Penyuluh Bahasa Bali Inventaris 89 Cerita Rakyat
Petugas Penyuluh Bahasa Bali se-Kabupaten Karangasem buat sementara berhasil menginventarisasi 89 cerita rakyat Bali.
AMLAPURA, NusaBali
Selain memverifikasi cerita rakyat di masyarakat, Penyuluh Bahasa Bali juga melakukan pembinaan kepada anak-anak sekolah. Para siswa binaan diadu Masatua Bali di Taman Budaya Candra Bhuana, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (24/12).
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Karangasem, I Wayan Jatiyasa mengatakan, dari 89 cerita rakyat yang didapatkan, kebanyakan berupa legenda Kerajaan Karangasem dan Kerajaan Batuaya. Sumber cerita dari lontar yang masih diwarisi keluarga Kerajaan Karangasem dan dari cerita tokoh masyarakat. “Inventarisasi cerita rakyat melibatkan 75 Penyuluh Bahasa Bali. Inventarisasi masih terus berjalan selama masih ada petunjuk untuk ditelusuri,” ungkap Jatiyasa.
Jatiyasa mengungkapkan, selain mengivantarisir cerita rakyat, Penyuluh Bahasa Bali juga menjalankan tugas pokoknya membina siswa sesuai situasi di setiap kampung yang jadi objek verifikasi. Bisa melakukan pembinaan di balai banjar, sekolah, tenda pengungsian, yang terpenting anak-anak kreatif, aktif dan menyenangkan. “Sebelumnya kami melakukan identifikasi lontar, sementara mampu mengidentifikasi 1.218 cakep lontar. Sedangkan yang telah dikonservasi 1.433 cakep. Cerita rakyat juga demikian,” katanya.
Sehingga antara lontar dan cerita rakyat Bali yang merupakan aset budaya Bali pelestariannya berkelanjutan. Guna melestarikan cerita rakyat, tiap tenaga penyuluh wajib memperkenalkan cerita rakyat itu kepada anak-anak sekolah. “Caranya dengan mengajar bercerita agar anak-anak tertarik mendengar dan menyimak isi cerita, disampaikan dengan cara-cara menyenangkan. salah satunya dengan cara bermain dan bernyanyi," tambahnya. Dikatakan, saat lomba masatua Bali pesertanya antusias sebanyal 16 orang. Tiap kecamatan menyertakan dua peserta putra dan putri. Lomba ini dinilai dewan juri I Nyoman Putra Suarjana, I Wayan Sadra, dan Ida Nyoman Sogatha.
Ketua Panitia Lomba, I Wayan Wardiasa menerangkan, Juara I putra diraih I Kadek Bintang Danuarta dari SD Negeri 1 Menanga (Kecamatan Rendang), Juara II Kadek Bayu Pradnyana dari SDN 1 Karangasem, dan juara III Ida Made Ari Kesawa Gaotama Putra dari SD Negeri 1 Abang, Kecamatan Abang. Juara I putri direbut I Gusti Ayu Bulan Pratami dari SDN 1 Sidemen (Kecamatan Sidemen), juara II Ni Kadek Galuh Sintia Dewi dari SD Negeri 5 Sibetan (Kecamatan Bebandem) dan juara III Ni Kadek Anya Rosvita Yani dari SD Negeri 2 Culik, Kecamatan Abang. *k16
Selain memverifikasi cerita rakyat di masyarakat, Penyuluh Bahasa Bali juga melakukan pembinaan kepada anak-anak sekolah. Para siswa binaan diadu Masatua Bali di Taman Budaya Candra Bhuana, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (24/12).
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Karangasem, I Wayan Jatiyasa mengatakan, dari 89 cerita rakyat yang didapatkan, kebanyakan berupa legenda Kerajaan Karangasem dan Kerajaan Batuaya. Sumber cerita dari lontar yang masih diwarisi keluarga Kerajaan Karangasem dan dari cerita tokoh masyarakat. “Inventarisasi cerita rakyat melibatkan 75 Penyuluh Bahasa Bali. Inventarisasi masih terus berjalan selama masih ada petunjuk untuk ditelusuri,” ungkap Jatiyasa.
Jatiyasa mengungkapkan, selain mengivantarisir cerita rakyat, Penyuluh Bahasa Bali juga menjalankan tugas pokoknya membina siswa sesuai situasi di setiap kampung yang jadi objek verifikasi. Bisa melakukan pembinaan di balai banjar, sekolah, tenda pengungsian, yang terpenting anak-anak kreatif, aktif dan menyenangkan. “Sebelumnya kami melakukan identifikasi lontar, sementara mampu mengidentifikasi 1.218 cakep lontar. Sedangkan yang telah dikonservasi 1.433 cakep. Cerita rakyat juga demikian,” katanya.
Sehingga antara lontar dan cerita rakyat Bali yang merupakan aset budaya Bali pelestariannya berkelanjutan. Guna melestarikan cerita rakyat, tiap tenaga penyuluh wajib memperkenalkan cerita rakyat itu kepada anak-anak sekolah. “Caranya dengan mengajar bercerita agar anak-anak tertarik mendengar dan menyimak isi cerita, disampaikan dengan cara-cara menyenangkan. salah satunya dengan cara bermain dan bernyanyi," tambahnya. Dikatakan, saat lomba masatua Bali pesertanya antusias sebanyal 16 orang. Tiap kecamatan menyertakan dua peserta putra dan putri. Lomba ini dinilai dewan juri I Nyoman Putra Suarjana, I Wayan Sadra, dan Ida Nyoman Sogatha.
Ketua Panitia Lomba, I Wayan Wardiasa menerangkan, Juara I putra diraih I Kadek Bintang Danuarta dari SD Negeri 1 Menanga (Kecamatan Rendang), Juara II Kadek Bayu Pradnyana dari SDN 1 Karangasem, dan juara III Ida Made Ari Kesawa Gaotama Putra dari SD Negeri 1 Abang, Kecamatan Abang. Juara I putri direbut I Gusti Ayu Bulan Pratami dari SDN 1 Sidemen (Kecamatan Sidemen), juara II Ni Kadek Galuh Sintia Dewi dari SD Negeri 5 Sibetan (Kecamatan Bebandem) dan juara III Ni Kadek Anya Rosvita Yani dari SD Negeri 2 Culik, Kecamatan Abang. *k16
Komentar