Tertimpa Pohon Roboh, Dua Mahasiswi Masuk RS
Hujan yang mengguyur kawasan Denpasar, Rabu (20/12), menyebabkan petaka pohon perindang tumbang di sejumlah titik.
DENPASAR, NusaBali
Bahkan, dua mahasiswi Undiksha Denpasar dilarikan ke RS Sanglah dalam kondisi terluka akibat tertimpa pohon roboh, yakni Ni Putu Dila Prasanthi, 20, dan Ni Made Lian Minarsih, 20. Petaka pohon roboh yang melukai dua mahasiswi Semetser V Jurusan PGSD Undiksha Denpasar ini terjadi di Jalan Gurita Pegok, Denpasar Selatan, Rabu siang pukul 11.00 Wita. Pohon Waru perindang jalan yang tumbang ini berdiameter sekitar 60 cm dengan tinggi 15 meter. Saat musibah terjadi, korban Putu Dila Prasanthi dan Made Lian Minarsih baru saja pulang kuliah. Mereka naik sepeda motor berboncengan hendak balik kosnya di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan yang tidak begitu jauh dari kampus Undiksha Denpasar.
Begitu memasuki lokasi TKP yang dalam kondisi jalan licin, tiba-tiba laju motor yang ditunggangi Made Lian Minarsih dengan memboceng Putu Dila terhenti, karena tertimpa pohon tumbang. Untungnya, Made Lian terhindar dari hempasan dahan pohon roboh, sehingga lukanya tidak serius. Namun, korban Made Dila jatuh terjerembab masuk ke ranting pohon. Walhasil, Putu Dila mengalami pergeseran tulang pinggul bagian kiri. Setelah tertimpa pohon tumbang, mereka diselamatkan petugas sampah di tempat itu.
Korban Putu Dila dan Made Lian pun langsung dilarikan ke IGD RSUP Sanglah. Putu Dila harus menjalani rawat inap, karena kondisinya cukup parah. Berdasarkan hasil rontgen, tulang pinggul kirinya mengalami pergeseran. Selanjutnya, mahasiswi berusia 20 tahun ini akan menjalani tindakan operasi, Rabu malam pukul 20.00 Wita.
Ditemui NusaBali di RS Sanglah, Rabu sore, korban Made Lian mengatakan dirinya kaget karena tiba-tiba ada pohon tumbang saat melintas di Jalan Gurita Sesetan sepulang kuliah. “Saat itu gerimis, tidak ada angin kencang, tidak ada pula tanda-tanda pohon tumbang seperti suara krek krek. Kami melintas pelan, tapi tiba-tiba saja pohon itu tumbang,” tutur Made Lian.
Sementara, kedua orangtua Putu Dila, yakni I Gede Putu Sutirka, 54, dan Ni Ketut Murni, 54, kemarin langsung meluncur ke IGD RS Sanglah begitu mendapat kabar putrinya tertimpa pohon tumbang. “Kami langsung ke sini (RS Sanglah) dari Tabanan,” tutur ibunda korban, Ketut Nila, yang berangkat bersama sang suami dari rumahnya di Desa Tuakilang, Kecamatan Marga, Tabanan.
Sedangkan sang ayah, Gede Putu Sutirka, sangat khawatir melihat kondisi Putu Dila, yang hanya bisa terbaring lemas di RS Sanglah. Maklum, Putu Dila merupakan anak satu-satunya yang selama ini sangat patuh kepada kepada kedua orangtuanya. “Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa anak saya. Saya khawatir. Dia (Putu Dila) anaknya sangat polos, patuh, dan rajin mebakti,” ujar Sutirka.
Sementara itu, tercatat ada belasan titik pohon tumbang di kawasan Denpasar, Rabu kemarin. Riunciannya, di Jalan Gurita Pegok-Denpasar Selatan, Jalan Pulau Moyo Denpasar, Jalan Hangtuah Denpasar, Jalan Tukad Balian Denpasar, Jalan Drupadi Denpasar, Jalan Melati Denpasar, Jalan Raya Puputan Denpasar, Jalan Blanjong, Tukad Yeh Aya Denpasar, Jalan Cokroaminoto Denpasar, Jalan Letda Made Reta Denpasar, Jalan Raya Sesetan, Jalan Letda Tantular, Jalan Thamrin Denpasar, Jalan Kebo Iwa Denpasar, dan Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Denpasar, IB Putra Wirabawa, mengatakan banyaknya pohon tumbang ini karena tak kuat menyangga beban akibat hujan terus menerus, Selasa (19/12) malam. Selain itu, pohon yang rata-rata berdiameter 40-60 cm ini tumbang karena struktur tanah lembek pasca diguyur hujan.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Padahal, hampir setiap hari 20 petugas kami kerahkan melakukan perompesan pohon-pohon perindang di Denpasar. Namun, karena keadaan alam, pohon bertumbangan," ujar IB Putra Wirabawa yang akrab dipanggil Gustra.
