat, I Wayan Merta Asih.

Pasca kejadian tersebut pengungsi yang terkena serangan tomcat ini sudah diberikan obat oleh petugas kesehatan, berupa pil dan salep. Para pengungsi berharap kepada petugas untuk menyemprotkan obat agar serangga tomcat ini tidak datang lagi menyerang pengungsi. Mereka mengaku sedih selain tinggal di pengungsian namun juga ditambah dengan adanya serangan serangga tomcat ini.

Koordinator Umum Pengungsi di GOR Swecapura I Nengah Darmawan tidak menampik realita itu, petugas dari dinas terkait sudah melakukan upaya penyemprotan sebelumnya di areal lokasi. Namun binatang ini masih tahan dengan racun insektisida. Korban yang terserang tomvat juga telah diberikan pengobatan secara medis, sebagaimana tersedia di posko pengungsian.   

Sebelumnya, sejumlah pengungsi erupsi Gunung Agung, Karangasem, sempat terserang tomcat yang sama. Akibat serangan itu, korban mengidap gatal-gatal dan memar kemerahan bahkna melepuh dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.*wan