Kapal Rescue BPBD Siap Beroperasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng menerima bantuan kapal rescue dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
SINGARAJA, NusaBali
Kapal berukuran panjang 10 x 3 meter dan tinggi 2,5 meter tersebut hingga Selasa (26/12), masih parkir di halaman Kantor BPBD Buleleng. Rencananya kapal seharga Rp 2,5 miliar tersebut akan beroperasi tahun depan.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan kapal tersebut segera akan distandbykan di pantai Desa Pemaron dan diturunkan apabila ada bencana di laut. “Kemarin sudah kami upacarai, sekarang masih tunggu trailer dulu untuk membawanya ke pantai,” ujar dia.
Kapal tersebut, dikatakan Subur, akan diturunkan untuk kegiatan pemantauan laut dan juga penyelamatan bencana orang atau nelayan hilang di tengah laut. Pihaknya pun menyediakan anggaran Rp 8 juta untuk satu kali operasional pada kapal dengan kapasitas 15 orang penumpang tersebut. Persiapan pengoperasian kapal rescue juga diikuti dengan penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni. BPBD sudah menyiapkan dua orang pegawainya yang akan memegang kemudi kapal dengan kekuatan 300 PK tersebut.
Menurutnya, Buleleng merupakan daerah yang mendapat prioritas dari BNPB Pusat untuk mendapatkan bantuan kapal ini. Mengingat Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali. Selain juga kejadian bencana yang terjadi di tengah laut, baik kapal terbalik dihantam gelombang maupun nelayan hilang sering kali terjadi di Buleleng. Hal tersebut, jelas Subur, menjadi pertimbangan pusat untuk memberikan bantuan ini kepada Buleleng.
Kapal oranye itu juga disebut memiliki spec yang sangat bagus. Selain unggul dalam kekuatan dan kecepatan mesin, juga disertai dengan pemecah gelombang. Sehingga kapal masih tetap stabil walaupun mengarungi gelombang pasang. Selain itu, dilengkapi dengan satu unit radar dan berbagai alat komunikasi yang terhubung langsung dengan satelit. Alat itu disebut Subur memudahkan proses komunikasi saat pencarian di tengah laut.*k23
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan kapal tersebut segera akan distandbykan di pantai Desa Pemaron dan diturunkan apabila ada bencana di laut. “Kemarin sudah kami upacarai, sekarang masih tunggu trailer dulu untuk membawanya ke pantai,” ujar dia.
Kapal tersebut, dikatakan Subur, akan diturunkan untuk kegiatan pemantauan laut dan juga penyelamatan bencana orang atau nelayan hilang di tengah laut. Pihaknya pun menyediakan anggaran Rp 8 juta untuk satu kali operasional pada kapal dengan kapasitas 15 orang penumpang tersebut. Persiapan pengoperasian kapal rescue juga diikuti dengan penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni. BPBD sudah menyiapkan dua orang pegawainya yang akan memegang kemudi kapal dengan kekuatan 300 PK tersebut.
Menurutnya, Buleleng merupakan daerah yang mendapat prioritas dari BNPB Pusat untuk mendapatkan bantuan kapal ini. Mengingat Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali. Selain juga kejadian bencana yang terjadi di tengah laut, baik kapal terbalik dihantam gelombang maupun nelayan hilang sering kali terjadi di Buleleng. Hal tersebut, jelas Subur, menjadi pertimbangan pusat untuk memberikan bantuan ini kepada Buleleng.
Kapal oranye itu juga disebut memiliki spec yang sangat bagus. Selain unggul dalam kekuatan dan kecepatan mesin, juga disertai dengan pemecah gelombang. Sehingga kapal masih tetap stabil walaupun mengarungi gelombang pasang. Selain itu, dilengkapi dengan satu unit radar dan berbagai alat komunikasi yang terhubung langsung dengan satelit. Alat itu disebut Subur memudahkan proses komunikasi saat pencarian di tengah laut.*k23
Komentar