Tim Aman Harus Kerja Keras di Ubud
Guna mengimbangi kekuatan lawan, Tim Pemenangan Paket Aman berharap Cok Ace mau membantu untuk raup suara di Kecamatan Ubud.
GIANYAR, NusaBali
Munculnya dua tokoh sentral dari Puri Agung Ubud, Gianyar, yakni Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai Cawagub Bali (KBS-Ace) usungan PDIP, dan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah sebagai Cabup Gianyar, akan menjadikan pertarungan dua paket Cabup-Cawabup di Gianyar sengit. Namun beberapa kalangan menilai, Tim Pemenangan Paket Aman (Made ‘Agus’ Mahayastra-AA Gde Mayun) yang diusung PDIP, harus bekerja ekstra untuk memenangkan paket ini di Kecamatan Ubud pada Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018.
Analisis yang berkembang dari beberapa kalangan di Gianyar, Rabu (13/12) menyebutkan, khusus untuk memenangkan Paket Aman, tim pemenangan paket ini mesti lebih kerja keras dibandingkan Tim Pemenangan Paket Cok Ibah-Pande Istri Maharani Prima Dewi (Gek Rani). Karena pemilih di Ubud akan cenderung mengunggulkan calon dari wilayahnya, Puri Agung Ubud.
Sebaliknya, Tim Pemenangan Paket Cok Ibah-Gek Rani yang sekaligus juga akan memenangkan paket Cagub-Cawagubnya, juga harus kerja ekstra keras di wilayah yang sama. Karena kuat juga kecenderungan, para pemilih tradisional khususnya di Ubud, akan memilih paket yang ada nama tokoh asal Ubud, yakni Cok Ace.
Kecenderungan pemilih di Kecamatan Ubud untuk Pilkada serentak 2018 ini dibenarkan Ketua Tim Pemenangan Paket Aman untuk Kecamatan Ubud, Made Budiasa. Politisi PDIP asal Desa Peliatan, Ubud ini berkeyakinan, meski Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali bersamaan pada 27 Juni 2018, tidak berarti pemilih punya pandangan linier antara paket PDIP untuk Pilgub Bali dan Pilkada Gianyar.
Oleh karena itu, khusus di Ubud, pihaknya mengaku timnya harus bekerja ekstra. Dia pun tak berani pasang target Paket Aman harus menang di Kecamatan Ubud. Karena di Ubud ada cabup dari Puri Agung Ubud, Cok Ibah. Guna mengimbangi kekuatan lawan Paket Aman di Kecamatan Ubud, Budiasa berharap Cok Ace mau membantu Tim Pemenangan Paket Aman untuk raup suara di Kecamatan Ubud.
“Mau atau tidak (Cok Ace membantu mencarikan suara untuk Paket Aman, Red), ini yang saya belum tahu. Nanti, kemungkinan saat kampanye Paket KBS-Ace dan Paket Aman, ini akan kelihatan,” jelas anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini. Budiasa mengakui, keberadaan Cok Ace sebagai Cawagub yang direkomendasi PDIP, masih lebih bagus untuk Paket Aman, ketimbang tidak direkomendasi. Karena dengan tampilnya Cok Ace sebagai Paket Koster-Ace, akan lebih memungkinkan adanya sumbangan suara dari Kecamatan Ubud untuk Paket Aman.
Dia mengakui, tampilnya Cok Ace, Paket Koster-Ace akan lebih mudah meraup suara di Kecamatan Ubud dan Kabupaten Gianyar umumnya. Hal ini mengacu pada karakter pemilih yang cenderung memilih figur terdekat ketimbang figur dari daerah lain. “Makanya untuk Paket Aman di Kecamatan Ubud, saya belum berani pasang target. Target gampang ngomongkan, tapi sulit dibuktikan. Intinya, kami hanya siap kerja,” jelasnya.
Budiasa sependapat dengan pandangan beberapa kalangan di Gianyar, yakni hingga menjelang akhir tahun 2017 ini, prediksi kekuatan Paket Aman dan Paket Cok Ibah-Gek Rani masih fifty-fifty. Dia menilai wajar jika Paket Aman nanti kalah di Kecamatan Ubud, karena ada Cok Ibah dari Puri Agung Ubud selaku cabup lawan. Sebaliknya, Paket Aman berpeluang menang di Kecamatan Payangan, karena ada Cabup Paket Aman, yakni Agus Mahayastra dari Desa Melingih, Payangan. “Tapi prediksi saya, tak semua tempat (7 desa dan 1 kelurahan) di Kecamnatn Ubud Paket Cok Ibah-Gek Rani unggul. Karena Paket Aman juga bisa unggul pada dua desa di Kecamatan Ubud, yakni Desa Singakerta dan Mas,” kata Budiasa.
