2018, Badung Target 7 Juta Wisman
Antisipasi low season, gencar lakukan promosi ke pasar potensial
MANGUPURA, NusaBali
Meskipun sempat diwarnai kekhawatiran akibat erupsi Gunung Agung sejak September lalu, target Badung untuk meraih 5,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2017 akhirnya tercapai.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Kadisparda) Kabupaten Badung, I Made Badra dikonfirmasi, Rabu (27/12) mengungkapkan mendekati moment pergantian tahun, kedatangan wisman melalui bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung sudah mulai menunjukan peningkatan.
Data yang diperolehnya tiap hari dari kedatangan internasional di bandara Ngurah Rai mencapai 14.000 orang. Badra bersyukur meski jumlah kedatangan itu masih berada di bawah kedatangan sebelum ada erupsi Gunung Agung.
"Biasanya jumlah kedatangam internasional sebanyak 16.000 orang. Kita harus mengerti dengan hal itu karena ada beberapa negara sempat ragu untuk datang ke Bali. Terutama China penyumbang wisatawan terbesar hingga kini belum datang. Kami yakin akan kembali pulih jika China kembali datang," tutur Badra.
Meski hingga saat ini situasi Gunung Agung belum bisa dipastikan keadaannya, pihaknya optimistis target kunjungan 7 juta Wisman dapat tercapai. Untuk mencapai target itu Badra mengaku bersama Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Daerah Badung akan terus melakukan promosi ke luar negeri. Rencana promosi itu sudah diagendakan bersama denga BPPD Badung dalam kalender kerja 2018.
"Pada tanggal 22-28 Januari 2018 akan mengadakan sales mission ke Amerika yaitu Los Angeles, New York dan Boston. Nanti disana kami akan menggelar pameran, travell fair serta tabel top. Kemudian Februari dilanjutkan sales mission ke Australia. Kami siapkan strategi menggarap kedua pasar ini, sebab ini potensial sekali. Dua bulan inilah yang kami mantapkan untuk mengisi low season kita dari Januari sampai Maret," paparnya.
Sementara ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) kabupaten Badung, IGN Suryawijaya menegaskan dari Januari sampai jelang akhir Desember 2017, sudah ada hampir 5,8 juta wisman yang berkunjung ke Badung. Artinya secara umum target kunjungan wisatawan secara lokal sudah tercapai.
Namun demikian harapan nasional terhadap Bali masih belum tercapai. Hal tersebut dikarenakan dari bulan September hingga Nopember, Bali kehilangan kunjungan wisatawan. Jika tidak ada aktivitas vulkanik Gunung Agung, maka angka kunjungan ke Bali bisa mencapai 6,5 juta tahun untuk ini. "Harapan nasional tahun 2017 Bali lebih dari 5,6 juta wisman memang belum tercapai. Tahun ini yang mendominasi masih wisatawan dari China, itu hampir 2 juta atau 30 persen, menyusul Australi dan Eropa," jelasnya.
Tak berbeda dengan Badung, Pemprov Bali sendiri bersama komponen pariwisata lainnya, menyatakan juga menggencarkan promosi meski pun pariwisata Bali menunjukkan tanda- tanda kepulihan, setelah pencabutan tanggap darurat terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Promosi dilakukan untuk menjamin tetap mengalirnya kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara dalam menghadapi masa low season yang akan mulai memasuki pertengahan Januari hingga Mei tahun depan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gde Yuniarta Putra Kamis (28/12) menunjuk beberapa indikator pulihnya pariwisata Bali. Diantaranya kunjungan wisman yang sudah mencapai 14.800 lebih per tanggal 27 Desember. Menurut Yuniarta Putra kenaikan ini cukup signifikan dari beberapa waktu sebelumnya.
Dia juga menunjuk pencabutan travel advice oleh Pemerintah China, sehingga wisatawan Tiongkok diyakini akan ramai kembali berwisata ke Bali, setelah sebelumnya sempat nyaris tidak ada. “Kunjungan wisman China tentu akan segera pulih,” lanjutnya.
