KBS–Ace Yakin Menang, Target 75 Persen di Bangli
Giri Prasta Beber Kemungkinan Perolehan Suara
BANGLI, NusaBali
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang diusung PDI Perjuangan pada Pilgub Bali 2018, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Arthadana Sukawati alias Cok Ace (KBS–Ace) menggelar deklarasi di Lapangan Kapten Mudita Bangli, Sabtu (23/12). KBS–Ace ditargetkan menang 75 persen suara di Kabupaten Bangli dalam Pilgub Bali 2018.
Hadir dalam deklarasi ini Ketua DPP PDIP I Made Urip, Ketua DPC PDIP Badung sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan KBS–Ace I Nyoman Giri Prasta, seluruh pengurus DPC, PAC PDIP Bangli, serta ribuan simpatisan dari seluruh Bangli.
Dalam kesempatan tersebut Wayan Koster yang didampingi Cok Ace menyampaikan pihaknya yakin menang dalam pesta demokrasi Pilgub 2018. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan partai dan soliditasi kader partai. Pihaknya melihat respons masyarakat Bangli terhadap paket KBS–Ace cukup bagus. Kinerja selama ini tentu menjadi penilaian masyarakat.
“Karena saya sudah banyak turun ke Bangli, sampai di pelosok-pelosok desa dengan program yang selama ini saya salurkan melalui posisi saya sebagai anggota dewan. Apa yang saja kerjakan, saya rasa sudah dirasakan oleh masyarakat Bangli,” tuturnya.
Di sisi lain yang membuat pihaknya yakin mampu menang, menoleh dari pengalaman pilkada sebelumnya baik di tingkat kabupaten ataupun provinsi, PDIP mampu bertarung. “Pengalaman pilkada, PDIP selalu menang,” imbuhnya.
Sementara itu , Ketua Tim Pemenangan KBS–Ace dalam Pilgub Bali 2018 I Nyoman Giri Prasta, mengatakan akan menggelar deklarasi di 9 kabupaten/kota hingga ke desa-desa. Setelah deklarasi di Bangli, akan dilaksanakan deklarasi di kabupaten lain. Tim pemenangan di masing-masing kabupaten akan terus bergerak. Pihaknya ingin dengan paket KBS–Ace bisa mewujudnyatakan one island one management.
Dikatakan bahwa pemerintahan saat ini sudah bagus, ke depan pihaknya ingin memantapkan kembali, tentu dengan mengusung dan memenangkan KBS–Ace.
Disinggung perihal hasil suara, Giri Prasta dan tim sudah memperhitungkan kemungkinan terburuk dalam perhelatan Pilgub 2018. “Kemungkinan terburuk, di Denpasar kalah, suara Badung pakai tutup, Karangasem kalah, Gianyar pakai tutup, Klungkung kalah, Bangli yang menutup. Suara Buleleng, Tabanan, Negara bisa dipegang, pasti KBS–Ace jadi Gubernur Bali,” ungkapnya.
Ketua Tim Pemenangan KBS–Ace di Bangli Sang Nyoman Sedana Arta yang juga wakil Bupati Bangli, menambahkan sebagai partai pengusung, memiliki tanggung jawab untuk memenangkan KBS–Ace. Untuk itu perlu kerja sama para kader, sehingga tujuan ke depan bisa terwujud. Sedana Arta meminta kader untuk melakukan tugas dengan sinergitas dan kerja sama.
Hal senada disampaikan Ketua DPP PDIP I Made Urip. Menurutnya, seluruh tim pemenangan harus kompak, bekerja tidak hanya 1 atau 2 orang, namun kerja tim. Ditegaskan pula, dalam Pilgub ataupun pilkada bukan sekadar merebut kekuasaan, namun bagaimana memberikan pemahaman politik di masyarakat. Pihaknya pun tidak ingin kader PDIP semata-mata mengejar penghargaan, namun harus mampu membuktikan kinerjanya. “Kerja nyata yang dapat dirasakan masyarakat. Ke depan mampu melahirkan pemimpin yang kredibel,” tutur Made Urip. *e
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang diusung PDI Perjuangan pada Pilgub Bali 2018, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Arthadana Sukawati alias Cok Ace (KBS–Ace) menggelar deklarasi di Lapangan Kapten Mudita Bangli, Sabtu (23/12). KBS–Ace ditargetkan menang 75 persen suara di Kabupaten Bangli dalam Pilgub Bali 2018.
