Uang Rp 200 Juta Diamankan, Pekerja dan Satpam Selamat dari Maut
Bangunan satu atap ATM BNI dan Pos Satpam ukuran 4 meter x 1,5 meter mendadak terjungkal, 15 menit setelah pekerja bangunan yang perbaiki pondasinya istirahat makan
Bangunan ATM BNI dan Pos Satpam di Hotel Puri Saron Terjungkal ke Jurang Sedalam 7 Meter
DENPASAR, NusaBali
Sebuah bangunan berukuran 4 meter x 1,5 meter yang berisi ruang ATM BNI dan Pos Satpam di halaman sebelah timur Hotel Puri Saron, Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, mendadak amblas dan terjungkal ke jurang sedalam 7 meter, Minggu (17/12) siang pukul 12.30 Wita. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah di sisi selatan Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar ini, karena ATM BNI siang itu sedang sepi pengunjung, sementara petugas Satpam sedang berada beberapa meter dari lokasi TKP.
Pondasi bangunan berisi ATM dan Pos Satpam ini longsor hingga terjungkal ke jurang sedalam 7 meter, diduga karena struktur tanah labil akibat diguyur hujan lebat selama dua hari terakhir. Selain bangunan ATM dan Pos Satpam terjungkal, tanah tebih di sekitar bangunan juga longsor dengan lebar 5 meter.
Uang hampir Rp 200 juta dalam brankas di ATM BNI juga ikut terjung-kal bersama bangunan satu atap dengan Pos Satpam. Sedangkan peralatan dalam Pos Satpam yang ikut terjungkal, antara lain, dispenser, buku catatan, meja, dan kursi.
Informasi di lapangan, saat musibah longsor terjadi, seorang petugas Satpam, I Gusti Agung Ngurah Arnawa, 45, sedang berada di lobi Hotel Puri Saron yang berjarak sekitar 3 meter dari bangunan yang ambruk. Dia berada di sana bersama dua pekerja bangunan yang tengah istirahat, Yudi, 25, dan Sayiin, 35.
Pemilik Hotel Puri Saron, Made Putra Suartana, 60, menerangkan pihaknya sejak awal sudah menduga akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, terdapat keretakan pada keramik di bangunan ATM BNI, akibat aliran air hujan deras selama dua hari terakhir hingga mengikis pondasi. Karena itu, Minggu kemarin pihaknya menyuruh dua pekerja bangunan, Yudi dan Sayiin, untuk mengecek kerusakan itu.
Kedua pekerja ini pun melakukan perbaikan lantai bangunan ATM dan Pos Satpam, Minggu kemarin sejak pagi pukul 10.00 Wita. "Ada beberapa keramik yang pecah akibat adanya pergeseran yang diduga bangunan itu sudah bergerak karena diguyur hujan deras. Makanya, dua pekerja kami suruh melakukan perbaikan," jelas Putra Suartana di lokasi TKP, Minggu sore.
Kedua pekerja ini sudah sempat membongkar beberapa keramik, sebelum kemudian distirahat makan siang sekitar pukul 12.15 Wita, tak jauh dari lokasi TKP. Namun, baru 15 menit ditinggalkan ke lobi hotel, tiba-tiba terjadi longsor hingga bangunan ATM dan Pos Satpam terjungkap.
Sedangkan salah seorang pekerja, Sayiin, mengatakan dirinya sudah melihat ada pergeseran pondasi bagunan setingi 20 cm. Meski demikian, pihaknya tetap berusaha mengganti keramik yang rusak. Saat ditinggal makan siang bersama rekannya, Yudi, Sayiin mengingatkan petugas security, I Gusti Agung Ngurah Arnawa agar tidak beraktivitas di dalam Pos Satpam, karena khawatir terjadi sesuatu. "Ternyata, dugaan saya benar. Baru 15 menit istirahat, bangunannya ATM dan Pos Satpam langsung terjungkal karena pondasinya longsor,” jelas Sayiin.