Sementara itu, juru bicara Paket Cok Ibah-Gek Rani, Ngakan Ketut Putra mengatakan, KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) belum berani gegabah menyatakan paket calon yang mana kuat atau lemah. Dia pun mengakui, Paket Cok Ibah-Gek Rani belum banyak bergerak menuju Pilkada Gianyar nanti. Menurutnya, kondisi ini amat dimaklumi oleh banyak pihak di Kabupaten Gianyar karena paket ini bukan incumbent. “Saya pikir masyarakat Gianyar makin cerdas dalam urusan politik. Dan meskipun dua paket yang akan bertarung untuk Pilkada Gianyar, incumbent dan non incumbent, seperti prediksi banyak pihak, porsi keberterimaan masyarakat di Gianyar terhadap dua paket ini sampai saat ini masih 50 : 50. Perubahan porsi ini akan lebih nyata lagi pada beberapa bulan menjelang Pilkada,” jelasnya. *lsa
Analisis yang berkembang dari beberapa kalangan di Gianyar, Rabu (13/12) menyebutkan, khusus untuk memenangkan Paket Aman, tim pemenangan paket ini mesti lebih kerja keras dibandingkan Tim Pemenangan Paket Cok Ibah-Pande Istri Maharani Prima Dewi (Gek Rani). Karena pemilih di Ubud akan cenderung mengunggulkan calon dari wilayahnya, Puri Agung Ubud.
Sebaliknya, Tim Pemenangan Paket Cok Ibah-Gek Rani yang sekaligus juga akan memenangkan paket Cagub-Cawagubnya, juga harus kerja ekstra keras di wilayah yang sama. Karena kuat juga kecenderungan, para pemilih tradisional khususnya di Ubud, akan memilih paket yang ada nama tokoh asal Ubud, yakni Cok Ace.
Kecenderungan pemilih di Kecamatan Ubud untuk Pilkada serentak 2018 ini dibenarkan Ketua Tim Pemenangan Paket Aman untuk Kecamatan Ubud, Made Budiasa. Politisi PDIP asal Desa Peliatan, Ubud ini berkeyakinan, meski Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali bersamaan pada 27 Juni 2018, tidak berarti pemilih punya pandangan linier antara paket PDIP untuk Pilgub Bali dan Pilkada Gianyar.
Oleh karena itu, khusus di Ubud, pihaknya mengaku timnya harus bekerja ekstra. Dia pun tak berani pasang target Paket Aman harus menang di Kecamatan Ubud. Karena di Ubud ada cabup dari Puri Agung Ubud, Cok Ibah. Guna mengimbangi kekuatan lawan Paket Aman di Kecamatan Ubud, Budiasa berharap Cok Ace mau membantu Tim Pemenangan Paket Aman untuk raup suara di Kecamatan Ubud.
“Mau atau tidak (Cok Ace membantu mencarikan suara untuk Paket Aman, Red), ini yang saya belum tahu. Nanti, kemungkinan saat kampanye Paket KBS-Ace dan Paket Aman, ini akan kelihatan,” jelas anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini. Budiasa mengakui, keberadaan Cok Ace sebagai Cawagub yang direkomendasi PDIP, masih lebih bagus untuk Paket Aman, ketimbang tidak direkomendasi. Karena dengan tampilnya Cok Ace sebagai Paket Koster-Ace, akan lebih memungkinkan adanya sumbangan suara dari Kecamatan Ubud untuk Paket Aman.
Dia mengakui, tampilnya Cok Ace, Paket Koster-Ace akan lebih mudah meraup suara di Kecamatan Ubud dan Kabupaten Gianyar umumnya. Hal ini mengacu pada karakter pemilih yang cenderung memilih figur terdekat ketimbang figur dari daerah lain. “Makanya untuk Paket Aman di Kecamatan Ubud, saya belum berani pasang target. Target gampang ngomongkan, tapi sulit dibuktikan. Intinya, kami hanya siap kerja,” jelasnya.
Budiasa sependapat dengan pandangan beberapa kalangan di Gianyar, yakni hingga menjelang akhir tahun 2017 ini, prediksi kekuatan Paket Aman dan Paket Cok Ibah-Gek Rani masih fifty-fifty. Dia menilai wajar jika Paket Aman nanti kalah di Kecamatan Ubud, karena ada Cok Ibah dari Puri Agung Ubud selaku cabup lawan. Sebaliknya, Paket Aman berpeluang menang di Kecamatan Payangan, karena ada Cabup Paket Aman, yakni Agus Mahayastra dari Desa Melingih, Payangan. “Tapi prediksi saya, tak semua tempat (7 desa dan 1 kelurahan) di Kecamnatn Ubud Paket Cok Ibah-Gek Rani unggul. Karena Paket Aman juga bisa unggul pada dua desa di Kecamatan Ubud, yakni Desa Singakerta dan Mas,” kata Budiasa.
Sementara itu, juru bicara Paket Cok Ibah-Gek Rani, Ngakan Ketut Putra mengatakan, KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) belum berani gegabah menyatakan paket calon yang mana kuat atau lemah. Dia pun mengakui, Paket Cok Ibah-Gek Rani belum banyak bergerak menuju Pilkada Gianyar nanti. Menurutnya, kondisi ini amat dimaklumi oleh banyak pihak di Kabupaten Gianyar karena paket ini bukan incumbent. “Saya pikir masyarakat Gianyar makin cerdas dalam urusan politik. Dan meskipun dua paket yang akan bertarung untuk Pilkada Gianyar, incumbent dan non incumbent, seperti prediksi banyak pihak, porsi keberterimaan masyarakat di Gianyar terhadap dua paket ini sampai saat ini masih 50 : 50. Perubahan porsi ini akan lebih nyata lagi pada beberapa bulan menjelang Pilkada,” jelasnya. *lsa
1
Komentar