Hadir dalam deklarasi ini Ketua DPP PDIP I Made Urip, Ketua DPC PDIP Badung sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan KBS–Ace I Nyoman Giri Prasta, seluruh pengurus DPC, PAC PDIP Bangli, serta ribuan simpatisan dari seluruh Bangli.
Dalam kesempatan tersebut Wayan Koster yang didampingi Cok Ace menyampaikan pihaknya yakin menang dalam pesta demokrasi Pilgub 2018. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan partai dan soliditasi kader partai. Pihaknya melihat respons masyarakat Bangli terhadap paket KBS–Ace cukup bagus. Kinerja selama ini tentu menjadi penilaian masyarakat.
“Karena saya sudah banyak turun ke Bangli, sampai di pelosok-pelosok desa dengan program yang selama ini saya salurkan melalui posisi saya sebagai anggota dewan. Apa yang saja kerjakan, saya rasa sudah dirasakan oleh masyarakat Bangli,” tuturnya.
Di sisi lain yang membuat pihaknya yakin mampu menang, menoleh dari pengalaman pilkada sebelumnya baik di tingkat kabupaten ataupun provinsi, PDIP mampu bertarung. “Pengalaman pilkada, PDIP selalu menang,” imbuhnya.
Sementara itu , Ketua Tim Pemenangan KBS–Ace dalam Pilgub Bali 2018 I Nyoman Giri Prasta, mengatakan akan menggelar deklarasi di 9 kabupaten/kota hingga ke desa-desa. Setelah deklarasi di Bangli, akan dilaksanakan deklarasi di kabupaten lain. Tim pemenangan di masing-masing kabupaten akan terus bergerak. Pihaknya ingin dengan paket KBS–Ace bisa mewujudnyatakan one island one management.
Dikatakan bahwa pemerintahan saat ini sudah bagus, ke depan pihaknya ingin memantapkan kembali, tentu dengan mengusung dan memenangkan KBS–Ace.
Disinggung perihal hasil suara, Giri Prasta dan tim sudah memperhitungkan kemungkinan terburuk dalam perhelatan Pilgub 2018. “Kemungkinan terburuk, di Denpasar kalah, suara Badung pakai tutup, Karangasem kalah, Gianyar pakai tutup, Klungkung kalah, Bangli yang menutup. Suara Buleleng, Tabanan, Negara bisa dipegang, pasti KBS–Ace jadi Gubernur Bali,” ungkapnya.
Ketua Tim Pemenangan KBS–Ace di Bangli Sang Nyoman Sedana Arta yang juga wakil Bupati Bangli, menambahkan sebagai partai pengusung, memiliki tanggung jawab untuk memenangkan KBS–Ace. Untuk itu perlu kerja sama para kader, sehingga tujuan ke depan bisa terwujud. Sedana Arta meminta kader untuk melakukan tugas dengan sinergitas dan kerja sama.
Hal senada disampaikan Ketua DPP PDIP I Made Urip. Menurutnya, seluruh tim pemenangan harus kompak, bekerja tidak hanya 1 atau 2 orang, namun kerja tim. Ditegaskan pula, dalam Pilgub ataupun pilkada bukan sekadar merebut kekuasaan, namun bagaimana memberikan pemahaman politik di masyarakat. Pihaknya pun tidak ingin kader PDIP semata-mata mengejar penghargaan, namun harus mampu membuktikan kinerjanya. “Kerja nyata yang dapat dirasakan masyarakat. Ke depan mampu melahirkan pemimpin yang kredibel,” tutur Made Urip. *e
Komentar