Semalam, Empat Toko Dibobol Pencuri
Parahnya pembobolan di komplek toko ini sudah terjadi sampai 3 atau 4 kali dalam setahun belakangan.
Galeri Indosat Alami Kerugian Rp 131 Juta
TABANAN, NusaBali
Pembobolan empat kios di seputaran Jalan Ahmad Yani, Banjar Koripan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan terjadi lagi pada Jumat (15/12) pagi. Empat kios tersebut diantaranya Sophie Paris, Galeri Indosat Tabanan, Apotik Tria Farma dan BPR Luhur Damai yang keseluruhan gemboknya dirusak.
Dari empat kios itu uang tunai sebesar Rp 131 juta lebih dari toko Galeri Indosat berhasil dibawa kabur. Parahnya pembobolan di komplek toko ini sudah terjadi sampai 3 atau 4 kali dalam setahun belakangan. Belum lama ini terjadi pada bulan April 2016 dan sampai saat ini kasusnya belum terungkap.
Pantuan dilapangan tim gabungan dari Polsek Kediri, Polres Tabanan, INAFIS Polda Bali dan Polres Tabanan melakukan olah TKP. Bahkan turut pula didatangkan anjing pelacak Polda Bali yang melakukan penyisiran dilokasi tersebut.
Informasi yang dihimpun peristiwa ini diketahui sekitar Jumat pagi pukul 07.00 Wita. Berawal dari OB, I Gede Nesa Oski Damara di Toko Galeri Indosat datang untuk masuk bekerja. Sesampai didepan toko dilihat pintu rooling door dalam keadaan terbuka dengan gembok yang biasanya mengunci di bag pintu yang berjumlah 3 buah telah hilang serta bag kunci pintu dalam keadaan rusak dan terbuka. Atas hal tersebut Damara pun melaporkan ke Polisi.
Bersamaan dengan itu pula, pintu toko Apotek Tia Prama yang ada sebelah timur Galeri Indosat gemboknya dalam keadaan rusak, Apotik Tri Prama gemboknya juga dirusak, toko Sophie Paris yang ada disebelah timur juga gemboknya rusak serta BPR Luhur Damai gembok pintunya pun juga dirusak. Namun barang yang hilang tidak banyak, hanya jam tangan seharga Rp 450 ribu raib milik toko Sophie Paris digasak pencuri serta server CCTV yang ada di BPR luhur Dana dirampas.
Menurut Karyawan Galeri Indosat Orederoo, I Wayan Surawan, 43, mengatakan pembobolan toko ini diketahui pertama kali oleh OB, I Gede Nesa Oski Damara yang tiba di kantor sekitar pukul 07.00 Wita. Dimana saat itu gembok pintu rooling door dilihat rusak. Bahkan ketika melihat toko samping kirinya pun gemboknya ikut rusak. Karena curiga ada pencuri maka Damara pun melaporkan ke polisi. "Damara melihat gembok toko sudah rusak dan pintu sedikit terbuka," ungkapnya.
Selang beberapa menit, petugas kepolisian dari Polsek Kediri pun ke lokasi kejadian. Setelah dibuka brankas penyimpanan uang sudah dalam keadaan terbalik. Padahal didalamya itu berisi uang tunai sebesar Rp 131 Juta lebih yang siap disetor ke bank. "Saya lihat juga ke dalam toko, brankas dalam keadaan dibalik dan uangnya sudah tidak ada," terang Surawan warga dari Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga Tabanan ini.
Surawan menambahkan, tempat ia bekerja yang dipimpin oleh bosnya asal Lampung bernama Jeni Insan ini, sudah sering kemalingan. Uang hasil penjualan kios memang selalu diletakkan dibrankas karena setiap pagi sekitar jam 10.00 Wita di bawa ke bank. Ia pun menyebutkan tokonya belum berisi CCTV karena belum datang dari pusat. "Sudah diusulkan tetapi belum datang," terangnya.
Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sumarajaya belum mau berkomentar banyak. Ia mengatakan petugas kepolisian dari Polda Bali, Polsek Kediri dan Polres Tabanan sedang melakukan penyelidikan. "Dalam olah TKP ada INAFIS Polda dan Polres Tabanan serta melibatkan juga anjing pelacak dari Polda Bali," ujarnya.
Ditambahkan, untuk sementara hasil olah TKP belum ditemukan adanya benda mencurigakan atau orang yang dicurigai. "Intinya kami masih bekerja dan melakukan penyelidikan. Maling diduga lebih dari satu," tandasnya. *d
1
Komentar