Paket Kertha-Maha Dinilai Kalah Start
Empat parpol koalisi sudah menerbitkan rekomendasi untuk Paket Kertha-Maha, tapi SK-nya belum dilakukan penyerahan dari DPP.
GIANYAR, NusaBali
Beberapa kalangan di Gianyar menilai Paket Kertha-Maha (Tjokorda Raka Kerthyasa-Pande Istri Maharani Prima Dewi) atau Cok Ibah-Gek Rani, kalah start dalam menghadapi Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018. Penilaian ini karena membandingkan gerakan Paket Aman (Made ‘Agus’ Mahayastra-AA Gde mayun) yang diusung PDIP, dalam bersosialisasi relatif jauh ‘meninggalkan’ Paket Kertha-Maha.
Demikian keterangan sejumlah sumber di Gianyar, Rabu (20/12). Beberapa kalangan di Gianyar mengetahui Paket Aman muncul pada April 2015 lalu. Lanjut, paket semi incumbent (cabup Paket Aman, Made Mahayastra yang Wabup Gianyar aktif, Red) ini, langsung bergerak, seiring banyaknya kegiatan Wabup Mahayastra ke masyarakat. Mahayastra juga mantan Ketua DPRD Gianyar dua periode dan kini Ketua DPC PDIP Gianyar, juga banyak kegiatan politik.
Sebagaimana diketahui, pasca rekomendasi DPP PDIP turun, Paket Aman dan tim pemenangannya intens turun menggalang dukungan. Setidaknya, tim ini menguatkan soliditas di internal kader PDIP. Sedangkan, Paket Kertha-Maha masih menunggu rekomendasi resmi dari partai pengusung (Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PKPI). Empat partai ini berkoalisi dalam KGB (Koalisi Gianyar Bangkit). Cabup Paket Kertha-Maha, Tjokorda Raka Kerthyasa (Cok Ibah) yang tokoh Puri Agung Ubud ini, belum terdengar aktivitasnya terkait langsung dengan pencalonannya sebagai cabup untuk Pilkada Gianyar 2018.
Hanya saja, Cok Ibah kegiatannya padat dalam urusan budaya, adat, dan keagamaan pada sejumlah desa di Gianyar. Pun Gek Rani, belum terasa ada aktivitas politik yang menonjol terkait pencalonannya.
“Tapi wajar juga Paket Kertha-Maha kalah start dibandingkan Paket Aman. Karena paket ini (Kertha-Maha) pendatang baru, tentu sangat perhitungan jika turun ke masyarakat. Karena, apapun bentuk sosialisasi itu tentu harus mengukur budget (biaya), meski budget bukan yang paling utama,” kata salah seorang tokoh masyarakat di Gianyar yang minta namanya tidak dikorankan. Ketua KGB yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati, mengakui Paket Kertha-Maha kini sedang menunggu rekomendasi tertulis dari para pimpinan empat partai anggota KGB.
Kata dia, empat parpol ini sudah menerbitkan rekomendasi untuk Paket Kertha-Maha. Hanya saja, rekomendasi berupa SK itu masih menunggu penyerahan dari pihak pengurus partai di pusat kepada paslon.
“Rekomendasi ini tinggal diambil oleh kandidat paslon ke Jakarta. Karena keluarga Cok Ibah sekarang ini sedang ada pawiwahan (upacara perkawinan) di Puri Saren Kauh Ubud,” jelasnya. Jelas Cok Asmara, sesuai rencana paslon Kertha-Maha akan berangkat untuk mengambil rekomendasi empat paryai itu ke Jakarta pada 26-27 Desember 2017. Paslon wajib ke DPP, agar dikenal oleh masing-maisng DPP yang akan memenangkan.
“Bagi kami, jika mengacu pada tahapan Pilkada Gianyar, dengan pendaftaran paslon Februari 2019, tak ada istilah lambat atau cepat,” jelasnya. Seiring kegiatan KGB itu, Juru Bicara KGB Ngakan Ketut Putra menambahkan, KGB akan membahas pembentukan tim pemenangan Paket Kertha-Maha dalam rapat KGB, 25 Desember 2017, di Gianyar. Sesuai rancangan, para ketua partai tingkat Kabupaten Gianyar di KGB akan duduk di sebagai penasihat tim. Tujuannya, agar bisa mengayomi semua kader partai dalam KGB.
