Pengungsi Makin Didera Kejenuhan
Seiring berjalannya waktu seniman yang datang untuk menghibur para pengungsi kian menurun alias jarang-jarang.
SEMARAPURA, NusaBali
Para pengungsi asal Karangasem di Klungkung, makin didera rasa bosan dan jenuh. Untuk itu sebagian besar dari mereka mengambil aneka kesibukan di tempat pengungsian. Antara lain, majejahitan, membuat kerajinan dan lainnya.
Namun sejumlah pengungsi juga banyak yang minim aktivitas atau lebih banyak diam. Dikhawatirkan, kondisi ini bisa meningkatkan stress. Untuk merefresh rasa kebosanan itu, pengungsi berharap kepada para seniman di Bali agar bersedia memberikan hiburan berupa lawak. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Umum Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, I Nengah Darmawan. “Kami berterimakasih kepada kalangan seniman yang sudah bersedia menghibur di tengah situasi pengungsian,” ujarnya, kepada NusaBali, Jumat (15/12).
Sesuai pantauan NusaBali, seniman yang datang untuk menghibur pengungsi ramai saat awal-awal adanya warga mengungsi. Namun seiring berjalannya waktu seniman yang datang untuk menghibur para pengungsi kian menurun alias jarang-jarang. “Mudah-mudahan para seniman khususnya bondres, penyanyi dan lainnya, senantiasi bisa datang ke posko pengungsian untuk memberikan hiburan,” harap Darmawan. Guna mengurangi ancaman stres, puluhan pengungsi menghibur diri dengan nonton TV, mendengar radio, main handphone (HP) dan lainnya.
Sejumlah seniman yang sudah pentas belum lama ini ini di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Desa Gelgel, yakni Sanggar Duo Liku, dari Desa Serongga, Gianyar. Para pengungsi pun nampak antusias dan gembira mendapat hiburan lawak dari sanggar tersebut. Selain itu jajaran Polres Klungkung juga turun ke pengungsian untuk memberikan hiburan bondres dan badut.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Klungkung per Selasa (12/12) sekitar pukul 18.00 Wita, mencapai 11.276 jiwa. Mereka tersebar pada 42 desa/kelurahan di Klungkung. Dengan rincian di Kecamatan Klungkung 7.274 jiwa, bertambah 54 jiwa dari hari sebelumnya. Di Kecamatan Dawan 987 jiwa, terdapat penurunan 49 jiwa, dan pengungsi di Kecamatan Banjarangkan 1.758 jiwa, terdapat penambahan lagi 5 jiwa. *wan
Namun sejumlah pengungsi juga banyak yang minim aktivitas atau lebih banyak diam. Dikhawatirkan, kondisi ini bisa meningkatkan stress. Untuk merefresh rasa kebosanan itu, pengungsi berharap kepada para seniman di Bali agar bersedia memberikan hiburan berupa lawak. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Umum Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, I Nengah Darmawan. “Kami berterimakasih kepada kalangan seniman yang sudah bersedia menghibur di tengah situasi pengungsian,” ujarnya, kepada NusaBali, Jumat (15/12).
Sesuai pantauan NusaBali, seniman yang datang untuk menghibur pengungsi ramai saat awal-awal adanya warga mengungsi. Namun seiring berjalannya waktu seniman yang datang untuk menghibur para pengungsi kian menurun alias jarang-jarang. “Mudah-mudahan para seniman khususnya bondres, penyanyi dan lainnya, senantiasi bisa datang ke posko pengungsian untuk memberikan hiburan,” harap Darmawan. Guna mengurangi ancaman stres, puluhan pengungsi menghibur diri dengan nonton TV, mendengar radio, main handphone (HP) dan lainnya.
Sejumlah seniman yang sudah pentas belum lama ini ini di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Desa Gelgel, yakni Sanggar Duo Liku, dari Desa Serongga, Gianyar. Para pengungsi pun nampak antusias dan gembira mendapat hiburan lawak dari sanggar tersebut. Selain itu jajaran Polres Klungkung juga turun ke pengungsian untuk memberikan hiburan bondres dan badut.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Klungkung per Selasa (12/12) sekitar pukul 18.00 Wita, mencapai 11.276 jiwa. Mereka tersebar pada 42 desa/kelurahan di Klungkung. Dengan rincian di Kecamatan Klungkung 7.274 jiwa, bertambah 54 jiwa dari hari sebelumnya. Di Kecamatan Dawan 987 jiwa, terdapat penurunan 49 jiwa, dan pengungsi di Kecamatan Banjarangkan 1.758 jiwa, terdapat penambahan lagi 5 jiwa. *wan
Komentar