Paparan senada juga disampaikan IGA Ngurah Arnawa, petugas security yang berjaga Minggu kemarin. Menurut Ngurah Arnawa, bangunan ATM BNI dan Pos Satpan sudah terlihat miring setelah hujan deras menggusur selama dua hari terakhir sejak Jumat (15/12) malam. Pemilik hotel, Made Putra Suartana, pun melihat kondisi bangunan yang miring tersebut.
"Karenanya, didatangkan pekerja bangunan,” kata Ngurah Arnawa, Minggu kemarin. Namun, sebelum pekerjaan rampung, bangunan keburu terjungkal. Menurut Ngurah Arnawa, beruntung saat bangunan Pos Satpam dan ATM terjungkal, dirinya sedang mengecek CCTV di lobi hotel, sehingga dia selamat dariu maut.
Sementara itu, pihak BNI kemarin sore mengerahkan alat berat untuk mengangkat mesin ATM yang terjungkal di jurang sebelah timur Hotel Puri Seraton. Seorang Pimpinan Bank BNI Cabang Denpasar, Mistaqiem, ATM di halaman Hotel Puri Seraton ini sudah dioperasikan sejak tahun 2013.
ATM BNI tersebut maksimal berisi uang tunai Rp 400 juta, yang didominasi pecahan Rp 50.000. Saat bangunan ATM BNI terjungkal kemarin siang, kata Mustaqiem, yang yang sudah keluar dari mesin sekitar Rp 203.450.000. Jadi, sisa uang di brankas ATM tersebut masih Rp 196.550.000 atau Rp 196,55 juta.
Mustaqiem menyebutkan, pasca bangunan ATM terjungkal, pihaknya akan koordinasi dengan pemilik hotel. “Kami akan pertimbangkan, apakah masih bisa pasang ATM BNI lagi di kawasan itu? Jika bisa sesuai standar, kami akan pasang kembali,” jelas Mustaqiem.
Sedangkan petugas BNI Cabang Denpasar lainnya, Agung Setianto, 48, mengatakan pihaknya sudah mengamankan uang hampir Rp 200 juta dalam mesin ATM yang terjungkal ini. Mesin ATM dievakuasi dan kemudian diamankan ke Kantor Bank BNI, Jalan Gajah Mada Denpasar, Minggu siang pukul 13.30 Wita. *dar,m
DENPASAR, NusaBali
Sebuah bangunan berukuran 4 meter x 1,5 meter yang berisi ruang ATM BNI dan Pos Satpam di halaman sebelah timur Hotel Puri Saron, Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, mendadak amblas dan terjungkal ke jurang sedalam 7 meter, Minggu (17/12) siang pukul 12.30 Wita. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah di sisi selatan Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar ini, karena ATM BNI siang itu sedang sepi pengunjung, sementara petugas Satpam sedang berada beberapa meter dari lokasi TKP.
Pondasi bangunan berisi ATM dan Pos Satpam ini longsor hingga terjungkal ke jurang sedalam 7 meter, diduga karena struktur tanah labil akibat diguyur hujan lebat selama dua hari terakhir. Selain bangunan ATM dan Pos Satpam terjungkal, tanah tebih di sekitar bangunan juga longsor dengan lebar 5 meter.
Uang hampir Rp 200 juta dalam brankas di ATM BNI juga ikut terjung-kal bersama bangunan satu atap dengan Pos Satpam. Sedangkan peralatan dalam Pos Satpam yang ikut terjungkal, antara lain, dispenser, buku catatan, meja, dan kursi.
Informasi di lapangan, saat musibah longsor terjadi, seorang petugas Satpam, I Gusti Agung Ngurah Arnawa, 45, sedang berada di lobi Hotel Puri Saron yang berjarak sekitar 3 meter dari bangunan yang ambruk. Dia berada di sana bersama dua pekerja bangunan yang tengah istirahat, Yudi, 25, dan Sayiin, 35.
