Tim Cagar Budaya Teliti Palinggih di Batununggul
Tim Cagar Budaya Klungkung meneliti palinggih unik berbentuk candi di Pura Prajapati, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (13/12).
SEMARAPURA, NusaBali
Palinggih berbentuk candi setinggi sekitiar 17 meter tersebut diketahui dibangun oleh seorang seniman tersohor di Nusa Penida. Proses pembangunan sendiri diilhami dari sebuah wahyu atau sabda gaib. Hingga saat ini krama setempat belum mengetui kenapa palinggih di Pura Prajapati berbentuk candi, termasuk tahun pembuatannya. Untuk mengetahui tentang palinggih itu, Tim Cagar Budaya akan melakukan kajian lebih lanjut.
“Kami juga akan berkoordinasi lagi terkait mengkaji bangunan pura mendatangkan tim yang membidangi bangunan kuno,” ujar Kabid Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung I Gusti Ngurah Putra Widia, saat meninjau pura tersebut.
Kata dia, palinggih pura ini masih terjaga keasliannya, baik dari segi ornamen, patung, dan relief. Pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat sudah menjaga bangunan dengan apik,” ujarnya. Selain palinggih di Pura Prajapati, tim juga mengecek bangunan lain berupa peninggalan penjajahan Jepang, sebelah utara Pura Puseh Batununugul. Yakni berupa Crone atau tungku pembuatan pamor sebagai bahan utama material banguanan pasa masa itu. Hanya saja kondisi bangunan tidak terawat dengan baik, pohon-pohon menggelilingi dan akar membalut bangunan tersebut.
Tim meminta masyarakat melalui bendesa agar membersihkan ranting-ranting yang mengganggu supaya bangunan tidak rusak parah. Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul I Dewa Ketut Tayanegara, mengatakan pura tersebut sempat mau dipugar namun ada suara masyarakat mempertahankan bangunan tersebut. Alhasil bangunan pura tidak jadi dipugar.
Pihaknya juga khawatir tidak mampu merawat bangunan pura tersebut. Sehingga kedatangan dinas terkait mengecek langsung bangunan bersejarah ini, akan membantu cara merawat peninggalan itu.*wan
“Kami juga akan berkoordinasi lagi terkait mengkaji bangunan pura mendatangkan tim yang membidangi bangunan kuno,” ujar Kabid Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung I Gusti Ngurah Putra Widia, saat meninjau pura tersebut.
Kata dia, palinggih pura ini masih terjaga keasliannya, baik dari segi ornamen, patung, dan relief. Pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat sudah menjaga bangunan dengan apik,” ujarnya. Selain palinggih di Pura Prajapati, tim juga mengecek bangunan lain berupa peninggalan penjajahan Jepang, sebelah utara Pura Puseh Batununugul. Yakni berupa Crone atau tungku pembuatan pamor sebagai bahan utama material banguanan pasa masa itu. Hanya saja kondisi bangunan tidak terawat dengan baik, pohon-pohon menggelilingi dan akar membalut bangunan tersebut.
Tim meminta masyarakat melalui bendesa agar membersihkan ranting-ranting yang mengganggu supaya bangunan tidak rusak parah. Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul I Dewa Ketut Tayanegara, mengatakan pura tersebut sempat mau dipugar namun ada suara masyarakat mempertahankan bangunan tersebut. Alhasil bangunan pura tidak jadi dipugar.
Pihaknya juga khawatir tidak mampu merawat bangunan pura tersebut. Sehingga kedatangan dinas terkait mengecek langsung bangunan bersejarah ini, akan membantu cara merawat peninggalan itu.*wan
Komentar