DLH Tambah Dua Armada
Maksimalkan Penanganan Sampah di Kota
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng kembali merencanakan penambahan armada truk pengangkut sampah untuk tahun 2018. Penambahan armada itu untuk memaksimalkan penanganan sampah di wilayah perkotaan.
Kepala DLH Buleleng Nyoman Genep yang ditemui belum lama ini, menjelaskan penambahan dua truk pengangkut sampah memakan anggaran kurang lebih Rp 420 juta per unitnya. Dua armada tersebut nantinya akan membantu puluhan armada yang sudah beroperasi selama ini. “Penambahannya nanti untuk memaksimalkan penanganan sampah, karena ada beberapa daerah yang kadang penanganannya agak lambat terutama saat hari raya yang membuat sampah menumpuk,” ujar dia.
Selain itu, penanganan masalah sampah di Buleleng juga akan digenjot dengan bantuan operasional mobil pick up kepada desa yang pengelolaan sampahnya sudah bagus. Termasuk memiliki TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) untuk pengolahan sampah di daerahnya masing-masing. Hanya saja selama ini hambatan yang masih dihadap Pemkab Buleleng dalam penanganan sampah soal perubahan mindset masyarakat dan keterlibatannya.
Meski selama ini Buleleng sudah mencanangkan program bebas sampah plastik, namun sampah-sampah berserakan masih kerap kali di sejumlah titik. Sampah-sampah itu pun terbukti menjadi penyebab banjir yang datang saat musim penghujan seperti sekarang ini. Selain itu penempatan kontainer sampah di tepi jalan umum juga sering dikeluhkan masyarakat. Sebagian masyarakat yang rumah atau tokonya ada di dekat kontainer sering kali protes dengan alasan tidak tahan bau dan polusinya. Sehingga DLH juga merasa kebingungan untuk menempatkan bak kontainer yang sebenarnya sangat diperlukan untuk menampung sampah masyarakat di wilayah perkotaan.
Genep mengaku terus melakukan pembinaan dan mendorong desa-desa di Buleleng untuk berperan aktif mengolah dan menangani sampah yang ada di wilayahnya. Baik dengan pembentukan bank sampah, maupun TPST untuk tempat pembuangan sementara sekaligus pengolahan sampah. Sehingga volume sampah yang terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang.*k23
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng kembali merencanakan penambahan armada truk pengangkut sampah untuk tahun 2018. Penambahan armada itu untuk memaksimalkan penanganan sampah di wilayah perkotaan.
Kepala DLH Buleleng Nyoman Genep yang ditemui belum lama ini, menjelaskan penambahan dua truk pengangkut sampah memakan anggaran kurang lebih Rp 420 juta per unitnya. Dua armada tersebut nantinya akan membantu puluhan armada yang sudah beroperasi selama ini. “Penambahannya nanti untuk memaksimalkan penanganan sampah, karena ada beberapa daerah yang kadang penanganannya agak lambat terutama saat hari raya yang membuat sampah menumpuk,” ujar dia.
Selain itu, penanganan masalah sampah di Buleleng juga akan digenjot dengan bantuan operasional mobil pick up kepada desa yang pengelolaan sampahnya sudah bagus. Termasuk memiliki TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) untuk pengolahan sampah di daerahnya masing-masing. Hanya saja selama ini hambatan yang masih dihadap Pemkab Buleleng dalam penanganan sampah soal perubahan mindset masyarakat dan keterlibatannya.
Meski selama ini Buleleng sudah mencanangkan program bebas sampah plastik, namun sampah-sampah berserakan masih kerap kali di sejumlah titik. Sampah-sampah itu pun terbukti menjadi penyebab banjir yang datang saat musim penghujan seperti sekarang ini. Selain itu penempatan kontainer sampah di tepi jalan umum juga sering dikeluhkan masyarakat. Sebagian masyarakat yang rumah atau tokonya ada di dekat kontainer sering kali protes dengan alasan tidak tahan bau dan polusinya. Sehingga DLH juga merasa kebingungan untuk menempatkan bak kontainer yang sebenarnya sangat diperlukan untuk menampung sampah masyarakat di wilayah perkotaan.
Genep mengaku terus melakukan pembinaan dan mendorong desa-desa di Buleleng untuk berperan aktif mengolah dan menangani sampah yang ada di wilayahnya. Baik dengan pembentukan bank sampah, maupun TPST untuk tempat pembuangan sementara sekaligus pengolahan sampah. Sehingga volume sampah yang terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang.*k23
1
Komentar