Rencana Operasional di Jakarta, BPD Bali Tunggu RUPS
PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) mempertimbangkan untuk membuka perwakilan di Jakarta.
DENPASAR, NusaBali
Berdasarkan kajian, pembukaan semacam perwakilan untuk operasional di Jakarta potensial untuk bisnis perbankan. Rencana operasional di Jakarta sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BPD Bali 2018, akan disampaikan nanti dalam RUPS BPD Bali.
Hal tersebut disampaikan Plts Direksi BPD Bali I Gde Sudibia di Denpasar, Kamis (21/12). “Sesuai AD/ART harus disampaikan kepada RUPS,” jelasnya didampingi Komisaris Non Independen Wisnu Bawa Temaja dan Kadiv Umum dan Sekretariat I Gede Sukanada.
Sebetulnya dalam RBB 2017, rencana buka layanan di Jakarta sudah masuk. Namun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta untuk mempertimbangkannya. Atas rekomendasi dari OJK itulah dilakukan pertimbangan dan kajian, sehingga dimasukkan lagi dalam RBB 2018. Jelas Sudibia, rencana operasional di Jakarta bukan kantor cabang, namun semacam perwakilan, atau jaringan kantor .”Nanti kalau ada pendapat dari OJK, akan kami jadikan bahan kajian, apakah perlu disesuaikan lagi atau tidak,” kata Sudibia.
Jika bisa diwujudkan berarti layanan bisnis BPD Bali telah di luar Bali bertambah, setelah di Mataram, Lombok Barat dan Tanjung, Lombok Utara di NTB. Di Mataram merupakan Cabang dan di Tanjung, Kantor Pembantu Cabang (KPC).
Sementara dalam tahun 2017 ini menurut Sudibia, BPD Bali mampu mencapai kinerja yang baik. Hal ini dilihat dari sisi asset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), capaian laba bersih dan lainnya. Laba bersih yang berhasil diraih BPD Bali Rp 536 miliar, DPK 19.719 miliar. Terus penyaluran kredit 16.283 miliar.Capaian tersebut sampai dengan November 2017, yang rata-rata mengalami peningkatan. Demikian juga total asset Rp 24.023 miilar. *k17
Hal tersebut disampaikan Plts Direksi BPD Bali I Gde Sudibia di Denpasar, Kamis (21/12). “Sesuai AD/ART harus disampaikan kepada RUPS,” jelasnya didampingi Komisaris Non Independen Wisnu Bawa Temaja dan Kadiv Umum dan Sekretariat I Gede Sukanada.
Sebetulnya dalam RBB 2017, rencana buka layanan di Jakarta sudah masuk. Namun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta untuk mempertimbangkannya. Atas rekomendasi dari OJK itulah dilakukan pertimbangan dan kajian, sehingga dimasukkan lagi dalam RBB 2018. Jelas Sudibia, rencana operasional di Jakarta bukan kantor cabang, namun semacam perwakilan, atau jaringan kantor .”Nanti kalau ada pendapat dari OJK, akan kami jadikan bahan kajian, apakah perlu disesuaikan lagi atau tidak,” kata Sudibia.
Jika bisa diwujudkan berarti layanan bisnis BPD Bali telah di luar Bali bertambah, setelah di Mataram, Lombok Barat dan Tanjung, Lombok Utara di NTB. Di Mataram merupakan Cabang dan di Tanjung, Kantor Pembantu Cabang (KPC).
Sementara dalam tahun 2017 ini menurut Sudibia, BPD Bali mampu mencapai kinerja yang baik. Hal ini dilihat dari sisi asset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), capaian laba bersih dan lainnya. Laba bersih yang berhasil diraih BPD Bali Rp 536 miliar, DPK 19.719 miliar. Terus penyaluran kredit 16.283 miliar.Capaian tersebut sampai dengan November 2017, yang rata-rata mengalami peningkatan. Demikian juga total asset Rp 24.023 miilar. *k17
Komentar