Atap SMKN 1 Diterbangkan Puting Beliung
Karena setelah kejadian hujan masih turun mengguyur. Bahkan sejumlah peralatan yang digunakan untuk praktik di jurusan Kria Kayu, basah.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah atap bangunan SMKN 1 Sukasada, Buleleng, Selasa (26/12), berantakan disapu angin putting beliung. Beberapa atap bangunan yang terbuat dari seng diterbangkan puting beliung hingga melewati areal sekolah. Beruntung kerusakan yang diakibatkan tidak parah.
Kejadian tersebut diceritakan Kepala Bengkel Kria Kayu, SMKN 1 Sukasada Drs Putu Wenten. Kata dia, bencana itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu tengah terjadi hujan deras yang disertai dengan angin kencang. “Tadi saya sedang di rumah, sekolah memang lagi kosong karena masih libur semesteran. Saya dapat telepon dari penjaga sekolah Ketut Suarta, katanya ada puting beliung, saya langsung ke kesini,” ujar dia.
Angin putting beliung yang diprediksi datang dari arah barat laut itu langsung menyapu atap bangunan bengkel Kria Kayu SMKN 1 Sukasada. Akibatnya, 10 lembar seng yang sudah terpasang sebagai atap tercabut dan diterbangkan oleh angin. Sebagian atap ditemukan di areal sekolah, sebagian lagi jatuh di luar pagar. Bencana angin puting beliung yang melanda sekolah tersebut untuk kali pertamanya juga mengakibatkan tergenangnya ruangan bengkel Kria Kayu. Karena setelah kejadian hujan masih turun mengguyur. Bahkan sejumlah peralatan yang digunakan untuk praktik di jurusan Kria Kayu, basah. “Saya sudah amankan tadi bahan ajar yang kebetulan baru dibeli untuk semester depan, memang ada yang basah beberapa, seperti kertas dan juga alat-alat praktik yang semuanya menggunakan listrik,” imbuh dia.
Dari kejadian tersebut pihaknya memprediksi kerugian mencapai Rp 5 juta. Belum termasuk kerusakan alat praktik yang disinyalir beberapa ada yang konslet akibat terkena air hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Made Subur mengaku kerusakan yang diterimanya akibat puting beliung hanya SMKN 1 Sukasada. “Belum ada laporan lain lagi, kami terus siagakan personel untuk segera tanggap saat terjadi bencana dalam situasi seperti ini yang potensi bencananya sangat tinggi,” ungkap dia. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap menyiagakan diri.*k23
Sejumlah atap bangunan SMKN 1 Sukasada, Buleleng, Selasa (26/12), berantakan disapu angin putting beliung. Beberapa atap bangunan yang terbuat dari seng diterbangkan puting beliung hingga melewati areal sekolah. Beruntung kerusakan yang diakibatkan tidak parah.
Kejadian tersebut diceritakan Kepala Bengkel Kria Kayu, SMKN 1 Sukasada Drs Putu Wenten. Kata dia, bencana itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu tengah terjadi hujan deras yang disertai dengan angin kencang. “Tadi saya sedang di rumah, sekolah memang lagi kosong karena masih libur semesteran. Saya dapat telepon dari penjaga sekolah Ketut Suarta, katanya ada puting beliung, saya langsung ke kesini,” ujar dia.
Angin putting beliung yang diprediksi datang dari arah barat laut itu langsung menyapu atap bangunan bengkel Kria Kayu SMKN 1 Sukasada. Akibatnya, 10 lembar seng yang sudah terpasang sebagai atap tercabut dan diterbangkan oleh angin. Sebagian atap ditemukan di areal sekolah, sebagian lagi jatuh di luar pagar. Bencana angin puting beliung yang melanda sekolah tersebut untuk kali pertamanya juga mengakibatkan tergenangnya ruangan bengkel Kria Kayu. Karena setelah kejadian hujan masih turun mengguyur. Bahkan sejumlah peralatan yang digunakan untuk praktik di jurusan Kria Kayu, basah. “Saya sudah amankan tadi bahan ajar yang kebetulan baru dibeli untuk semester depan, memang ada yang basah beberapa, seperti kertas dan juga alat-alat praktik yang semuanya menggunakan listrik,” imbuh dia.
Dari kejadian tersebut pihaknya memprediksi kerugian mencapai Rp 5 juta. Belum termasuk kerusakan alat praktik yang disinyalir beberapa ada yang konslet akibat terkena air hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Made Subur mengaku kerusakan yang diterimanya akibat puting beliung hanya SMKN 1 Sukasada. “Belum ada laporan lain lagi, kami terus siagakan personel untuk segera tanggap saat terjadi bencana dalam situasi seperti ini yang potensi bencananya sangat tinggi,” ungkap dia. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap menyiagakan diri.*k23
1
Komentar