Akan Jadi Background Foto Ucapan Natal yang Dipajang di Sekolah
Murid SDN 1 Mambang Buat Pohon Natal dari Botol Plastik Bekas
TABANAN, NusaBali
Murid SDN 1 Mambang, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, membuat pohon Natal berbahan botol plastic bekas. Pohon yang dibuat itu tingginya mencapai 7 meter. Pohon Natal tersebut juga dihias aneka pernik menyerupai lampu atau bunga yang juga terbuat darti plastik bekas.
Murid SDN 1 Mambang memang sudah dikenal lihai memanfaatkan sampah plastik dijadikan berbagai kerajinan tangan. Mereka membentuk komunitas Gerakan Anak Peduli Sampah Plastik (Gapsap). Hampir setiap hari sampah plastik dibawa siswa ke sekolah. Sampah-sampah tersebut dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
Guru Pembina SDN 1 Mambang I Wayan Budi Susila, 48, menjelaskan, pohon Natal dibuat sebagai penghormatan dan simbol toleransi kepada umat Kristen yang sedang merayakan Natal. Serta bertujuan untuk mendaur ulang kembali sampah plastik agar menjadi kerajinan yang bermanfaat.
“Ini hanya bentuk toleransi. Kami gunakan juga sebagai background foto ucapan selamat Natal dan Tahun Baru yang akan dipajang di depan sekolah,” ujarnya, Senin (25/12).
Dikatakan, pohon Natal setinggi 7 meter berdiameter 3 meter (di bagian bawah pohon) ini dikerjakan selama dua pekan. Dengan melibatkan siswa kelas V dan VI yang tergabung dalam komunitas Gapsap. Pohon Natal itu menghabiskan 2.500 botol plastik bekas. “Kami juga dibantu oleh salah satu perusahaan minuman yang mau menyumbangkan botol bekas ke sekolah kami,” imbuh Budi Susila.
Diakui Budi Susila proses pengerjaannya tidak begitu sulit. Karena siswanya sudah biasa membuat kerajinan. Awalnya hanya perlu merangkai kerangka dari besi agar pohon Natal menjadi permanen. Kemudian botol yang berjumlah ribuan itu diikat menggunakan tali lalu dililitkan ke kerangka. “Kendalanya anak-anak dalam menumpuk pohon karena dibuat dua bagian, tetapi pada akhirnya mereka bisa,” ujarnya
Hasil karya tersebut ikut pameran pertama di areal Parkir Pucak Tedung, Desa Petang, Badung atas undangan salah satu perusahaan karena sudah membuat pohon Natal yang ramah lingkungan. Untuk selanjutnya, kata Budi Susila, pohon Natal akan dipajang di sekolah SDN 1 Mambang dikumpulkan dengan kerajinan yang sudah dibuat. *d
Murid SDN 1 Mambang memang sudah dikenal lihai memanfaatkan sampah plastik dijadikan berbagai kerajinan tangan. Mereka membentuk komunitas Gerakan Anak Peduli Sampah Plastik (Gapsap). Hampir setiap hari sampah plastik dibawa siswa ke sekolah. Sampah-sampah tersebut dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
Guru Pembina SDN 1 Mambang I Wayan Budi Susila, 48, menjelaskan, pohon Natal dibuat sebagai penghormatan dan simbol toleransi kepada umat Kristen yang sedang merayakan Natal. Serta bertujuan untuk mendaur ulang kembali sampah plastik agar menjadi kerajinan yang bermanfaat.
“Ini hanya bentuk toleransi. Kami gunakan juga sebagai background foto ucapan selamat Natal dan Tahun Baru yang akan dipajang di depan sekolah,” ujarnya, Senin (25/12).
Dikatakan, pohon Natal setinggi 7 meter berdiameter 3 meter (di bagian bawah pohon) ini dikerjakan selama dua pekan. Dengan melibatkan siswa kelas V dan VI yang tergabung dalam komunitas Gapsap. Pohon Natal itu menghabiskan 2.500 botol plastik bekas. “Kami juga dibantu oleh salah satu perusahaan minuman yang mau menyumbangkan botol bekas ke sekolah kami,” imbuh Budi Susila.
Diakui Budi Susila proses pengerjaannya tidak begitu sulit. Karena siswanya sudah biasa membuat kerajinan. Awalnya hanya perlu merangkai kerangka dari besi agar pohon Natal menjadi permanen. Kemudian botol yang berjumlah ribuan itu diikat menggunakan tali lalu dililitkan ke kerangka. “Kendalanya anak-anak dalam menumpuk pohon karena dibuat dua bagian, tetapi pada akhirnya mereka bisa,” ujarnya
Hasil karya tersebut ikut pameran pertama di areal Parkir Pucak Tedung, Desa Petang, Badung atas undangan salah satu perusahaan karena sudah membuat pohon Natal yang ramah lingkungan. Untuk selanjutnya, kata Budi Susila, pohon Natal akan dipajang di sekolah SDN 1 Mambang dikumpulkan dengan kerajinan yang sudah dibuat. *d
1
Komentar