Pemilik Hotel Puri Saron, Made Putra Suartana, 60, menerangkan pihaknya sejak awal sudah menduga akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, terdapat keretakan pada keramik di bangunan ATM BNI, akibat aliran air hujan deras selama dua hari terakhir hingga mengikis pondasi. Karena itu, Minggu kemarin pihaknya menyuruh dua pekerja bangunan, Yudi dan Sayiin, untuk mengecek kerusakan itu.
Kedua pekerja ini pun melakukan perbaikan lantai bangunan ATM dan Pos Satpam, Minggu kemarin sejak pagi pukul 10.00 Wita. "Ada beberapa keramik yang pecah akibat adanya pergeseran yang diduga bangunan itu sudah bergerak karena diguyur hujan deras. Makanya, dua pekerja kami suruh melakukan perbaikan," jelas Putra Suartana di lokasi TKP, Minggu sore.
Kedua pekerja ini sudah sempat membongkar beberapa keramik, sebelum kemudian distirahat makan siang sekitar pukul 12.15 Wita, tak jauh dari lokasi TKP. Namun, baru 15 menit ditinggalkan ke lobi hotel, tiba-tiba terjadi longsor hingga bangunan ATM dan Pos Satpam terjungkap.
Sedangkan salah seorang pekerja, Sayiin, mengatakan dirinya sudah melihat ada pergeseran pondasi bagunan setingi 20 cm. Meski demikian, pihaknya tetap berusaha mengganti keramik yang rusak. Saat ditinggal makan siang bersama rekannya, Yudi, Sayiin mengingatkan petugas security, I Gusti Agung Ngurah Arnawa agar tidak beraktivitas di dalam Pos Satpam, karena khawatir terjadi sesuatu. "Ternyata, dugaan saya benar. Baru 15 menit istirahat, bangunannya ATM dan Pos Satpam langsung terjungkal karena pondasinya longsor,” jelas Sayiin.
Paparan senada juga disampaikan IGA Ngurah Arnawa, petugas security yang berjaga Minggu kemarin. Menurut Ngurah Arnawa, bangunan ATM BNI dan Pos Satpan sudah terlihat miring setelah hujan deras menggusur selama dua hari terakhir sejak Jumat (15/12) malam. Pemilik hotel, Made Putra Suartana, pun melihat kondisi bangunan yang miring tersebut.
"Karenanya, didatangkan pekerja bangunan,” kata Ngurah Arnawa, Minggu kemarin. Namun, sebelum pekerjaan rampung, bangunan keburu terjungkal. Menurut Ngurah Arnawa, beruntung saat bangunan Pos Satpam dan ATM terjungkal, dirinya sedang mengecek CCTV di lobi hotel, sehingga dia selamat dariu maut.
Sementara itu, pihak BNI kemarin sore mengerahkan alat berat untuk mengangkat mesin ATM yang terjungkal di jurang sebelah timur Hotel Puri Seraton. Seorang Pimpinan Bank BNI Cabang Denpasar, Mistaqiem, ATM di halaman Hotel Puri Seraton ini sudah dioperasikan sejak tahun 2013.
ATM BNI tersebut maksimal berisi uang tunai Rp 400 juta, yang didominasi pecahan Rp 50.000. Saat bangunan ATM BNI terjungkal kemarin siang, kata Mustaqiem, yang yang sudah keluar dari mesin sekitar Rp 203.450.000. Jadi, sisa uang di brankas ATM tersebut masih Rp 196.550.000 atau Rp 196,55 juta.
Mustaqiem menyebutkan, pasca bangunan ATM terjungkal, pihaknya akan koordinasi dengan pemilik hotel. “Kami akan pertimbangkan, apakah masih bisa pasang ATM BNI lagi di kawasan itu? Jika bisa sesuai standar, kami akan pasang kembali,” jelas Mustaqiem.
Sedangkan petugas BNI Cabang Denpasar lainnya, Agung Setianto, 48, mengatakan pihaknya sudah mengamankan uang hampir Rp 200 juta dalam mesin ATM yang terjungkal ini. Mesin ATM dievakuasi dan kemudian diamankan ke Kantor Bank BNI, Jalan Gajah Mada Denpasar, Minggu siang pukul 13.30 Wita. *dar,m
Komentar