Siswa SMK Diminta Jangan Pasif
Disnaker dan ESDM Bali rutin gelar Job Fair sebanyak tiga kali dalam setahun, di tahun 2017 sebanyak 3.400 lowongan pekerjaan ditawarkan.
Harus Rajin Cari Info Terkait Dunia Kerja
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Luh Made Wiratmi mengajak siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bali yang sudah siap bekerja agar rajin mencari informasi terkait dunia kerja. Disnaker dan ESDM Provinsi Bali selama ini juga sudah sering memfasilitasi hal tersebut.
Menurut Wiratmi, Disnaker dan ESDM Bali secara rutin menyelenggarakan Job Fair sebanyak tiga kali dalam setahun. Untuk tahun 2017 saja sudah menawarkan sekitar 3.400 lowongan pekerjaan. “Dari sekian banyak masyarakat Bali yang daftar hanya 1.500 orang saja, sisanya ke mana?,” jelas Wiratmi saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (17/12).
Di samping itu, dia juga menjelaskan dinas yang dipimpinnya secara rutin menyelenggarakan pelatihan kerja sesuai dengan kebutuhan. “Jadi anak muda jangan berpikir cuma jadi PNS atau tenaga kontrak saja, di luar sana banyak lapangan pekerjaan,” imbuhnya. Bahkan menurut dia, Program Bali Mandara selama ini sudah mengirim 500 tenaga kerja untuk bekerja ke luar negeri, khusus bagi tenaga kerja kurang mampu.
Wiratmi juga menjelaskan tentang perlindungan dan pengawasan tenaga kerja. Untuk itu, ia berharap semua tenaga kerja sudah berpartisipasi dalam BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. “Jika belum didaftarkan oleh perusahaan, karena itu adalah kewajiban perusahaan, maka laporkan ke kami,” tegasnya.
Selain keikutsertaan di BPJS, pemerintah juga berkewajiban menjamin tiap tenaga kerja menerima gaji sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP) yang telah ditetapkan. Ia menambahkan saat ini UMP Provinsi Bali ditetapkan sebesar Rp 2.127.157, jika ada yang menerima kurang dari itu harap dilaporkan ke pemerintah melalui Disnaker dan ESDM Bali.
Sementara PB3AS kemarin dimeriahkan kehadiran para pelajar dari SMK Dwijendra Denpasar. Salah seorang siswa, Sintya Maheswari tampil berorasi tentang dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi.
Menurutnya banyak dampat negatif yang terjadi seperti penyebaran berita yang tidak benar serta saling hujat di dunia maya. Namun, dampak positif juga banyak dirasakan seperti kemudahan mengakses informasi bertambahnya pendapatan yang bisa dilakukan melalui berjualan secara online. Untuk itu, Sintya mengajak generasi muda untuk lebih bijak menggunakan teknologi. Siswa-siswi SMK Dwijendra juga menampilkan paduan suara serta tarian modern. *sur
Komentar