Museum Sunda Kecil Tuntas Akhir 2018
Sejumlah material terlihat di bangunan tua peninggalan Belanda di Eks Pelabuhan Buleleng.
Gudang Disulap Jadi Ruang Pemutaran Film
SINGARAJA, NusaBali
Bangunan yang sebelumnya dimanfaatkan oleh Dinas Perkimta akan disulap menjadi Museum Sunda Kecil. Dalam penataannya pun disediakan ruangan untuk pemutaran film.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Putu Tastra Wijaya, Jumat (28/12) kemarin mengatakan, penataan bangunan museum sudah mulai dilakukan dengan anggaran Rp 1 miliar dari pemerintah pusat. Di tahap pertama rencana pembangunan Museum Sunda Kecil baru sebatas penataan ruangan saja, yang memanfaatkan dua bangunan tua termasuk satu gudang di sisi Timur bangunan utama.
Gudang yang sebelumnya dalam kondisi rusak parah tersebut nantinya dimanfaatkan sebagai ruang pemutaran film, dengan bantuan dana rehab dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Bali. “Dengan bantuan dana pusat ini, kita lakukan perbaikan gedung, pengadaan meubel, TV, lighting dan tata pamer dan sudah mulai dikerjakan oleh tim yang ditunjuk langsung oleh kementerian,” kata dia.
Selanjutnya di tahun 2018, akan dilanjutkan dengan pengadaan isi museum. Menurut Tastra, Museum Sunda Kecil dibangun untuk menghormati jasa pahlawan Mr I Gusti Ketut Pudja, yang merupakan pahlawan nasional. Museum Sunda Kecil akan dirancang sebagai museum tematik. Yang menghadirkan sejumlah barang peninggalan mantan Gubernur Sunda Kecil itu, juga akan mengisahkan sejarah keberadaan eks Pelabuhan Buleleng sejak abad ke-18.
Mulai saat menjadi pusat perdagangan hingga zaman penjajahan dan perang zaman Belanda. Pengumpulan materi museum itu disebut Tastra memerlukan anggaran yang cukup besar, mengingat barang peninggalan yang berkaitan dengan Pemerintahan Sunda kecil, masih tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Seperti di museum nasional, NTB, NTT termasuk Maluku yang dahulu masuk dalam kepemerintahan Sunda Kecil yang dipimpin Mr I Ketut Pudja.
Penataan museum juga disebut akan mengawali rancangan Eks Pelabuhan Buleleng menjadi pusat rekreasi di Buleleng. Selain menyuguhkan wisata sejarah melalui museum dan peninggalan bangunan tua wisatawan yang berkunjung juga dapat menikmati suasana nusantara dengann adanya tiga tempat ibadah di sekitar eks Pelabuhan Buleleng. “Mudah-mudahan tidak ada hambatan sehingga di akhir tahun 2018 mendatang museum bisa kita buka untuk umum,” katanya.*k23
1
Komentar