nusabali

Camat Pekutatan 'Mengundurkan Diri'

  • www.nusabali.com-camat-pekutatan-mengundurkan-diri

Camat Pekutatan tidak hadir tes assessment yang dilaksanakan pada Senin (4/12) dan Selasa (5/12). Alasannya sibuk dengan pekerjaan.

Lelang Jabatan Staf Ahli Bupati Jembrana


NEGARA, NusaBali
Persaingan untuk mendapatkan posisi jabatan Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan (Ekbang), kini menyisakan empat orang. Salah seorang pelamar, yakni Camat Pekutatan I Komang Dhiyatmika, dinyatakan mengundurkan diri karena tidak mengikuti tes assesment yang dilaksanakan pada Senin (4/12) dan Selasa (5/12).

Absennya Camat Pekutatan dalam tes assesment tersebut diakui Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana I Made Budiasa, Jumat (8/12). Menurutnya, dari total sepuluh peserta, yakni masing-masing lima orang untuk pelamar jabatan Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana serta jabatan Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Ekbang, hanya ada satu pelamar jabatan Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Ekbang yang tidak mengikuti tes assesment.

“Sesuai ketentuan karena tidak hadir, otomatis kami anggap mengundurkan diri. Itu sesuai dengan pengumuman yang sudah kami sampaikan,” kata Budiasa.

Budiasa yang juga anggota panitia seleksi (Pansel), mengatakan, Camat Pekutatan beralasan tidak dapat mengikuti tes assesment karena disibukkan pekerjaan. Karena seperti itu, pihaknya memastikan tidak dapat memaksakannya.

“Sebenarnya, waktu hari kedua kami masih berusaha memberikan kesempatan, tetapi yang bersangkutan tetap tidak datang. Tetapi tidak masalah, karena yang tersisa masih empat peserta, dan sudah memenuhi syarat minimal lelang jabatan, sehingga tetap dilanjutkan. Karena syarat minimal kan tiga pelamar,” ujarnya.

Setelah tes assesment tersebut, kata Budiasa, para peserta lelang jabatan Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana serta Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Ekbang, masih akan mengikuti tes terakhir, yakni wawancara. Namun untuk tes wawancara tersebut belum dipastikan jadwalnya. “Jadwal masih kami bahas, karena perlu mencarikan waktu yang tepat antara kami yang dari pemkab, dengan anggota pansel lainnya, yang dua orang dari Unud (Universitas Udayana) dan ibu Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bali,” kata Budiasa. *ode

Komentar