Namun karena musim puncak kunjungan tidak akan berlangsung lama, itulah sebabnya promosi lebih akan digencarkan untuk tetap menjaga agar jangan sampai kunjungan wisatawan jeblok dalam memasuki masa low season. “Semua komponen, lebih-lebih kalangan industri pariwisata akan diajak promo,” kata Yuniarta Putra. p, *K17
Meskipun sempat diwarnai kekhawatiran akibat erupsi Gunung Agung sejak September lalu, target Badung untuk meraih 5,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2017 akhirnya tercapai.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Kadisparda) Kabupaten Badung, I Made Badra dikonfirmasi, Rabu (27/12) mengungkapkan mendekati moment pergantian tahun, kedatangan wisman melalui bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung sudah mulai menunjukan peningkatan.
Data yang diperolehnya tiap hari dari kedatangan internasional di bandara Ngurah Rai mencapai 14.000 orang. Badra bersyukur meski jumlah kedatangan itu masih berada di bawah kedatangan sebelum ada erupsi Gunung Agung.
"Biasanya jumlah kedatangam internasional sebanyak 16.000 orang. Kita harus mengerti dengan hal itu karena ada beberapa negara sempat ragu untuk datang ke Bali. Terutama China penyumbang wisatawan terbesar hingga kini belum datang. Kami yakin akan kembali pulih jika China kembali datang," tutur Badra.
Meski hingga saat ini situasi Gunung Agung belum bisa dipastikan keadaannya, pihaknya optimistis target kunjungan 7 juta Wisman dapat tercapai. Untuk mencapai target itu Badra mengaku bersama Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Daerah Badung akan terus melakukan promosi ke luar negeri. Rencana promosi itu sudah diagendakan bersama denga BPPD Badung dalam kalender kerja 2018.
"Pada tanggal 22-28 Januari 2018 akan mengadakan sales mission ke Amerika yaitu Los Angeles, New York dan Boston. Nanti disana kami akan menggelar pameran, travell fair serta tabel top. Kemudian Februari dilanjutkan sales mission ke Australia. Kami siapkan strategi menggarap kedua pasar ini, sebab ini potensial sekali. Dua bulan inilah yang kami mantapkan untuk mengisi low season kita dari Januari sampai Maret," paparnya.
Sementara ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) kabupaten Badung, IGN Suryawijaya menegaskan dari Januari sampai jelang akhir Desember 2017, sudah ada hampir 5,8 juta wisman yang berkunjung ke Badung. Artinya secara umum target kunjungan wisatawan secara lokal sudah tercapai.
Namun demikian harapan nasional terhadap Bali masih belum tercapai. Hal tersebut dikarenakan dari bulan September hingga Nopember, Bali kehilangan kunjungan wisatawan. Jika tidak ada aktivitas vulkanik Gunung Agung, maka angka kunjungan ke Bali bisa mencapai 6,5 juta tahun untuk ini. "Harapan nasional tahun 2017 Bali lebih dari 5,6 juta wisman memang belum tercapai. Tahun ini yang mendominasi masih wisatawan dari China, itu hampir 2 juta atau 30 persen, menyusul Australi dan Eropa," jelasnya.
Tak berbeda dengan Badung, Pemprov Bali sendiri bersama komponen pariwisata lainnya, menyatakan juga menggencarkan promosi meski pun pariwisata Bali menunjukkan tanda- tanda kepulihan, setelah pencabutan tanggap darurat terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Promosi dilakukan untuk menjamin tetap mengalirnya kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara dalam menghadapi masa low season yang akan mulai memasuki pertengahan Januari hingga Mei tahun depan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gde Yuniarta Putra Kamis (28/12) menunjuk beberapa indikator pulihnya pariwisata Bali. Diantaranya kunjungan wisman yang sudah mencapai 14.800 lebih per tanggal 27 Desember. Menurut Yuniarta Putra kenaikan ini cukup signifikan dari beberapa waktu sebelumnya.
Dia juga menunjuk pencabutan travel advice oleh Pemerintah China, sehingga wisatawan Tiongkok diyakini akan ramai kembali berwisata ke Bali, setelah sebelumnya sempat nyaris tidak ada. “Kunjungan wisman China tentu akan segera pulih,” lanjutnya.
Namun karena musim puncak kunjungan tidak akan berlangsung lama, itulah sebabnya promosi lebih akan digencarkan untuk tetap menjaga agar jangan sampai kunjungan wisatawan jeblok dalam memasuki masa low season. “Semua komponen, lebih-lebih kalangan industri pariwisata akan diajak promo,” kata Yuniarta Putra. p, *K17
Komentar