Warga Siap-siap Mengungsi, Pratima Pura Hilang
Ada saja tangan jahil yang ambil kesempatan saat warga hendak mengungsi akibat erupsi Gunung Agung.
AMLAPURA, NusaBali
Seperti kasus pratima hilang di Pura Soaka Banjar Abiantiying Kelod, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang diketahui, Rabu (13/12) kemarin pukul 10.30 Wita. Salah seorang warga setempat, I Wayan Sriasa, 44, melaporkan telah menemukan Gedong Pasimpenan dirusak paksa ditandai lenyapnya sejumlah benda sakral.
Saksi I Wayan Sriasa, mendapatkan laporan dari warga I Wayan Srada, 44, asal Banjar Abiantiying Kelod, Desa Jungutan. Sebenarnya yang pertama menyaksikan terjadinya kasus itu, I Wayan Srada kebetulan melintas di depan Pura Soaka, Selasa (12/12) pukul 17.00 Wita hendak mengambil air.
I Wayan Srada terkejut melihat Gedong Pasimpenan Pura Soaka terbuka, maka dia memilih batal mengambil air, kemudian melaporkan kasus itu ke Jro Mangku Darma pamangku di Pura Soaka. Selanjutnya datang pangempon I Wayan Sriasa, berlanjut bersama-sama mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (13/12) pukul 09.00 Wita.
Sebelum melakukan pengecekan, maka saksi I Wayan Sriasa melaporkan kasus itu ke Polsek Bebandem. Menyusul petugas Polsek Bebandem dipimpin Kapolsek AKP AA Ngurah Agung datang melakukan olah TKP. Dari olah TKP, terungkap barang-barang sakral yang hilang, yakni 2 prerai Ida Bhatara Rambut Sedana terbuat dari emas 5 gram senilai Rp 2,5 juta, uang kepeng 1.400 keping senilai Rp 2,8 juta, total kerugian Rp 5,3 juta.
Kapolsek Bebandem, AKP Ngurah Agung melakukan penyelidikan terkait kasus hilangnya pratima itu. Di Desa Jungutan yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) II radius 8 kilometer dari Gunung Agung. “Rasanya kecil kemungkinan pelakunya orang luar, tempatnya jauh di dalam bebukitan,” kata AKP Ngurah Agung. *k16
Saksi I Wayan Sriasa, mendapatkan laporan dari warga I Wayan Srada, 44, asal Banjar Abiantiying Kelod, Desa Jungutan. Sebenarnya yang pertama menyaksikan terjadinya kasus itu, I Wayan Srada kebetulan melintas di depan Pura Soaka, Selasa (12/12) pukul 17.00 Wita hendak mengambil air.
I Wayan Srada terkejut melihat Gedong Pasimpenan Pura Soaka terbuka, maka dia memilih batal mengambil air, kemudian melaporkan kasus itu ke Jro Mangku Darma pamangku di Pura Soaka. Selanjutnya datang pangempon I Wayan Sriasa, berlanjut bersama-sama mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (13/12) pukul 09.00 Wita.
Sebelum melakukan pengecekan, maka saksi I Wayan Sriasa melaporkan kasus itu ke Polsek Bebandem. Menyusul petugas Polsek Bebandem dipimpin Kapolsek AKP AA Ngurah Agung datang melakukan olah TKP. Dari olah TKP, terungkap barang-barang sakral yang hilang, yakni 2 prerai Ida Bhatara Rambut Sedana terbuat dari emas 5 gram senilai Rp 2,5 juta, uang kepeng 1.400 keping senilai Rp 2,8 juta, total kerugian Rp 5,3 juta.
Kapolsek Bebandem, AKP Ngurah Agung melakukan penyelidikan terkait kasus hilangnya pratima itu. Di Desa Jungutan yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) II radius 8 kilometer dari Gunung Agung. “Rasanya kecil kemungkinan pelakunya orang luar, tempatnya jauh di dalam bebukitan,” kata AKP Ngurah Agung. *k16
1
Komentar