PKK Desa Belajar Kelola Sampah
PKK Desa Kabupaten Bangli belajar mengelola sampah ke bank sampah di Rumah Kreatif Bersama Nusantara di Pulo Kambing, Jakarta Timur.
BANGLI, NusaBali
Rombongan study tiru ibu-ibu PKK dikomandani dan didampingi Ketua Tim Penggarak PKK Kabupaten Bangli, Nyonya Erik Gianyar dan Wakil Ketua 1 TP PKK, Sariasih Sedana Arta. Sebelumnya para PKK desa mendapat sosialisasi pengelolaan sampah organik maupun non organik dan upaya menjaga lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli.
Kepala DLH Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha, mengatakan, kegiatan study tiru bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi PKK desa cara mengolah sampah non organik menjadi bernilai dan mengelola sampah non organik bisa didaur ulang. “Sebelumnya kami sudah memberikan sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk. Sementara kegiatan study tiru lebih fokus pada pengolahan sampah non organik,” jelas Dayu Yudi Sutha Kamis (14/12).
Dayu Yudi Sutha berharap dengan study tiru ini, PKK Desa yang merupakan istri-istri perbekel di Bangli bisa menerapkan apa yang dilakukan di bank sampah Pulo Kambing. Utamanya cara mengolah sampah non organik menjadi sebuah produk. Sementara itu, Ketua Bank Sampah Kerabat Pulo Kambing, Vera Nofita, mengatakan bank sampah ini bertujuan membantu menangani pengolahan sampah di masyarakat sekitar di samping bertujuan memperbaiki ekonomi warga yang kurang mampu “Kami sangat mendukung bila di tempat lain bisa mengembangkan bank sampah, termasuk ibu-ibu PKK Kabupaten Bangli,” jelasnya. *e
Kepala DLH Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha, mengatakan, kegiatan study tiru bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi PKK desa cara mengolah sampah non organik menjadi bernilai dan mengelola sampah non organik bisa didaur ulang. “Sebelumnya kami sudah memberikan sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk. Sementara kegiatan study tiru lebih fokus pada pengolahan sampah non organik,” jelas Dayu Yudi Sutha Kamis (14/12).
Dayu Yudi Sutha berharap dengan study tiru ini, PKK Desa yang merupakan istri-istri perbekel di Bangli bisa menerapkan apa yang dilakukan di bank sampah Pulo Kambing. Utamanya cara mengolah sampah non organik menjadi sebuah produk. Sementara itu, Ketua Bank Sampah Kerabat Pulo Kambing, Vera Nofita, mengatakan bank sampah ini bertujuan membantu menangani pengolahan sampah di masyarakat sekitar di samping bertujuan memperbaiki ekonomi warga yang kurang mampu “Kami sangat mendukung bila di tempat lain bisa mengembangkan bank sampah, termasuk ibu-ibu PKK Kabupaten Bangli,” jelasnya. *e
Komentar