Libur Nataru, Basarnas Denpasar Siaga SAR 13 Hari
Menyambut libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru), Badan Search and Rescue menggelar siaga SAR selama 13 hari.
MANGUPURA, NusaBali
Siaga SAR ini dimulai 20 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Denpasar Ketut Gede Ardana mengatakan siaga SAR ini merupakan langkah kesiapsiagaan Basarnas dalam menyambut kedatangan wisatawan ke Bali. Dari pengalaman tahun sebelumnya pada libur Nataru terjadi lonjakan jumlah wisatawan ke Bali.
“Frekuensi arus transportasi darat, laut, dan udara dari dan ke Bali selalu mengalami peningkatan menjelang, saat, dan sesudah Hari Raya Natal. Basarnas melalui UPT yang berada di Bali melaksanakan siaga SAR khusus selama 13 hari terhitung dari hari ini (kemarin) hingga 1 Januari 2018,” ujarnya, Rabu (20/12).
Ardana mengatakan siaga SAR khusus ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan SAR Nasional Nomor 04 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Siaga SAR. Sesuai keputusan itu kepala kantor berperan selaku penanggungjawab dan pengawas sekaligus sebagai SMC SAR Mission Coordinator (SMC) jika nantinya terjadi keadaan yang memerlukan pergerakan operasi SAR.
Penempatan personel tersebut menyesuaikan dengan prosentase kerawanan, seperti di jalur penyeberangan, penerbangan, dan objek-objek wisata. “Melihat kondisi alam dan cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Bali, tentunya berbanding lurus dengan kemungkinan terjadinya kondisi rawan yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” tuturnya.
Lokasi penempatan alat utama (alut) dan personel di antaranya di Pelabuhan Padangbai dan sekitar Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Gilimanuk dan sekitar Jembrana, Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Buleleng, dan sekitar Kabupaten Buleleng, Pelabuhan Benoa dan seluruh perairan di Bali, sekitar Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan serta sekitar Kabupaten Klungkung. Selain itu, tim SAR juga melakukan siaga di Bandara I Gusti Ngurah Rai bergabung gabung dalam Posko Terpadu Nataru. “Personel yang terlibat dalam siaga khusus ini sebanyak 120 orang,” imbuhnya. *p
“Frekuensi arus transportasi darat, laut, dan udara dari dan ke Bali selalu mengalami peningkatan menjelang, saat, dan sesudah Hari Raya Natal. Basarnas melalui UPT yang berada di Bali melaksanakan siaga SAR khusus selama 13 hari terhitung dari hari ini (kemarin) hingga 1 Januari 2018,” ujarnya, Rabu (20/12).
Ardana mengatakan siaga SAR khusus ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan SAR Nasional Nomor 04 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Siaga SAR. Sesuai keputusan itu kepala kantor berperan selaku penanggungjawab dan pengawas sekaligus sebagai SMC SAR Mission Coordinator (SMC) jika nantinya terjadi keadaan yang memerlukan pergerakan operasi SAR.
Penempatan personel tersebut menyesuaikan dengan prosentase kerawanan, seperti di jalur penyeberangan, penerbangan, dan objek-objek wisata. “Melihat kondisi alam dan cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Bali, tentunya berbanding lurus dengan kemungkinan terjadinya kondisi rawan yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” tuturnya.
Lokasi penempatan alat utama (alut) dan personel di antaranya di Pelabuhan Padangbai dan sekitar Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Gilimanuk dan sekitar Jembrana, Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Buleleng, dan sekitar Kabupaten Buleleng, Pelabuhan Benoa dan seluruh perairan di Bali, sekitar Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan serta sekitar Kabupaten Klungkung. Selain itu, tim SAR juga melakukan siaga di Bandara I Gusti Ngurah Rai bergabung gabung dalam Posko Terpadu Nataru. “Personel yang terlibat dalam siaga khusus ini sebanyak 120 orang,” imbuhnya. *p
Komentar