Pengungsi Krisis Stok Beras
Para pengungsi terdampak letusan Gunung Agung di wilayah Buleleng, mulai mengalami krisis stok logistic beras.
Seluruh Koperasi Sumbang Beras 1,5 Ton
SINGARAJA, NusaBali
Dari tujuh ton yang tersisa, diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi selama tiga hari kedepan. Data dihimpun, pengungsi asal Karangasem di Buleleng 10.744 jiwa. Mereka tersebar di Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, Sawan, Buleleng, Sukasada, dan Kecamatan Gerokgak. Tiap hari, jumlah pasokan beras yang diperlukan sekitar 2,25 ton. Sedangkan stok yang tersedia hingga Selasa (19/12), tercatat sekitar 7 ton. Sehingga diperkirakan stok beras itu hanya cukup untuk tiga hari kedepan.
Koordinator Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta, tidak menampik persediaan beras bantuan untuk para pengungsi di Posko Logistik Dinas Sosial sudah menipis. Pihaknya mengaku sudah mangajukan permohonan ke Kementerian Sosial agar diberikan tambahan cadangan beras pemerintah (CBP). “Laporan terakhir kami terima beras tinggal tujuh ton, perkiraan cukup untuk tiga hari. Tapi kami sudah mengajukan tambahan CBP ke Kemensos. Dengan harapan segera dapat tambahan, sehingga tidak terjadi kekosongan stok beras untuk pengungsi,” katanya.
Sementara itu di tengah persediaan beras menipis, Selasa kemarin, seluruh koperasi di Buleleng secara swadaya menyumbang beras 1,5 ton, ke Posko Logistik di Desa/Kecamatan Tejakula. Sumbangan itu diserahkan langsung oleh pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah bersama pengurus Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda). Selain beras, seluruh koperasi juga menyumbang mie instan, pembersih pakaian, perlengkapan memasak, selimut dan lainnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Koperasi dan UKM) Buleleng Made Budi Astawa mengatakan, bantuan ini terkumpul setelah ratusan pengurus koperasi di daerahnya menyisihkan donasinya untuk membantu meringankan beban kebutuhan pengungsi dampak erupsi Gunung Agung. Dari pengumpulan dana itu, kemudian disepakati untuk membeli 1,5 ton beras, mei instan, perlengkapan ibu-ibu, dan pembersih pakaian. “Koperasi yang ada sekarang 328 unit dan hasil koordinasi pengurusnya, menyisihkan dana untuk kami kumpulkan membantu pengungsi. Kalau dihitung dari nilai mungkin tidak seberapa, namun kami yakini bantuan ini akan ada manfaat. Apalagi bantuan terutama beras sangat dibutuhan untuk menambah stok persedian yang sekarang menipis,” tegasnya. *k19
1
Komentar