Gelgel Gantung Diri di Pohon Rambutan
Diduga mengalami depresi dan tidak kuat menahan sakit komplikasi yang tak kian sembuh, Gede Gelgel, 66 warga Banjar Dinas Kajanan, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng nekat gantung diri.
SINGARAJA, NusaBali
Mayat korban ditemukan pada Rabu (13/12) pukul 05.00 Wita dengan posisi tergantung di pohon rambutan milik tetangga. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban Ketut Paing, 58. Sebelum kejadian sekitar pukul 03.30 Wita, Paing tidak sengaja terbangun dari tidurnya. Karena mendapati korban tidak ada di sampingnya ia pun memanggil dan mencoba mencari korban di sekitar rumah. Hanya saja ia tidak menemukan korban.
Karena panggilannya tidak mendapat jawaban akhirnya pada pukul 05.00 Wita ia memutuskan untuk memberitahu akannya Made Semadiarsa, 40.
Pihak keluarga pun sempat mencari bersama, hingga pada pukul 05.00 Wita korban ditemukan dalam posisi tergantung di kebun rambutan milik Nyoman Baktiasa yang tidak jauh dari rumahnya. Atas kejadian tersebut pihak keluarga pun memilih melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan menunggu petugas untuk menurunkan mayat korban.
Menurut Kapolsek Tejakula, AKP I Wayan Sartika korban baru diturunkan pihak kepolisian, tim medis dan dibantu warga setempat pada pukul 06.30 Wita. Saat ditemukan kondisi mayat korban tergantung menggunakan tali nilon sepanjang 6 meter dengan posisi kaki 2,5 meter di atas tanah.
Korban saat ditemukan sudah dalam keadaan tewas menggunakan baju kaos dan celana pendek merah marun. “Dari keterangan keluarganya korban memang menderita sakit komplikasi, dan diduga depresi atas hal itu sehingga nekat bunuh diri,” ujar AKP Sartika.
Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Tejakula I, korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri. Tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya luka jeratan di leher yang sudah membiru dengan lidah menjulu dan kemaluan korban keluar air mani.
Kapolsek Sartika, juga menyebutkan sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan Polsek Tejakula. Sementara dari pihak keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah korban setelah diturunkan dari lokasi kejadina langsung dibawa ke rumah duka dan menjalani persiapan upacara penguburan setelah dicarikan hari baik.*k23
Mayat korban ditemukan pada Rabu (13/12) pukul 05.00 Wita dengan posisi tergantung di pohon rambutan milik tetangga. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban Ketut Paing, 58. Sebelum kejadian sekitar pukul 03.30 Wita, Paing tidak sengaja terbangun dari tidurnya. Karena mendapati korban tidak ada di sampingnya ia pun memanggil dan mencoba mencari korban di sekitar rumah. Hanya saja ia tidak menemukan korban.
Karena panggilannya tidak mendapat jawaban akhirnya pada pukul 05.00 Wita ia memutuskan untuk memberitahu akannya Made Semadiarsa, 40.
Pihak keluarga pun sempat mencari bersama, hingga pada pukul 05.00 Wita korban ditemukan dalam posisi tergantung di kebun rambutan milik Nyoman Baktiasa yang tidak jauh dari rumahnya. Atas kejadian tersebut pihak keluarga pun memilih melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan menunggu petugas untuk menurunkan mayat korban.
Menurut Kapolsek Tejakula, AKP I Wayan Sartika korban baru diturunkan pihak kepolisian, tim medis dan dibantu warga setempat pada pukul 06.30 Wita. Saat ditemukan kondisi mayat korban tergantung menggunakan tali nilon sepanjang 6 meter dengan posisi kaki 2,5 meter di atas tanah.
Korban saat ditemukan sudah dalam keadaan tewas menggunakan baju kaos dan celana pendek merah marun. “Dari keterangan keluarganya korban memang menderita sakit komplikasi, dan diduga depresi atas hal itu sehingga nekat bunuh diri,” ujar AKP Sartika.
Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Tejakula I, korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri. Tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya luka jeratan di leher yang sudah membiru dengan lidah menjulu dan kemaluan korban keluar air mani.
Kapolsek Sartika, juga menyebutkan sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan Polsek Tejakula. Sementara dari pihak keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah korban setelah diturunkan dari lokasi kejadina langsung dibawa ke rumah duka dan menjalani persiapan upacara penguburan setelah dicarikan hari baik.*k23
Komentar