24 Rumah Terendam di Sesetan
Banjir yang rutin terjadi di kawasan ini karena tak ada drainase pembuangan air yang cukup
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 24 rumah terendam di Gang Taman Sari, Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, Rabu (20/12). Terendamnya belasan rumah tersebut karena tidak adanya saluran drainase yang mencukupi untuk pembuangan air saat hujan. Bahkan, air hujan yang menggenang sempat mencapai lutut orang dewasa.
Dari pantauan, terlihat belasan rumah tersebut hingga sore hari masih terendam. Air bahkan masuk hingga ke kamar yang menyebabkan kasur, lemari, dan barang lainnya terkena air. Namun, warga setempat hanya bisa berpasrah diri, karena selama belasan tahun mereka tinggal di sana belum ada solusi dari pihak berwenang untuk menanggulangi genangan air tersebut.
Salah satu warga setempat, Kadek Riani, 48, mengatakan, ia selama menikah dari 25 tahun lalu terus merasakan genangan tersebut setiap kali musim hujan datang. Kata Riani, besar kecilnya hujan, wilayah tersebut selalu terendam karena drainase pembuangan air kapasitasnya sangat kecil sehingga tidak mampu menampung air hujan yang turun.
"Ini sudah dari lama, sejak saya menikah 25 tahun lalu seperti ini terus. Bahkan, kasur saya juga sempat terendam. Ada 5 kamar di rumah saya semua kemasukan air padahal tinggi. Dan tadi pagi juga sempat sampai selutut, lihat saja pakaian saya sudah basah sampai lutut gini," ujarnya.
Kata Riani, dulu mertuanya sempat membuatkan saluran kecil di depan rumahnya agar air tidak masuk. Namun saat adanya pemavingan di gang tersebut, seluruh drainase tertutup tanpa disediakan saluran pembuangan. "Tidak ada pembuangan di sini, makanya begini, banjir jadinya. Ada sih saluran kecil sekali tidak cukup untuk pembuangan air hujan kayak gini. Kalau dihitung-hitung ada 25 rumah yang sudah terendam sampai ke gang-gang kecil," jelasnya.
Warga lainnya, AA Made Suari juga mengalami hal yang sama. Kendati rumahnya berada di pinggir jalan utama, namun air yang menggenang juga masuk ke rumahnya hingga mencapai di atas mata kaki. Kata Suari, rumahnya sudah sering mengalami genangan. Terkadang juga karena got yang meluap. "Sudah dari lama rumah saya tergenang air terus bahkan setiap hujan deras. Belum ada petugas yang menangani ini, ya kita pasrah saja. Sudah terbiasa seperti ini. Ini kan juga karena meluap dari saluran air di bawah trotoar. Jadi, mau gimana lagi, sempat sampai ke kamar saya juga," keluhnya.
Di sisi lain, dengan adanya hujan terus menerus mengguyur Kota Denpasar, bukan hanya di Sesetan saja namun di beberapa titik juga sempat mengalami genangan. Diantaranya, di perempatan Jalan Puputan dengan Jalan Moh Yamin, Jalan Mekar Pemogan, dan Jalan Bet Ngandang-Sanur.
Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kota Denpasar I Gusti Ngurah Putra Sanjaya, hingga malam hari tidak bisa dikonfirmasi via telfon terkait genangan yang melanda kawasan Denpasar. Kendati nada sambung terdengar tidak diangkat, dan beberapa kali di SMS juga tidak ada balasan. *m
Sebanyak 24 rumah terendam di Gang Taman Sari, Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, Rabu (20/12). Terendamnya belasan rumah tersebut karena tidak adanya saluran drainase yang mencukupi untuk pembuangan air saat hujan. Bahkan, air hujan yang menggenang sempat mencapai lutut orang dewasa.
Dari pantauan, terlihat belasan rumah tersebut hingga sore hari masih terendam. Air bahkan masuk hingga ke kamar yang menyebabkan kasur, lemari, dan barang lainnya terkena air. Namun, warga setempat hanya bisa berpasrah diri, karena selama belasan tahun mereka tinggal di sana belum ada solusi dari pihak berwenang untuk menanggulangi genangan air tersebut.
Salah satu warga setempat, Kadek Riani, 48, mengatakan, ia selama menikah dari 25 tahun lalu terus merasakan genangan tersebut setiap kali musim hujan datang. Kata Riani, besar kecilnya hujan, wilayah tersebut selalu terendam karena drainase pembuangan air kapasitasnya sangat kecil sehingga tidak mampu menampung air hujan yang turun.
"Ini sudah dari lama, sejak saya menikah 25 tahun lalu seperti ini terus. Bahkan, kasur saya juga sempat terendam. Ada 5 kamar di rumah saya semua kemasukan air padahal tinggi. Dan tadi pagi juga sempat sampai selutut, lihat saja pakaian saya sudah basah sampai lutut gini," ujarnya.
Kata Riani, dulu mertuanya sempat membuatkan saluran kecil di depan rumahnya agar air tidak masuk. Namun saat adanya pemavingan di gang tersebut, seluruh drainase tertutup tanpa disediakan saluran pembuangan. "Tidak ada pembuangan di sini, makanya begini, banjir jadinya. Ada sih saluran kecil sekali tidak cukup untuk pembuangan air hujan kayak gini. Kalau dihitung-hitung ada 25 rumah yang sudah terendam sampai ke gang-gang kecil," jelasnya.
Warga lainnya, AA Made Suari juga mengalami hal yang sama. Kendati rumahnya berada di pinggir jalan utama, namun air yang menggenang juga masuk ke rumahnya hingga mencapai di atas mata kaki. Kata Suari, rumahnya sudah sering mengalami genangan. Terkadang juga karena got yang meluap. "Sudah dari lama rumah saya tergenang air terus bahkan setiap hujan deras. Belum ada petugas yang menangani ini, ya kita pasrah saja. Sudah terbiasa seperti ini. Ini kan juga karena meluap dari saluran air di bawah trotoar. Jadi, mau gimana lagi, sempat sampai ke kamar saya juga," keluhnya.
Di sisi lain, dengan adanya hujan terus menerus mengguyur Kota Denpasar, bukan hanya di Sesetan saja namun di beberapa titik juga sempat mengalami genangan. Diantaranya, di perempatan Jalan Puputan dengan Jalan Moh Yamin, Jalan Mekar Pemogan, dan Jalan Bet Ngandang-Sanur.
Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kota Denpasar I Gusti Ngurah Putra Sanjaya, hingga malam hari tidak bisa dikonfirmasi via telfon terkait genangan yang melanda kawasan Denpasar. Kendati nada sambung terdengar tidak diangkat, dan beberapa kali di SMS juga tidak ada balasan. *m
Komentar