Angkot Siswa Diback Up 2 Bus
Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung terus berbenah untuk memberikan pelayanan optimal terhadap angkutan gratis untuk siswa.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena sejak program ini diluncurkan, 13 November, ada beberapa persoalan yang muncul. Salah satunya, siswa yang naik angkutan itu masih membeludak, untuk langkah antisipasi bahkan Dishub sampai mengerahkan dua unit bus.
Bus tersebut kini keliling antar-jemput siswa untuk memback up angkot yang sudah disediakan 85 unit. Padahal Dishub sudah membagikan 1.400 kartu kepada empat SMP di Klungkung sejak Senin (11/12). Namun karena terbentur ulangan umum dan libur sekolah sampai saat ini kartu tersebut belum bisa disebar. “Kakmi sudah bagikan kartunya ke sekolah, karena siswa masih ulangan biar tidak terganggu,” ujarnya.
Sehingga selama ulangan berlangsung pihaknya mengerahkan dua unit bus masing-masing berkapasitas 25 orang. Karena jika mengandalkan angkot yang sudah tidak cukup mengingat ada siswa yang rumahnya dekat ikut naik angkot, setidaknya bisa mencapai 3.000 siswa.
Kata Sucitra, penyebaran kartu penerima layanan angkot gratis tersebut akan segera disebar oleh pihak sekolah pada Januari 2018. “Awal tahun depan langsug diterapkan,” ujarnya. Pihaknya akan terus melakukan pembenahan terkat beberapa hal yang masih menjadi kekurangan.
Sucitra menjelaskan ada empat sekolah SMP di Kecamatan Klungkung yang mendapat pelayanan angkutan siswa gratis. Meliputi, SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 Semarapura, SMPN 3 Semarapura, dan SMPN PGRI Klungkung, dengan menggunakan 85 armada. Untuk tahun 2018 juga sudah dianggarkan Rp 3,6 miliar, dengan perhitungan hari siswa sekolah yakni 332 hari. “Tahun 2018 untuk penambahan angkutan siswa belum ada,” ujarnya. Sementara itu, gaji sekaligus biaya operasional yang diterima oleh sang sopir sekaligus pemilik angkot bervariatif tergantung jarak tempuh, kisaran Rp 105.000 - Rp 120.000/hari.*wan
Karena sejak program ini diluncurkan, 13 November, ada beberapa persoalan yang muncul. Salah satunya, siswa yang naik angkutan itu masih membeludak, untuk langkah antisipasi bahkan Dishub sampai mengerahkan dua unit bus.
Bus tersebut kini keliling antar-jemput siswa untuk memback up angkot yang sudah disediakan 85 unit. Padahal Dishub sudah membagikan 1.400 kartu kepada empat SMP di Klungkung sejak Senin (11/12). Namun karena terbentur ulangan umum dan libur sekolah sampai saat ini kartu tersebut belum bisa disebar. “Kakmi sudah bagikan kartunya ke sekolah, karena siswa masih ulangan biar tidak terganggu,” ujarnya.
Sehingga selama ulangan berlangsung pihaknya mengerahkan dua unit bus masing-masing berkapasitas 25 orang. Karena jika mengandalkan angkot yang sudah tidak cukup mengingat ada siswa yang rumahnya dekat ikut naik angkot, setidaknya bisa mencapai 3.000 siswa.
Kata Sucitra, penyebaran kartu penerima layanan angkot gratis tersebut akan segera disebar oleh pihak sekolah pada Januari 2018. “Awal tahun depan langsug diterapkan,” ujarnya. Pihaknya akan terus melakukan pembenahan terkat beberapa hal yang masih menjadi kekurangan.
Sucitra menjelaskan ada empat sekolah SMP di Kecamatan Klungkung yang mendapat pelayanan angkutan siswa gratis. Meliputi, SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 Semarapura, SMPN 3 Semarapura, dan SMPN PGRI Klungkung, dengan menggunakan 85 armada. Untuk tahun 2018 juga sudah dianggarkan Rp 3,6 miliar, dengan perhitungan hari siswa sekolah yakni 332 hari. “Tahun 2018 untuk penambahan angkutan siswa belum ada,” ujarnya. Sementara itu, gaji sekaligus biaya operasional yang diterima oleh sang sopir sekaligus pemilik angkot bervariatif tergantung jarak tempuh, kisaran Rp 105.000 - Rp 120.000/hari.*wan
1
Komentar