PHRI Ajak Wisman Kampanye Bali Aman
Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karangasem mengajak wisatawan mancanegara kampanye Bali aman dan Bali layak dikunjungi.
AMLAPURA, NusaBali
Rata-rata wisatawan mancanegara (wisman) uang menginap di kawasan Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, antusias mempromosikan Bali dengan membentangkan selebaran. Selanjutnya promosi itu disebarkan ke negara mereka masing-masing.
Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Tama, mengatakan, melibatkan wisman untuk kampanye Bali aman dikunjungi lebih efektif untuk melawan pengaruh berita hoax terkait status awas Gunung Agung. Tama mengaku, setiap bertemu wisman terus memberikan pengertian terkait status awas Gunung Agung. Bahwa yang tidak aman dikunjungi ada di radius 8 kilometer dan perluasan sektoral 10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Di luar itu, Bali aman. “Kecuali terjadi hujan abu dan bahayanya ditentukan arah angin. Jika arah angin ke barat daya, risikonya Bandara Ngurah Rai bisa tutup seperti yang terjadi sebelumnya. Jika di luar itu Bali aman,” terang Tama.
Tama menambahkan, sebenarnya wisman senang datang ke Bali menyaksikan Gunung Agung erupsi, hanya saja terkadang yang dikhawatirkan Bandara Ngurah Rai buka tutup. Diakui, pengaruh terhadap status awas Gunung Agung, hunian hotel menurun drastis, banyak kunjungan ke Bali, khususnya ke Karangasem dibatalkan, termasuk menyambut malam tahun baru. Terpisah, Manager Hotel Ashyana Candidasa, I Wayan Kariasa mengakui, kunjungan wisatawan sepi dan penurunannya jauh dibanding tahun 2016. “Di hotel kami, huniannya hanya 20 persen. Rata-rata di hotel lain juga begitu, bahkan ada yang hunian nol persen,” kata Kariasa.
Kariasa juga berupaya melakukan recovery agar wisman percaya Bali layak dikunjungi dan mengajak wisman kampanye Bali aman. “Kami punya wisatawan dari Inggris dan Australia. Mereka berjanji akan datang paada bulan Januari. Mudah-mudahan tidak ada kendala non teknis,” harap Kariasa. Dia berharap dengan adanya segelintir wisatawan Eropa berkunjung ke Objek Wisata Candidasa dan diajak kampanye Bali aman, secara tidak langsung wisatawan yang ada di negara masing-masing termotivasi berlibur ke Bali. “Berita hoax yang sering mengacaukan situasi terkait terjadinya bencana di Karangasem. Misalnya, banjir di Sungai Yehsah diupload, kan orang di luar negeri jadi mikir datang ke Bali,” tambahnya. *k16
Rata-rata wisatawan mancanegara (wisman) uang menginap di kawasan Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, antusias mempromosikan Bali dengan membentangkan selebaran. Selanjutnya promosi itu disebarkan ke negara mereka masing-masing.
Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Tama, mengatakan, melibatkan wisman untuk kampanye Bali aman dikunjungi lebih efektif untuk melawan pengaruh berita hoax terkait status awas Gunung Agung. Tama mengaku, setiap bertemu wisman terus memberikan pengertian terkait status awas Gunung Agung. Bahwa yang tidak aman dikunjungi ada di radius 8 kilometer dan perluasan sektoral 10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Di luar itu, Bali aman. “Kecuali terjadi hujan abu dan bahayanya ditentukan arah angin. Jika arah angin ke barat daya, risikonya Bandara Ngurah Rai bisa tutup seperti yang terjadi sebelumnya. Jika di luar itu Bali aman,” terang Tama.
Tama menambahkan, sebenarnya wisman senang datang ke Bali menyaksikan Gunung Agung erupsi, hanya saja terkadang yang dikhawatirkan Bandara Ngurah Rai buka tutup. Diakui, pengaruh terhadap status awas Gunung Agung, hunian hotel menurun drastis, banyak kunjungan ke Bali, khususnya ke Karangasem dibatalkan, termasuk menyambut malam tahun baru. Terpisah, Manager Hotel Ashyana Candidasa, I Wayan Kariasa mengakui, kunjungan wisatawan sepi dan penurunannya jauh dibanding tahun 2016. “Di hotel kami, huniannya hanya 20 persen. Rata-rata di hotel lain juga begitu, bahkan ada yang hunian nol persen,” kata Kariasa.
Kariasa juga berupaya melakukan recovery agar wisman percaya Bali layak dikunjungi dan mengajak wisman kampanye Bali aman. “Kami punya wisatawan dari Inggris dan Australia. Mereka berjanji akan datang paada bulan Januari. Mudah-mudahan tidak ada kendala non teknis,” harap Kariasa. Dia berharap dengan adanya segelintir wisatawan Eropa berkunjung ke Objek Wisata Candidasa dan diajak kampanye Bali aman, secara tidak langsung wisatawan yang ada di negara masing-masing termotivasi berlibur ke Bali. “Berita hoax yang sering mengacaukan situasi terkait terjadinya bencana di Karangasem. Misalnya, banjir di Sungai Yehsah diupload, kan orang di luar negeri jadi mikir datang ke Bali,” tambahnya. *k16
Komentar