Pengungsian Perlu Bantuan Beras
pengungsi di GOR Swecapura mencapai 1.254 jiwa dan di luar GOR pada 45 posko pengungsian di Klungkung 10.950 jiwa.
SEMARAPURA, NusaBali
Stok beras untuk pengungsi asal Karangasem di Kabupaten Klungkung, kian menipis. Hingga Minggu (10/12), pasokan beras yang masih tersisa sekitar 6,5-7 ton atau cukup untuk konsumsi 6 hari ke depannya. Oleh karena itu, pihak pengungsi berharap ada pemasukan beras baik dari pemerintah maupuan donatur.
Koordinaotor Umum Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, I Nengah Darmawan mengatakan, saat ini pengungsi di GOR Swecapura mencapai 1.254 jiwa dan di luar GOR tersebar pada 45 posko pengungsian di Klungkung 10.950 jiwa. Dengan jumlah tersebut kebutuhan akan beras setiap harinya mencapai satu ton lebih. Maka karena stok beras tinggal lagi 6,5 ton, hanya cukup mengkover untuk enam hari ke depan. “Stok beras semakin menipis,” ujar Darmawan, Minggu (10/12).
Selain itu, jelas dia, logistik lainnya seperti gula, kopi, susu bayi juga kian menipis. Atas kondisi tersebut, Darmawan berharap kepada para donatur untuk berkenan mengulurkan tangan dalam bentuk sumbangan berupa logistik. Kata dia, sejatinya Kamis (7/12) lalu pasokan beras untuk pengungsi hanya tersisa dua ton saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana akhirnya berkoordinasi dengan petugas di Posko Tanah Ampo, Karangasem. Koordinasi untuk memohon bantaun beras. “Atas permohonan itu mendapatkan beras lagi 5 ton,” ujarnya.
Sabtu (9/12), datang sumbangan dari donatur lagi 1,9 ton beras dan kini sisanya tinggal 6,5 ton beras. Pihaknya berharap kepada donatur untuk turut memberikan bantuan kepada para pengungsi, baik dalam bentuk logistik maupuan kebutuhan lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangn Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada, tidak menampik kondisi tersebut. Pihaknya sudah bersurat ke gubernur dan Kementerian Sosial, untuk mohon bantuan logistic pengungsi. “Untuk beras memang sudah disiapkan dari pemerintah lewat cadangan beras pemerintah (CBP),” ujarnya.*wan
Koordinaotor Umum Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, I Nengah Darmawan mengatakan, saat ini pengungsi di GOR Swecapura mencapai 1.254 jiwa dan di luar GOR tersebar pada 45 posko pengungsian di Klungkung 10.950 jiwa. Dengan jumlah tersebut kebutuhan akan beras setiap harinya mencapai satu ton lebih. Maka karena stok beras tinggal lagi 6,5 ton, hanya cukup mengkover untuk enam hari ke depan. “Stok beras semakin menipis,” ujar Darmawan, Minggu (10/12).
Selain itu, jelas dia, logistik lainnya seperti gula, kopi, susu bayi juga kian menipis. Atas kondisi tersebut, Darmawan berharap kepada para donatur untuk berkenan mengulurkan tangan dalam bentuk sumbangan berupa logistik. Kata dia, sejatinya Kamis (7/12) lalu pasokan beras untuk pengungsi hanya tersisa dua ton saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana akhirnya berkoordinasi dengan petugas di Posko Tanah Ampo, Karangasem. Koordinasi untuk memohon bantaun beras. “Atas permohonan itu mendapatkan beras lagi 5 ton,” ujarnya.
Sabtu (9/12), datang sumbangan dari donatur lagi 1,9 ton beras dan kini sisanya tinggal 6,5 ton beras. Pihaknya berharap kepada donatur untuk turut memberikan bantuan kepada para pengungsi, baik dalam bentuk logistik maupuan kebutuhan lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangn Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada, tidak menampik kondisi tersebut. Pihaknya sudah bersurat ke gubernur dan Kementerian Sosial, untuk mohon bantuan logistic pengungsi. “Untuk beras memang sudah disiapkan dari pemerintah lewat cadangan beras pemerintah (CBP),” ujarnya.*wan
Komentar