Menteri Pendidikan Minta Bertemu Pena NTT di Jakarta
Setelah pertemuan antara utusan Kemendikbud dengan Perhimpunan Jurnalis (Pena) Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali pada Kamis (7/12) malam berakhir deadlock, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy meminta bertemu di Jakarta.
DENPASAR, NusaBali
Permintaan untuk bertemu itu disampaikan secara lisan oleh Menteri Muhadjir melalui telepon dengan Sekretaris Pena NTT Apollonaris Daton, di Denpasar, Jumat (8/12). “Bisa nggak Pena NTT atau perwakilannya dari Denpasar ketemu saya di Jakarta?” tanya Menteri Muhadjir, saat berkomunikasi melalui saluran telepon dengan Apollonaris Daton, di Denpasar, kemarin.
Menurut Ketua Pena NTT Emanuel Dewata Oja yang akrab disapa Edo, undangan Mendikbud ini penting untuk direspons. Selain untuk menyudahi kegaduhan selama beberapa hari terakhir, pertemuan langsung dengan Mendikbud diharapkan menjadi momentum untuk membahas masalah pendidikan di NTT secara menyeluruh.
“Kita perlu merespons undangan ini secara positif. Kegaduhan soal pernyataan Pak Menteri, harus diakhiri oleh Pak Menteri sendiri. Namun lebih dari itu, pertemuan dengan Pak Menteri tentu penting dalam rangka membahas masalah pendidikan di NTT,” tandas Edo.
Namun pertemuan dengan Mendikbud tersebut baru dapat dilakukan setelah pertemuan lanjutan dengan tim Kemendikbud pada Selasa (12/12) mendatang. “Undangan Pak Menteri itu penting direspons, tetapi jauh lebih penting adalah tuntutan Pena NTT terkait rekaman dan transkrip utuh pernyataan Mendikbud, sebagaimana dijanjikan tim Kemendikbud. Setelah itu clear, baru kita bertemu Mendikbud,” tandas Edo. *p
Menurut Ketua Pena NTT Emanuel Dewata Oja yang akrab disapa Edo, undangan Mendikbud ini penting untuk direspons. Selain untuk menyudahi kegaduhan selama beberapa hari terakhir, pertemuan langsung dengan Mendikbud diharapkan menjadi momentum untuk membahas masalah pendidikan di NTT secara menyeluruh.
“Kita perlu merespons undangan ini secara positif. Kegaduhan soal pernyataan Pak Menteri, harus diakhiri oleh Pak Menteri sendiri. Namun lebih dari itu, pertemuan dengan Pak Menteri tentu penting dalam rangka membahas masalah pendidikan di NTT,” tandas Edo.
Namun pertemuan dengan Mendikbud tersebut baru dapat dilakukan setelah pertemuan lanjutan dengan tim Kemendikbud pada Selasa (12/12) mendatang. “Undangan Pak Menteri itu penting direspons, tetapi jauh lebih penting adalah tuntutan Pena NTT terkait rekaman dan transkrip utuh pernyataan Mendikbud, sebagaimana dijanjikan tim Kemendikbud. Setelah itu clear, baru kita bertemu Mendikbud,” tandas Edo. *p
Komentar