Terekait itu, internal KGB telah mengelus-elus calon ketua tim pemenangan, antara lain, kader Golkar yang tokoh Putri Agung Ubud Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah, penggagas KGB yang mantan Ketua DPC Gerindra Gianyar Made Artha Rimbawa, mantan Ketua DPC Demokrat yang Wakil Ketua DPRD Gianyar (2014-2019) Ketut Jata, dan lainnya. Deklarasi Paket Kerha-Maha akan digelar pada 28 Desember di Balai Budaya Gianyar atau di Lapangan Ubud. *lsa
Demikian keterangan sejumlah sumber di Gianyar, Rabu (20/12). Beberapa kalangan di Gianyar mengetahui Paket Aman muncul pada April 2015 lalu. Lanjut, paket semi incumbent (cabup Paket Aman, Made Mahayastra yang Wabup Gianyar aktif, Red) ini, langsung bergerak, seiring banyaknya kegiatan Wabup Mahayastra ke masyarakat. Mahayastra juga mantan Ketua DPRD Gianyar dua periode dan kini Ketua DPC PDIP Gianyar, juga banyak kegiatan politik.
Sebagaimana diketahui, pasca rekomendasi DPP PDIP turun, Paket Aman dan tim pemenangannya intens turun menggalang dukungan. Setidaknya, tim ini menguatkan soliditas di internal kader PDIP. Sedangkan, Paket Kertha-Maha masih menunggu rekomendasi resmi dari partai pengusung (Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PKPI). Empat partai ini berkoalisi dalam KGB (Koalisi Gianyar Bangkit). Cabup Paket Kertha-Maha, Tjokorda Raka Kerthyasa (Cok Ibah) yang tokoh Puri Agung Ubud ini, belum terdengar aktivitasnya terkait langsung dengan pencalonannya sebagai cabup untuk Pilkada Gianyar 2018.
Hanya saja, Cok Ibah kegiatannya padat dalam urusan budaya, adat, dan keagamaan pada sejumlah desa di Gianyar. Pun Gek Rani, belum terasa ada aktivitas politik yang menonjol terkait pencalonannya.
“Tapi wajar juga Paket Kertha-Maha kalah start dibandingkan Paket Aman. Karena paket ini (Kertha-Maha) pendatang baru, tentu sangat perhitungan jika turun ke masyarakat. Karena, apapun bentuk sosialisasi itu tentu harus mengukur budget (biaya), meski budget bukan yang paling utama,” kata salah seorang tokoh masyarakat di Gianyar yang minta namanya tidak dikorankan. Ketua KGB yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati, mengakui Paket Kertha-Maha kini sedang menunggu rekomendasi tertulis dari para pimpinan empat partai anggota KGB.
Kata dia, empat parpol ini sudah menerbitkan rekomendasi untuk Paket Kertha-Maha. Hanya saja, rekomendasi berupa SK itu masih menunggu penyerahan dari pihak pengurus partai di pusat kepada paslon.
“Rekomendasi ini tinggal diambil oleh kandidat paslon ke Jakarta. Karena keluarga Cok Ibah sekarang ini sedang ada pawiwahan (upacara perkawinan) di Puri Saren Kauh Ubud,” jelasnya. Jelas Cok Asmara, sesuai rencana paslon Kertha-Maha akan berangkat untuk mengambil rekomendasi empat paryai itu ke Jakarta pada 26-27 Desember 2017. Paslon wajib ke DPP, agar dikenal oleh masing-maisng DPP yang akan memenangkan.
“Bagi kami, jika mengacu pada tahapan Pilkada Gianyar, dengan pendaftaran paslon Februari 2019, tak ada istilah lambat atau cepat,” jelasnya. Seiring kegiatan KGB itu, Juru Bicara KGB Ngakan Ketut Putra menambahkan, KGB akan membahas pembentukan tim pemenangan Paket Kertha-Maha dalam rapat KGB, 25 Desember 2017, di Gianyar. Sesuai rancangan, para ketua partai tingkat Kabupaten Gianyar di KGB akan duduk di sebagai penasihat tim. Tujuannya, agar bisa mengayomi semua kader partai dalam KGB.
Terekait itu, internal KGB telah mengelus-elus calon ketua tim pemenangan, antara lain, kader Golkar yang tokoh Putri Agung Ubud Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah, penggagas KGB yang mantan Ketua DPC Gerindra Gianyar Made Artha Rimbawa, mantan Ketua DPC Demokrat yang Wakil Ketua DPRD Gianyar (2014-2019) Ketut Jata, dan lainnya. Deklarasi Paket Kerha-Maha akan digelar pada 28 Desember di Balai Budaya Gianyar atau di Lapangan Ubud. *lsa
Komentar