Sudikerta Pastikan Maju sebagai Cagub
Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali), pastikan akan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) dalam Pilgub Bali 2018, meski hasil survei LSI yang dilakukan Koalisi Rakyat Bali (KRB) tidak menguntungkan dirinya.
Sesepuh Golkar Senang SGB Konsisten
DENPASAR, NusaBali
SGB klaim sudah kantongi tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub), yang akan diputuskan sebelum pendaftaran ke KPU Bali, 8-10 Januari 2018 nanti.
Kepastian tetap maju sebagai Cagub ke Pilgub Bali 2018 ini disampaikan SGB saat dihubungi NusaBali di sela-sela memimpin rapat DPD I Golkar Provinsi se-Indonesia untuk persiapan Munaslub, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (13/12). Menurut SGB, dirinya tidak melihat hasil survei. SGB tetap konsisten dengan rekomendasi DPP Golkar dan dukungan DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali yang mengusungnya sebagai Cagub Bali.
“Ya, saya tetap sebagai Cagub Bali. Pang kude nae ngomong (berapa kali sudah saya ngomong)? Saya maju ke Pilgub Bali 2018 sebagai Cagub. Urusan survey, ya survei. Itu hak orang melakukan survei,” tegas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.
SGB tidak menampik bahwa dorongan maju sebagai Cagub Bali datang dari tokoh partai, tokoh masyarakat, termasuk istrinya sendiri, Ida Ayu Ketut Sumiartini alias Dayu Sudikerta. “Ya, wajarlah dukungan sebagai Cagub datang dari tokoh Partai Golkar dan keluarga. Saya kan sudah 3 peruode sebagai wakil, yakni 2 kali Wakil Bupati Badung dan 1 kali Wakil Gubernur. Kalau ada yang bilang saya bersedia dan menyerah jadi Cawagub, nggak benar itu,” tandas SGB.
Menuruta SGB, saat ini dirinya sedang mencari tandemnya di posisi Cawagub Bali. “Calon Wakil Gubernur sudah kita siapkan. Tenang saja, akan ada kompetisi yang menarik. Nanti pasti ada paket saya. Saat ini, sedang kita kaji. Soal siapa Cawagub pendamping saya, lihat saja nanti keputusannya. Jelang pendaftaran calon ke KPU Bali, pasti ada keputusan,” katanya.
Soal survei LSI yang dilakukan KRB (Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKPI-PKS-Perindro) yang hasilnya diumumkan di Jakarta, Selasa (12/12) malam, SGB mengaku sudah tahu. Menurut SGB, pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta) di posisi teratas. Sementara Sudikerta-Rai Mantra (Kerta-Dharma) di posisi ketiga di bawah Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace).
“Yang saya ingat, tiga itu saja. Tapi, itu kan survei. Kalau saya dapat tandem secara pasti, kan beda lagi? Masyarakat sudah tahu dan mengenal kita dengan program-program Bali Mandara. Jadi, saya tegaskan Sudikerta maju sebagai Cagub Bali,” tegas mantan Wakil Bupati Badung 2005-2010 dan 2010-2013 ini.
Sementara itu, sesepuh Golkar Ida Tjokorda Pemecutan XI mendukung penuh SGB maju sbagai Cagub Bali, bukan Cawagub. “Kalau tidak jadi Cagub, mendingan Sudikerta kembalikan saja rekomendasi DPP Golkar itu. Mubazir juga dukungan DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, kalau di babak akhir malah banting setir bersedia menjadi Cawagub atau kernet,” jelas Tjok Pemecutan kepada saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Rabu siang.
“Saya senang dengar kalau Sudikerta mau dan konsisten sebagai Cagub atau jadi sopir. Masa mau jadi kernet terus,” lanjut sesepuh Beringin asal Puri Pemecutan, Denpasar Barat yang kota Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali ini.
Tjok Pemecutan menegaskan, Sudikerta harus konsisten menunjukkan sikapnya sebagai Cagub. Sebab, rakyat akan sangat apresiasi dengan seorang calon pemimpin yang punya konsistensi dan satya wacana. “Kami pun akan dukung Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018. Siapa pun lawan Sudikerta nanti, kita kerahkan segala kemampuan untuk membela Partai Golkar di Pilgub Bali 2018,” tegas mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.
Tjok Pemecutan mengingatkan, Golkar adalah partai besar dan mapan yang bisa mengusung calon secara mandiri di Pilgub Bali 2018, karena memiliki 11 kursi DPRD Bali (20 persen suara parlemen) hasil Pileg 2014 lalu. Artinya, Golkar tidak tergantung dengan partai lain. “Kalah-menang hal biasa dalam pertarungan demokrasi, tapi marwah dan martabat Partai Golkar harus tegak. Saya pendiri Golkar di Bali, tetap telepon Sudikerta supaya maju sebagai Cagub. Kalau Golkar solid dan kita komitmen untuk rakyat, pasti ada jalan,” tandas Raja Puri Pemeccutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini. *nat
Komentar