Dihubungi NusaBali secara terpisah, Kepala BPBD Denpasar IB Joni Wirabawa mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Dinas LHK melakukan penanganan pohon tumbang. Pihaknya mengerahkan 4 tim yang masing-masing berkekuatan 6 personel untuk memotong-motong dan membersihkan pohon tumbang. "Kami dan Dinas LHK juga dibantu Perbekel/Lurah di masing-masing titik pohon tumbang untuk penanganan ini,” jelas Joni Wirabawa. *ind,m
Bahkan, dua mahasiswi Undiksha Denpasar dilarikan ke RS Sanglah dalam kondisi terluka akibat tertimpa pohon roboh, yakni Ni Putu Dila Prasanthi, 20, dan Ni Made Lian Minarsih, 20. Petaka pohon roboh yang melukai dua mahasiswi Semetser V Jurusan PGSD Undiksha Denpasar ini terjadi di Jalan Gurita Pegok, Denpasar Selatan, Rabu siang pukul 11.00 Wita. Pohon Waru perindang jalan yang tumbang ini berdiameter sekitar 60 cm dengan tinggi 15 meter. Saat musibah terjadi, korban Putu Dila Prasanthi dan Made Lian Minarsih baru saja pulang kuliah. Mereka naik sepeda motor berboncengan hendak balik kosnya di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan yang tidak begitu jauh dari kampus Undiksha Denpasar.
Begitu memasuki lokasi TKP yang dalam kondisi jalan licin, tiba-tiba laju motor yang ditunggangi Made Lian Minarsih dengan memboceng Putu Dila terhenti, karena tertimpa pohon tumbang. Untungnya, Made Lian terhindar dari hempasan dahan pohon roboh, sehingga lukanya tidak serius. Namun, korban Made Dila jatuh terjerembab masuk ke ranting pohon. Walhasil, Putu Dila mengalami pergeseran tulang pinggul bagian kiri. Setelah tertimpa pohon tumbang, mereka diselamatkan petugas sampah di tempat itu.
Korban Putu Dila dan Made Lian pun langsung dilarikan ke IGD RSUP Sanglah. Putu Dila harus menjalani rawat inap, karena kondisinya cukup parah. Berdasarkan hasil rontgen, tulang pinggul kirinya mengalami pergeseran. Selanjutnya, mahasiswi berusia 20 tahun ini akan menjalani tindakan operasi, Rabu malam pukul 20.00 Wita.
Ditemui NusaBali di RS Sanglah, Rabu sore, korban Made Lian mengatakan dirinya kaget karena tiba-tiba ada pohon tumbang saat melintas di Jalan Gurita Sesetan sepulang kuliah. “Saat itu gerimis, tidak ada angin kencang, tidak ada pula tanda-tanda pohon tumbang seperti suara krek krek. Kami melintas pelan, tapi tiba-tiba saja pohon itu tumbang,” tutur Made Lian.
Sementara, kedua orangtua Putu Dila, yakni I Gede Putu Sutirka, 54, dan Ni Ketut Murni, 54, kemarin langsung meluncur ke IGD RS Sanglah begitu mendapat kabar putrinya tertimpa pohon tumbang. “Kami langsung ke sini (RS Sanglah) dari Tabanan,” tutur ibunda korban, Ketut Nila, yang berangkat bersama sang suami dari rumahnya di Desa Tuakilang, Kecamatan Marga, Tabanan.
Sedangkan sang ayah, Gede Putu Sutirka, sangat khawatir melihat kondisi Putu Dila, yang hanya bisa terbaring lemas di RS Sanglah. Maklum, Putu Dila merupakan anak satu-satunya yang selama ini sangat patuh kepada kepada kedua orangtuanya. “Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa anak saya. Saya khawatir. Dia (Putu Dila) anaknya sangat polos, patuh, dan rajin mebakti,” ujar Sutirka.
Sementara itu, tercatat ada belasan titik pohon tumbang di kawasan Denpasar, Rabu kemarin. Riunciannya, di Jalan Gurita Pegok-Denpasar Selatan, Jalan Pulau Moyo Denpasar, Jalan Hangtuah Denpasar, Jalan Tukad Balian Denpasar, Jalan Drupadi Denpasar, Jalan Melati Denpasar, Jalan Raya Puputan Denpasar, Jalan Blanjong, Tukad Yeh Aya Denpasar, Jalan Cokroaminoto Denpasar, Jalan Letda Made Reta Denpasar, Jalan Raya Sesetan, Jalan Letda Tantular, Jalan Thamrin Denpasar, Jalan Kebo Iwa Denpasar, dan Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Denpasar, IB Putra Wirabawa, mengatakan banyaknya pohon tumbang ini karena tak kuat menyangga beban akibat hujan terus menerus, Selasa (19/12) malam. Selain itu, pohon yang rata-rata berdiameter 40-60 cm ini tumbang karena struktur tanah lembek pasca diguyur hujan.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Padahal, hampir setiap hari 20 petugas kami kerahkan melakukan perompesan pohon-pohon perindang di Denpasar. Namun, karena keadaan alam, pohon bertumbangan," ujar IB Putra Wirabawa yang akrab dipanggil Gustra.
Dihubungi NusaBali secara terpisah, Kepala BPBD Denpasar IB Joni Wirabawa mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Dinas LHK melakukan penanganan pohon tumbang. Pihaknya mengerahkan 4 tim yang masing-masing berkekuatan 6 personel untuk memotong-motong dan membersihkan pohon tumbang. "Kami dan Dinas LHK juga dibantu Perbekel/Lurah di masing-masing titik pohon tumbang untuk penanganan ini,” jelas Joni Wirabawa. *ind,m
1
Komentar