Diwacanakan, Batas Bawah Harga BBM
Untuk menolong masyarakat paling bawah yang terdampak fluktuasi harga BBM.
JAKARTA, NusaBali
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mewacanakan lagi adanya batas bawah harga bahan bakar minyak (BBM), menyusul terus anjloknya harga minyak mentah (oil crude) dunia.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pada Senin (25/1). Menurut Sudirman, adanya batas bawah harga BBM tersebut dapat menjadi bantalan, dan menolong masyarakat di kelas paling bawah yang terdampak fluktuasi harga BBM.
“Banyak masukan ke pemerintah ketika menurunkan harga, nanti kalau turunnya terlalu dalam yang paling kasihan adalah masyarakat bawah pada waktu nanti ada kenaikan harga lagi. Jadi ini mungkin mohon pandangan, ketika betul-betul harga turun terus, apakah kita akan ikuti sampai titik terendah atau kita akan menerapkan batas bawah sehingga ada bantalan,” kata Sudirman dilansir kontan.
Sudirman mengatakan, selama ini penurunan harga BBM acapkali tidak diikuti dengan penurunan harga pangan dan juga penurunan biaya transportasi. Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga BBM lagi, maka kedua kebutuhan utama masyarakat itu – pangan dan energi – bisa ikut naik.
“Sehingga (dengan ada batas bawah) masyarakat paling bawah tidak terlalu terdampak dari prospek kenaikan,” kata mantan bos PT Pindad (Persero) itu.
Sudirman memastikan pemerintah akan konsisten dengan kebijakan evaluasi harga BBM, tiga bulan sekali.
Namun dia menjelaskan mengapa pihaknya tak mau buru-buru menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), meski harga minyak dunia merosot, bahkan hingga di bawah 30 dollar AS/barel.
Alasan pertama, harga BBM ditinjau 3 bulan sekali. Review terakhir baru saja dilakukan pada awal bulan ini. Maka perubahan harga BBM paling cepat ditetapkan pada April 2016.
“Benar sekali bahwa harga minyak dunia terus turun. Tapi kita sudah punya aturan, peninjauan harga BBM dilakukan setiap 3 bulan sekali. Dan baru saja kita tinjau awal 2016. Jadi, peninjauan berikutnya sesuai dengan apa yang kita bicarakan di forum ini untuk tidak terlalu sering berubah-ubah, akan dilakukan 3 bulan ke depan,” ucap Sudirman.
Kedua, harga BBM ditetapkan tidak semata-mata berdasarkan harga minyak dunia. Ada faktor-faktor pembentuk harga lain seperti kurs rupiah, mata rantai pasokan, dan sebagainya.
"Faktor pembentukan BBM adalah harga minyak dunia, kurs rupiah, efisiensi mata rantai pasokan. Dan ini akan terus kita tinjau," paparnya.
Ketiga, Sudirman khawatir penurunan harga BBM akan menjadi bumerang di kemudian hari. Sebab, penurunan harga BBM tak pernah diikuti oleh penurunan harga bahan pokok. Sebaliknya, harga bahan pokok selalu naik ketika harga BBM naik.
Jika pemerintah menurunkan harga BBM sekarang, lalu menetapkan kenaikan di kemudian hari saat harga minyak dunia kembali terangkat, maka ujung-ujungnya harga bahan pokok akan naik berkali-kali, dan masyarakat dengan daya beli rendah akan sangat tertekan. 7
1
Komentar