Akses Pasar Penentu Sektor Pertanian
Buleleng semakin serius menggarap sektor pertanian. Dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng tahun 2017-2022, sektor pertanian menjadi prioritas utama.
Susun Program Jangka Menengah
SINGARAJA, NusaBali
Pembahasan pun ditingkatkan dengan melibatkan banyak pihak untuk penyempurnaan. Terungkap pula, akses dan peluang pasar menjadi komponen penting keberhasilan program pada sektor pertanian.
Pembahasan RPJMD dengan prioritas sektor pertenian dilakukan Bappeda Litbang Buleleng dengan melibatkan stakeholder tarkait, LSM, Organisasi Masyarakat, BUMD, tokoh masyarakat melalui Konsultasi Publik dan Musrenbang Rabu (20/12).
Kepala Bappeda Litban Buleleng Gde Dharmaja mengatakan, penyusunan RPJMD tahun 2017-2022 merupakan lanjutan dari RPJMD tahun 2012-2016 yang belum sepenuhnya digarap. Dharmaja menjelaskan, walaupun penyusunan RPJMD kali ini fokus pada sektor pertanian. Namun tetap memperhatikan sektor lain, seperti infrastruktur jalan, kesehatan, dan pendidikan. Menurut Dharmaja, untuk sektor pertanian selama ini kelemahan ada pada kurangnya pemahaman petani akan kebutuhan pasar. Sehingga sangat perlu mencarikan formula agar panen hasil pertanian memiliki harga jual yang tinggi. “Pada prinsipnya pengembangan sektor pertanian ada pada pemberdayaan pertanian dan petani itu sendiri, dan mengembangkan potensi yang ada. Pertanian kita di Buleleng grafiknya sudah naik dan masih bisa ditingkatkan lagi. Namun tidak cukup hanya menghasilkan pertanian juga harus mencari aspek pasar agar mendapatkan harga yang baik,” jelasnya.
Dijelaskan, konsep pemasarannya harus berorientasi pada kebutuhan pasar. Selama ini, Darmaja menilai, kelemahan petani adalah sering latah. “Misalnya di Sudaji buah rambutan bagus, latah menanam rambutan. Durian ramai, latah menanam durian. Begitu berproduksi sehingga timpang. Hasil panen berlimpah dibandingkan permintaan, sehingga harganya menurun. Itulah yang perlu dibenahi sekarang. Petani berproduksi harus sesuai kebutuhan pasar. Itu teknisnya,” terangnya.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memastikan, meski pembangunan di bidang pertanian tengah dimatangkan, namun tidak menyampingkan sektor lain. Seperti infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan. Saat ini, pembangunan di sektor pertanian tengah digenjot melibatkan berbagai pihak. Seperti menjalin MoU dengan pihak ketiga dalam meningkatkan produksi pertanian hingga pasca panen. “Sinergitas semua pihak dalam pembangunan di bidang pertanian diperlukan. Buleleng sudah jalan dalam meningkatkan hasil produksi pertanian, pembibitan hingga pasca panen melalui MoU. Jadi sinergitas pembangunan dengan berbagai pihak kami jalin, sehingga pertanian di Buleleng bisa maju,” katanya. *k19
Komentar